
Sebagai orang tua, Ayah dan Bunda tentu ingin si Kecil tumbuh jadi pribadi yang bertanggung jawab, peduli, dan punya karakter baik. Disiplin adalah bagian dari itu. Tapi, apakah disiplin selalu harus keras? Tidak harus. Ada metode yang disebut disiplin positif yang bisa membimbing perilaku anak tanpa bentakan, tanpa rasa takut, tapi dengan kasih sayang dan konsistensi.
Apa Itu Disiplin Positif?
Disiplin positif bukan sekadar hukuman atau membentak saat anak salah. Pendekatan ini adalah cara mendidik anak dengan tetap menghargai haknya untuk tumbuh dengan sehat, memperoleh perlindungan dari kekerasan, dan ikut berpartisipasi dalam proses belajar mereka.
Disiplin positif menekankan penguatan positif, empati, komunikasi yang jelas, batasan yang konsisten, dan konsekuensi yang logis. Bukan tentang “jangan lakukan ini”, tapi “ini yang diharapkan”. Anak diberi tahu secara spesifik apa yang boleh/tidak boleh dilakukan, bukan disuruh “jangan berantakan, ya!”, tapi “tolong bereskan mainan kamu dan masukkan ke kotak, ya.”
Mengapa Disiplin Sejak Dini Itu Penting?
Mengajarkan anak disiplin sejak dini dapat membantu anak:
- Memiliki rasa tanggung jawab. Anak akan belajar bahwa setiap tindakan mereka punya konsekuensi.
- Belajar memilih yang baik, mengelola emosi & kecemasan.
- Mengenali aturan sejak kecil yang akan menjadi fondasi karakternya di masa depan.
Cara Menerapkan Disiplin Positif Tanpa Bentakan
Berikut beberapa langkah yang bisa Ayah dan Bunda coba secara praktis:
- Rutinitas & Aturan Harian
Buat jadwal atau aturan sederhana di rumah, misalnya waktu mandi, waktu main, merapikan mainan. Konsistensi penting supaya anak tahu apa yang diharapkan.
- Konsekuensi Logis & Sesuai Usia
Bila si Kecil melakukan kesalahan, beri tahu konsekuensi yang wajar dan berkaitan langsung dengan perbuatan salahnya. Hal ini bertujuan agar ia tidak mengulangi lagi pelanggaran atau kesalahan yang telah diperbuat. Penting: jangan beri hukuman fisik.
- Berikan Pujian
Saat anak melakukan hal baik atau menaati aturan, beri pujian atau penghargaan kecil. Ini membuat mereka merasa dihargai dan termotivasi melakukannya lagi.
- Menjadi Teladan
Anak banyak meniru, termasuk dari cara orang tua menghadapi situasi sulit. Jika orang tua tetap tenang, empatik, dan konsisten saat memberi peringatan atau konsekuensi, anak pun akan belajar bahwa disiplin bukan soal ketakutan, tapi soal tanggung jawab.
- Empati & Komunikasi
Dengarkan alasan anak dalam melakukan sesuatu; mungkin ada kebutuhan, kelelahan, atau keinginannya yang belum kita pahami. Dengan memahami kebutuhan anak, orang tua dapat lebih bijak menentukan metode disiplin yang cocok.
- Sabar & konsisten
Kesabaran adalah kunci. Proses mengajarkan disiplin belum tentu berjalan sempurna setiap hari, tapi konsisten dalam menerapkan aturan akan membantu si Kecil merasa aman dan memahami batasan.
Efek Negatif Bentakan atau Hukuman Fisik
Tanpa pendekatan yang lembut dan mendukung, disiplin dengan bentakan atau hukuman fisik bisa membawa dampak negatif, lho:
- Anak merasa takut, rendah diri, atau stres.
- Kepercayaan diri menurun, takut mencoba hal baru karena takut salah.
- Hubungan orang tua dan anak bisa renggang, kurang terbuka.
- Anak belajar bahwa kemarahan atau hukuman adalah cara menyelesaikan konflik.
Disiplin Positif Bantu si Kecil Tumbuh dengan Rasa Aman
Disiplin itu penting, tapi bukan berarti harus dengan bentakan karena yang dibutuhkan si Kecil adalah bimbingan dan kejelasan. Disiplin positif membantu anak tumbuh dengan hati yang nyaman, rasa tanggung jawab, dan kepercayaan diri, tanpa rasa takut atau malu. Sebagai orang tua, Ayah dan Bunda bisa memilih jalan untuk membimbing mereka dengan kasih sayang, bukan dengan teriakan atau bentakan
Mari kita luangkan waktu untuk mendengarkan, memahami, dan mengarahkan si Kecil dengan tangan yang lembut tapi tegas. Karena karakter hebat bukan dibentuk dari ketakutan, melainkan dari kepercayaan dan cinta.
Referensi:
https://www.alodokter.com/bunda-seperti-ini-cara-melatih-disiplin-pada-anak-sejak-dini