Anak Memasuki Usia Sekolah? Ini Tips Agar Lebih Siap dan Percaya Diri

 
Memasuki usia sekolah bukan hanya soal pergi ke kelas, melainkan langkah besar dalam tumbuh kembang anak.

Memasuki usia sekolah adalah momen besar bagi anak dan orang tua. Untuk anak, ini berarti lingkungan, rutinitas, dan teman baru. Untuk orang tua, berarti langkah baru: memilih sekolah, menyiapkan anak secara fisik, mental, dan sosial, serta memastikan mereka siap belajar. Persiapan yang matang dapat membuat transisi ke sekolah lebih lancar, lebih menyenangkan, dan membantu anak mulai belajar dengan lebih percaya diri. Mari kita lihat bersama apa saja yang perlu disiapkan.

Mengapa Persiapan Itu Penting?

Saat anak mulai sekolah, mereka akan menghadapi banyak perubahan, mulai dari bangun lebih pagi, berada di lingkungan baru dengan guru dan teman, melakukan kegiatan yang berbeda, sampai mengerjakan tugas. Jika persiapannya kurang, anak bisa merasa cemas, enggan hadir, atau sulit menyesuaikan, lho. Oleh karena itu, Ayah dan Bunda perlu memastikan hal-hal berikut: anak sudah bisa komunikasi sederhana, menggunakan toilet sendiri, makan sendiri, dan mulai nyaman berinteraksi dengan lingkungan.

Ayah dan Bunda juga perlu menjelaskan dunia sekolah, mendeskripsikan rutinitas sekolah, dan melibatkan anak dalam persiapan agar anak tidak cemas atau merasa takut menghadapi hari pertama sekolah. Dengan persiapan yang baik, si Kecil akan merasa lebih aman, optimis, dan siap menerima pengalaman belajar yang baru.

Persiapan Sebelum Hari Pertama Sekolah

Berikut beberapa hal yang bisa Ayah & Bunda lakukan bersama si Kecil dalam beberapa minggu menjelang sekolah:

a) Kenalkan Sekolah & Rutinitasnya

Ceritakan pada anak bagaimana suasana sekolah, mulai dari kelas, guru, teman bermain, sampai aktivitas harian. Komunikasi terbuka tentang rutinitas di kelas dan apa saja yang akan terjadi di sekolah sangat penting bagi anak. Jika memungkinkan, kunjungi sekolah bersama si Kecil sebelumnya agar ia lebih mengenali lingkungannya. Ciptakan rutinitas pagi yang penuh semangat, seperti bangun, sarapan, mandi, lalu berangkat, agar anak sudah terbiasa.

b) Latih Kemandirian Anak

Beberapa kriteria yang menunjukkan kesiapan si Kecil, antara lain sudah bisa makan sendiri, menggunakan toilet sendiri, serta mulai nyaman berada di lingkungan baru tanpa orang tua.

Latihan ini penting agar saat berada di sekolah anak tidak terus bergantung sepenuhnya kepada guru atau orang tua. Hal ini sekaligus melatih kepercayaan diri anak.

c) Persiapkan Perlengkapan & Logistik

Pastikan Ayah dan Bunda sudah menyiapkan seragam, tas, sepatu, botol minum, dan alat tulis. Diskusikan bersama anak agar mereka merasa dilibatkan dalam persiapan. Jangan lupa untuk melibatkan anak agar ia merasa sebagai bagian dari persiapan.
Menyiapkan perlengkapan dan jadwal harian sebelum sekolah sangat penting agar anak tidak terburu-buru. 

d) Bangun Kebiasaan Sehat & Tidur yang Cukup

Anak yang cukup tidur, makan pagi, dan sehat secara fisik akan lebih siap belajar. Oleh karena itu, penting menjaga kebiasaan tidur teratur untuk membantu tumbuh kembang anak. Ayah & Bunda bisa mulai menyesuaikan jam tidur anak agar saat hari pertama ia tidak kelelahan atau murung.

Peran Emosional Orang Tua: Membangun Semangat Belajar Anak

Ayah dan Bunda, persiapan fisik saja tidak cukup. Aspek emosional sangat penting dalam hal ini. Orang tua perlu memberi dukungan, antusiasme, dan rasa aman kepada anak. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba: 

  • Dengarkan perasaan anak: mungkin anak merasa gugup atau takut. Bicarakan secara tenang dan beri pemahaman bahwa wajar jika ia merasa begitu.
  • Puji usaha anak: meski belum sekolah, beri pujian ketika anak ikut latihan bangun pagi atau memilih perlengkapannya sendiri. Ini bisa membangun rasa bangga.
  • Jadikan sekolah sebagai hal yang menyenangkan: ceritakan hal positif yang akan ia temui di sekolah, seperti teman baru, guru yang ramah, dan kegiatan bermain belajar.
  • Ajarkan bahwa belajar bukan hanya duduk di kelas, tapi pengalaman baru setiap hari. Ini akan membantu mengubah persepsi anak terhadap sekolah menjadi positif.
Hal yang Bisa Dipraktikkan saat Hari Pertama Sekolah

Pada hari pertama sekolah, Ayah & Bunda bisa membantu agar transisi berjalan mulus:

  • Mulai pagi dengan penuh semangat: sarapan bergizi, pakaian yang nyaman, datang lebih awal agar anak tidak terburu-buru.
  • Temani sebentar saat Ayah atau Bunda mengantar ke sekolah: biarkan anak mengenali ruang kelas, guru, dan teman dengan hadir sebentar. Tetapi, jangan terlalu lama agar anak mulai merasakan kemandirian.
  • Ciptakan “kode keberangkatan” kecil, misalnya pelukan, lambaian, atau kalimat khusus, seperti “Sampai nanti ya, Nak” atau “Semangat, ya!”, yang membuat anak merasa tenang saat Ayah dan Bunda tidak ada di sekolah
  • Setelah sekolah, beri waktu untuk anak bercerita. Tanyakan “Apa yang kamu suka hari ini?”, “Siapa yang kamu temui?”, “Apa yang membuatmu senang?”. Ini bisa memperkuat ikatan antara rumah dan sekolah.
Tantangan Umum & Cara Mengatasinya

Ayah dan Bunda mungkin akan menghadapi beberapa tantangan. Jangan khawatir, berikut cara bagaimana mengatasinya:

  • Anak enggan masuk sekolah atau menangis: coba jelaskan sebelumnya dengan bahasa yang lembut, kunjungi sekolah bersama, beri pilihan dan rasa kontrol kepada anak, seperti memilih tas sendiri.
  • Anak sulit menyesuaikan rutinitas: lakukan adaptasi secara bertahap, misalnya mulai bangun pagi satu atau dua minggu lebih awal, dan buat rutinitas ringan di rumah yang menyerupai sekolah.
  • Anak merasa kalah dibanding teman: beri pujian atas usahanya, jangan membandingkan, dan ajak bicara dengan komunikasi yang positif. Ingat, anak perlu merasa aman dan didengar dalam proses beradaptasi di sekolah.
  • Orang tua sibuk: komunikasikan dengan guru atau pihak sekolah untuk mengetahui bagaimana memantau anak. Pastikan juga orang tua membuat ritme sendiri agar tetap hadir untuk anak.
Orang Tua adalah Mitra Sekolah

Pemahaman bahwa persiapan orang tua adalah bagian dari kualitas pengasuhan anak usia dini dan kualitas akses pendidikan sangat penting. Dengan anak yang siap belajar, baik secara fisik, mental, maupun sosial, maka proses pendidikan yang akan diperoleh anak (PAUD, TK, SD) akan lebih optimal. Orang tua sebagai mitra sekolah juga menjadi bagian dari kualitas layanan pendidikan karena anaknya lebih siap dan mampu mengikuti pembelajaran. Peran ayah dan Bunda sangat penting lho dalam peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini.

Ayah dan Bunda, Jadilah Tim yang Solid! 

Memasuki usia sekolah bukan hanya soal pergi ke kelas, melainkan langkah besar dalam tumbuh kembang anak. Dengan persiapan yang matang: lingkungan rumah yang mendukung, kemandirian anak dilatih, rutinitas sehat dijalankan, serta dukungan emosional dari orang tua, anak akan lebih siap belajar, merasa percaya diri, dan menikmati pengalaman sekolahnya. Ayah & Bunda, mulai sekarang jadilah tim yang solid dalam menemani anak menjalani usia sekolah. Langkah kecil Ayah dan Bunda hari ini bisa membuat perbedaan besar bagi masa depan anak!

Referensi:

https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/tips-hari-pertama-anak-masuk-sekolah

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.