
Sebagai orang tua, sering kali kita tergoda membanding-bandingkan seberapa cepat anak bisa membaca atau berhitung dengan teman sebayanya. Hal itu wajar, kok, Ayah dan Bunda. Tapi sebenarnya, tujuan mengajarkan literasi dan angka sejak usia dini bukanlah agar anak kelihatan “lebih pintar”, tapi agar mereka lebih siap menghadapi sekolah, lingkungan, dan tantangan zaman.
Manfaat Mengenalkan Huruf & Angka Sejak Usia Dini
1. Kesiapan Sekolah
Anak yang sudah terbiasa dengan huruf, membaca sederhana, mengenali angka dan pola, cenderung lebih cepat menyesuaikan diri di sekolah. Dia tidak perlu “terlalu banyak mengejar” hal-hal dasar sehingga bisa fokus belajar yang lebih kompleks.
2. Perkembangan Bahasa & Kognitif
Dengan stimulasi literasi, seperti membaca cerita atau berdongeng, kosa kata anak akan berkembang lebih luas. Berbicara dan mendengarkan banyak hal dapat membantu kemampuan berpikir kritisnya. Kemampuan kognitif anak yang mendapatkan stimulasi literasi sejak dini akan lebih bagus dibanding yang tidak.
3. Rasa Ingin Tahu & Kreativitas
Ketika huruf, angka, dan kata diperkenalkan melalui media menarik, seperti kartu, lagu, atau permainan kreatif, anak dapat belajar sambil bermain. Mereka jadi penasaran, bereksperimen, dan belajar lebih aktif. Ini yang membuat proses “belajar” jadi lebih menyenangkan.
4. Kemandirian & Kepercayaan Diri
Anak yang mampu membaca label sederhana atau menghitung benda di sekitarnya akan merasa lebih percaya diri. Mereka jadi tidak tergantung terus ke orang dewasa untuk hal-hal kecil. Kepercayaan diri ini sangat penting agar mereka tidak takut mencoba sesuatu yang baru.
Peran Kesabaran Orang Tua dan Momen Bonding
Di balik semua manfaat mengenalkan literasi dan angka, hal yang tak kalah penting adalah kesabaran Ayah dan Bunda. Setiap anak memiliki tempo belajar yang berbeda. Ada yang cepat menangkap huruf dan angka, ada pula yang butuh waktu lebih lama. Proses ini bukanlah perlombaan. Ketika orang tua memaksa atau membandingkan, anak justru bisa merasa tertekan dan kehilangan rasa percaya diri.
Gunakan setiap sesi belajar sebagai momen kebersamaan yang hangat. Misalnya, membaca buku bergambar sebelum tidur atau menghitung jumlah bintang di langit malam. Aktivitas sederhana seperti itu menghadirkan keintiman emosional yang memperkuat ikatan orang tua dan anak. Saat proses ini dilakukan dengan cara yang menyenangkan, anak akan merasakan dukungan dan kasih sayang yang membuatnya lebih berani mencoba lagi.
Ingat, yang terpenting bukan seberapa cepat anak bisa membaca atau berhitung, tetapi bagaimana proses belajar ini menjadi pengalaman menyenangkan yang mempererat hubungan keluarga. Ketika anak merasa dicintai dan aman, kemampuan literasi dan numerasinya akan berkembang alami, seiring rasa percaya diri dan kesiapan menghadapi dunia di sekitarnya.
Berikut Cara Seru Memperkenalkan Huruf & Angka yang Dapat Dicoba!
- Flashcard bergambar
Gunakan kartu huruf dan angka dengan gambar menarik. Ajak si Kecil menebak gambar atau menyebut huruf/angka. - Permainan edukatif
Gunakan puzzle huruf/angka, permainan menebak, bentuk huruf dari benda sekitar, seperti sayur, buah, mainan. - Lagu dan nyanyian
Putar lagu anak dengan lirik yang menyebutkan huruf dan angka, seperti “Balonku Ada Lima”. Ini bisa jadi media seru agar anak mengingat huruf/angka lewat melodi. - Camilan bentuk huruf atau angka
Misalnya membuat kue menggunakan cetakan kue dalam bentuk “A”, “B”, “1”, “2”, lalu ajak anak menghitung atau menyebut hurufnya. - Manfaatkan benda di sekitar
Kenalkan angka dan huruf lewat benda di rumah, misalnya hitung jendela, jumlah bola, atau cari benda berawalan huruf “C”.
Dampingi dan Dukung Kesiapan Anak Memahami Lingkungannya
Memperkenalkan huruf dan angka sejak dini bukan soal membuat anak lebih pintar dari teman sebayanya. Ini tentang bagaimana mempersiapkan mereka agar saat tiba waktunya, anak bisa mengikuti pembelajaran, memahami lingkungan, dan merasa percaya diri.
Dengan cara menyenangkan dan sesuai usianya, si Kecil pun jadi lebih siap bukan hanya untuk sekolah, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Karena kesiapan itulah yang membuat mereka mampu melangkah lebih jauh dan tidak takut gagal karena itu merupakan bagian dari proses pembelajaran.
Referensi: