Sejak Kapan Anak Sebaiknya Dibacakan Buku?

 
Tak perlu menunggu si Kecil bisa membaca atau berbicara. Yang terpenting adalah kebiasaan, kehadiran, dan kehangatan yang Ayah dan Bunda berikan setiap kali membacakan cerita.

Membacakan buku mungkin terdengar sederhana, tapi dampaknya bisa luar biasa bagi tumbuh kembang si Kecil. Meski Ayah dan Bunda merasa si Kecil belum mengerti cerita yang dibacakan, nyatanya kegiatan ini sudah bisa memberikan banyak stimulasi penting sejak usia dini. Dari memperkaya kosakata, menumbuhkan imajinasi, hingga mempererat ikatan emosional antara anak dan orang tua, membacakan buku adalah kebiasaan kecil yang membawa manfaat besar.

Yuk, kita bahas lebih lanjut kenapa kebiasaan ini penting dan bagaimana membuatnya jadi momen yang menyenangkan untuk si Kecil!

Kenapa Perlu Mulai dari Dini?

Membacakan buku bukan hanya tentang mendongeng. Ini adalah bentuk stimulasi yang lengkap bagi perkembangan otak dan emosional anak. Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Memperkaya Kosakata dan Konsep Dasar
    Rutin dibacakan cerita sejak dini membantu si Kecil mengenal lebih banyak kata. Bahkan, anak yang terbiasa mendengar cerita selama lima tahun pertama bisa menyerap hingga 1,4 juta kosakata lebih banyak dibandingkan yang tidak. Selain itu, si Kecil juga jadi lebih mudah mengenal warna, angka, huruf, dan bentuk.
  • Menumbuhkan Imajinasi dan Ide Seru
    Cerita-cerita yang penuh warna dan karakter membuat si Kecil belajar membayangkan berbagai situasi dan perasaan. Imajinasi yang aktif akan membantunya mengembangkan ide, minat, serta kemampuan mengelola emosi.
  • Otak Jadi Aktif
    Membaca merangsang bagian otak yang terkait dengan bahasa, ingatan, logika, dan pemecahan masalah. Ini semua penting saat anak mulai bersosialisasi dan belajar mandiri.
  • Belajar Nilai-Nilai Kehidupan
    Melalui cerita, si Kecil bisa belajar banyak nilai seperti keberanian, kesetiaan, bahkan mengenali rasa sedih atau kehilangan. Ini membantu dirinya menumbuhkan empati dan kecerdasan emosional.
  • Waktu Berkualitas Bersama Anak
    Membacakan buku adalah momen bonding yang intim. Lewat cerita, pelukan, dan suara Ayah atau Bunda, anak merasa dicintai dan diperhatikan. Kebiasaan ini akan membuat hubungan semakin hangat dan terbuka.

Tips Biar Aktivitasnya Terasa Seru

Supaya kegiatan ini makin seru dan tidak terasa membosankan, coba lakukan hal-hal berikut:

  • Pilih Buku Sesuai Usia
    Pilih buku bergambar dengan warna mencolok dan teks yang sederhana. Untuk bayi, gunakan soft book atau board book agar aman.
  • Mainkan Suara dan Ekspresi
    Anak-anak senang mendengar suara dengan irama yang menarik. Bunda dan Ayah bisa menggunakan berbagai intonasi, meniru suara binatang, atau membuat suara kaget dan senang sesuai cerita.
  • Ajak si Kecil Terlibat
    Tunjukkan gambar, ajak si Kecil memilih halaman, dan tanyakan hal-hal sederhana seperti, “Kamu lebih suka harimau atau kelinci?”
  • Tenangkan Suasana
    Matikan TV atau ponsel agar si Kecil bisa fokus. Jadikan ini waktu spesial hanya untuk kalian berdua.

Sebaiknya Kapan?

Ayah dan Bunda bisa mulai membacakan buku sejak si Kecil masih bayi, bahkan sejak usia di bawah 6 bulan. Di setiap tahap tumbuh kembangnya, jenis buku yang diberikan bisa disesuaikan:

  • 0–6 bulan: Pilih buku bergambar besar, warna kontras, dan sedikit teks. Fokuskan pada pelukan dan suara penuh kasih.
  • 7–12 bulan: Si Kecil mulai mengenal kata-kata sederhana. Cerita dengan satu karakter dan ekspresi wajah Ayah/Bunda bisa membuatnya lebih fokus.
  • 13–18 bulan: Bacakan buku dengan kalimat pendek dan ajak anak menebak atau menjawab. Si Kecil mulai aktif merespons.
  • 19–24 bulan: Anak mulai memilih buku favoritnya dan ingin dibacakan berulang-ulang. Biarkan ia memilih, selama isinya sesuai usianya.

Sementara itu, waktu yang paling disarankan adalah ketika si Kecil dalam kondisi tenang atau pasif, misalnya:

  • Setelah bangun tidur
  • Sebelum tidur siang
  • Sebelum tidur malam

Hindari membacakan saat anak sedang aktif atau ingin banyak bergerak. Untuk menjaga minatnya, cukup bacakan selama 1–2 menit di awal, lalu perlahan tambah durasinya seiring pertambahan usia dan fokus anak.

Cerita Hari Ini, Bekal untuk Esok

Membacakan buku mungkin hanya butuh beberapa menit setiap harinya, tapi dampaknya bisa membentuk fondasi yang kuat untuk masa depan si Kecil. Lewat cerita-cerita sederhana, ia belajar mengenal dunia, memahami emosi, dan mengasah pikirannya, semua dari suara hangat Ayah dan Bunda.

Tak perlu menunggu si Kecil bisa membaca atau berbicara. Yang terpenting adalah kebiasaan, kehadiran, dan kehangatan yang Ayah dan Bunda berikan setiap kali membacakan cerita. Karena di balik halaman demi halaman yang dibacakan, ada kasih sayang yang sedang ditanam dan kenangan indah yang sedang dibentuk.

Jadi, yuk mulai dari sekarang. Jadikan waktu membaca sebagai rutinitas kecil yang menyenangkan dan penuh makna, untuk tumbuh kembang si Kecil.

Referensi:

https://www.alodokter.com/jangan-remehkan-manfaat-membaca-untuk-buah-hati-sedari-dini

https://www.haibunda.com/parenting/20240513135634-61-336848/kapan-waktu-yang-tepat-membacakan-buku-cerita-ke-anak-benarkah-sebelum-tidur

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.