Ini 7 Tips Pengasuhan agar Anak Tumbuh Bahagia & Sehat

 
Dengan pengasuhan yang penuh kasih, rutin dan terstruktur, aktivitas gerak, keterampilan emosi, komunikasi terbuka, serta perhatian terhadap kesehatan mental orang tua, si Kecil bisa tumbuh bahagia, tangguh, dan sehat.

Ayah dan Bunda tentunya ingin agar si Kecil tumbuh dengan sehat, kan? Bukan hanya dari segi fisik, tapi juga mental. Kesehatan mental yang baik pada usia dini akan membantu anak menjadi pribadi yang tangguh dan percaya diri, lho.

Berikut adalah tujuh tips pengasuhan praktis yang bisa Ayah dan Bunda terapkan untuk mendukung kesehatan fisik dan mental anak usia dini (0–6 tahun).

1. Ciptakan Lingkungan Emosional yang Aman & Hangat

Anak usia dini sangat membutuhkan rasa aman dan kepercayaan. Lingkungan rumah yang penuh kasih sayang, keterbukaan, dan kenyamanan akan membangun fondasi mental yang kuat.

  • Peluk, elus, atau ucapkan kata sayang setiap hari
  • Dengar dengan penuh perhatian ketika anak mengungkapkan perasaan atau curhat
  • Hindari melampiaskan emosi secara kasar di hadapan anak. Sebaliknya, ajarkanlah cara positif dalam mengelola perasaan

Melalui ikatan emosional yang hangat, anak akan merasa dihargai dan percaya bahwa mereka punya tempat untuk berbagi. Para ahli menyarankan supaya orang tua “membangun ikatan yang sehat” lewat perhatian dan komunikasi terbuka.

2. Konsisten dalam Rutinitas, Jadwal, dan Pola hidup Sehat

Anak usia dini lebih mudah merasa tenang ketika punya pola yang jelas, misalnya jam tidur, makan, bermain,dan  belajar. Rutinitas yang konsisten membantu tubuh dan otak anak beradaptasi lebih baik, serta bermanfaat menurunkan kecemasan.

Contoh pola yang sehat:

  • Tidur cukup, dengan jam tidur tetap
  • Makan bergizi dan teratur
  • Waktu bermain aktif di luar rumah
  • Batasi waktu layar (gadget, TV) agar tidak mengganggu kesehatan fisik & mental

Penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang baik berhubungan positif dengan perilaku dan fungsi kognitif anak usia prasekolah.

Jangan lupa juga untuk ajarkan anak menjaga kebersihan diri, pola makan sehat, dan aktivitas fisik sebagai bagian dari pengasuhan ya, Ayah dan Bunda.

3. Ajak Anak Aktif Bergerak dan Bermain

Gerak dan permainan bukan sekadar hiburan, lho. Lebih dari itu, aktif bergerak akan mengajarkan mereka cara untuk mengeksplorasi tubuh, melatih otot, koordinasi, dan meningkatkan mood. Aktivitas fisik juga membantu produksi hormon endorfin yang baik untuk suasana hati anak.

Beberapa ide yang bisa dicoba:

  • Bermain lari, lompat, atau petak umpet di halaman
  • Bersepeda atau jalan santai bersama keluarga
  • Bermain peran atau permainan motorik halus, seperti menyusun balok

Dengan tubuh yang sehat dan aktif, anak akan lebih mudah mengatur emosinya dan terhindar dari stres atau kebosanan.

4. Latih Keterampilan Mengelola Emosi & Stres

Seperti orang tua, anak juga kadang merasa frustrasi, sedih, atau kesal. Itu hal yang wajar. Yang penting, mereka tahu cara mengungkapkan dan meredakan emosi dengan sehat.

Tips pengasuhan yang bisa dicoba:

  • Ajarkan teknik pernapasan sederhana (tarik napas dalam, hembus perlahan)
  • Gunakan cerita, boneka, atau gambar untuk membantu anak mengenali emosi (misalnya, bertanya “Kenapa tokoh ini sedih, ya?”)
  • Dorong anak untuk berbicara dengan bertanya: “Apa yang membuat kamu marah?”
  • Tunjukkan cara mengelola stres pada diri sendiri (misalnya dengan mengatakan, “Bunda/Ayah lagi sedih, kita tarik napas dulu ya”)

Perlu diingat bahwa memberi dukungan emosional dan membuka komunikasi agar anak merasa aman untuk berbicara itu sangat penting untuk tumbuh kembangnya.

5. Beri Apresiasi, Pujian, dan Dorongan

Anak usia dini tumbuh melalui dorongan positif. Pujian yang tulus dan apresiasi untuk usaha mereka (bukan hanya hasil) akan membangun rasa percaya diri dan motivasi.

Tips yang bisa dicoba:

  • Ucapkan “Bagus sekali, kamu sudah berusaha mencoba” daripada “Kamu pintar”
  • Fokus pada usaha, bukan hanya keberhasilan
  • Hindari membandingkan dengan anak lain karena setiap anak punya keunikan
  • Jangan lupa memberi dukungan ketika ia menghadapi kegagalan dan jelaskan bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk belajar

Pola asuh yang baik mengajarkan bahwa cinta dan penghargaan penting dalam pembentukan mental anak.

6. Komunikasi Terbuka & Mendengarkan Aktif

Komunikasi adalah jembatan antara orang tua dan si Kecil. Untuk mempertahankan kesehatan mentalnya, penting agar si Kecil merasa didengar tanpa takut dihakimi.

Praktik pengasuhan yang bisa dilakukan:

  • Duduk bersama, tatap mata anak, dan dengarkan ceritanya
  • Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak
  • Jangan buru-buru memberi solusi; kadang mereka hanya ingin didengar
  • Berikan kesempatan anak bertanya dan mengekspresikan perasaan

Mendukung komunikasi terbuka, hubungan sehat, dan memberi dukungan emosional adalah bagian dari menjaga kesehatan mental anak ya, Ayah dan Bunda.

7. Perawatan Orang Tua = Perawatan Anak

Kesehatan mental anak sangat terkait dengan kondisi orang tua. Jika orang tua stres atau kelelahan, sulit bagi mereka untuk bereaksi positif dan sabar. Maka, menjaga kesehatan mental orang tua juga bagian dari pengasuhan yang sehat.

Beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Luangkan waktu “me time” walau sebentar (misalnya, membaca, relaksasi ringan)
  • Tidur cukup
  • Berbagi beban dengan pasangan atau anggota keluarga
  • Bergaul dan mencari dukungan sosial

UNICEF menyebut bahwa orang tua perlu merawat diri sendiri agar bisa mendampingi anak dengan lebih baik.

Kesehatan Fisik dan Mental Anak Usia Dini Berjalan Beriringan

Dengan pengasuhan yang penuh kasih, rutin dan terstruktur, aktivitas gerak, keterampilan emosi, komunikasi terbuka, serta perhatian terhadap kesehatan mental orang tua, si Kecil bisa tumbuh bahagia, tangguh, dan sehat.

Selamat mencoba. Semangat ya, Ayah dan Bunda!

Referensi:

https://www.alodokter.com/cara-menjaga-kesehatan-mental-anak-yang-perlu-dipahami-orang-tua

https://www.unicef.org/indonesia/id/kampung-pengasuhan/kesehatan-mental/artikel/membangun-kesehatan-mental-bayi

https://www.emc.id/id/care-plus/5-tips-parenting-dalam-menjaga-kesehatan-mental-dan-fisik-anak?

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.