
Tahap MPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah momen penting bagi tumbuh kembang bayi. Namun, selain menu yang bergizi, kebersihan alat masak dan alat makan anak juga sangat krusial agar bayi tidak mudah sakit akibat kontaminasi kuman. Untuk itu, Ayah & Bunda perlu tahu cara yang benar dalam membersihkan dan mensterilkan alat-alat tersebut agar MPASI bisa diberikan dengan aman. Berikut panduan lengkapnya!
Kenapa Kebersihan Alat Masak dan Makan Penting?
Bayi yang mulai MPASI, sistem kekebalannya belum sekuat orang dewasa sehingga lebih rentan terhadap infeksi melalui makanan atau alat makan yang tercemar. Menurut para ahli kesehatan, alat makan yang kurang bersih dapat menjadi media perpindahan bakteri atau virus yang dapat menyebabkan muntah, diare atau infeksi. Selain itu, pembersihan yang kurang tepat pada mangkuk, sendok, wadah MPASI atau alat pengolah makanan bayi juga bisa meningkatkan risiko kontaminasi, lho. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan sterilisasi alat masak/makan bayi adalah salah satu fondasi penting agar MPASI memberi manfaat maksimal tanpa risiko.
Langkah Praktis Membersihkan Alat Masak dan Alat Makan Anak
Berikut ini langkah‐langkah yang dapat Ayah & Bunda terapkan di rumah secara rutin:
a) Cuci Tangan Terlebih Dahulu
Sebelum mulai membersihkan atau menyiapkan alat makan, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Tahukah Ayah dan Bunda? Tangan adalah salah satu media utama perpindahan kuman ke alat makan bayi, lho. Jadi, jangan lupa cuci tangan, ya.
b) Pisahkan Alat Khusus untuk MPASI
Gunakan sabun cuci piring yang difomulasikan khusus untuk bayi atau setidaknya sabun yang lembut dan bebas bahan pemutih keras. Disarankan untuk tidak memakai sabun cuci piring biasa yang mengandung bahan kimia kuat karena bisa merusak permukaan alat dan memunculkan residu. Spons atau sikat cuci alat makan bayi sebaiknya dipisahkan dari spons umum dapur agar kuman dari alat lain tidak berpindah ke alat bayi.
c) Proses Cuci yang Benar
- Bilas alat makan anak segera setelah digunakan agar sisa makanan tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri.
- Gunakan air mengalir untuk pembersihan awal. Disarankan untuk tidak meletakkannya langsung di wastafel yang bercampur dengan alat makan lain karena area wastafel bisa mengandung banyak kuman.
- Setelah disabuni dan disikat, bilas dengan air bersih hingga tidak ada sabun yang tertinggal.
d) Sterilisasi Berkala
Walaupun alat makan bayi rutin dicuci, sterilisasi tetap diperlukan, terutama pada kondisi tertentu: bayi baru mulai MPASI, bayi dengan sistem imun lemah, atau ketika alat makan baru dibeli. Sterilisasi dapat dilakukan dengan merebus alat dalam air mendidih atau menggunakan sterilizer elektrik.
Contoh:
- Untuk alat berbahan plastik/kaca/logam: rendam dalam air mendidih (api dimatikan setelah mendidih) selama beberapa menit.
- Untuk peralatan berbahan stainless steel: bisa direbus di air mendidih selama sekitar 10 menit. Setelah itu, biarkan dingin di ruangan bersih.
e) Pengeringan & Penyimpanan yang Aman
Setelah dicuci dan/atau disteril, keringkan alat dengan cara digantung atau ditempatkan di rak yang bersih. Hindari penggunaan lap atau handuk yang sama dengan peralatan dapur lain karena bisa menjadi sumber kuman. Para ahli menganjurkan agar alat‐alat MPASI disimpan dalam wadah tertutup dan terpisah dari alat makan umum. Pastikan tempat penyimpanan harus terlindung dari debu dan kotoran udara ya, Ayah dan Bunda.
Tips untuk Alat Masak MPASI (Bukan Hanya Alat Makan)
Tidak hanya alat makan (sendok, mangkuk, piring), alat masak, seperti blender, penghalus, dan saringan, juga harus dibersihkan dengan teliti karena berhubungan langsung dengan pengolahan MPASI.
- Setelah digunakan, lepaskan bagian‐bagian blender/saringan dan bersihkan bagian sudut yang sering tertinggal sisa makanan.
- Gunakan air hangat dan sabun khusus bayi, kemudian bilas sampai bersih.
- Jika memungkinkan, sterilkan bagian‐bagian kecil atau yang kontak langsung dengan makanan bayi.
- Pastikan alat pengolah benar-benar kering sebelum digunakan lagi. Ingat, kelembapan bisa menjadi sarang bakteri.
Kapan Perlu Lebih Sering Sterilisasi?
Beberapa situasi menuntut sterilisasi lebih sering, antara lain:
- Bayi baru mulai MPASI (<6 bulan) atau sistem imun bayi agak lemah.
- Bayi mengalami sakit (infeksi, diare) sehingga risiko kontaminasi lebih tinggi.
- Alat makan dipakai bersama dengan anak lain atau dipinjam.
Dalam kondisi normal, sterilisasi harian tidak wajib tapi tetap lakukan pembersihan rutin tiap hari. Faktanya, sterilisasi terlalu sering juga bisa merusak alat makan.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Menggunakan sabun biasa yang keras atau pemutih untuk mencuci alat makan bayi. Kebiasaan ini bisa meninggalkan residu dan memengaruhi kesehatan bayi.
- Menumpuk alat makan bayi bersama peralatan dapur kotor karena bisa menyebabkan perpindahan kuman.
- Tidak mengeringkan alat dengan benar atau menggunakan lap kotor. Hal ini bisa menyebabkan bakteri berkembang.
- Mengabaikan kerusakan alat (retak, pecah). Hal ini bisa menyebabkan alat mudah rusak dan lebih mudah dimasuki bakteri. Sebaiknya ganti alat yang sudah rusak.
- Menyimpan MPASI atau wadah makan bayi di tempat yang tidak terlindung dari debu, udara lembap, atau binatang kecil. Hal ini bisa menyebabkan risiko kontaminasi meningkat.
Pentingnya Kerja Sama Ayah dan Bunda
Bersihnya alat masak dan alat makan bayi bukan hal sepele tapi bagian dari proses memberi MPASI yang sehat dan aman. Ayah dan Bunda, yuk mulai rutin lakukan ini:
- Cuci tangan sebelum menyentuh alat makan bayi
- Pakai sabun khusus bayi dan spons/sikat terpisah
- Bilas dan sterilkan alat makan/masak bayi
- Keringkan dan simpan alat makan bayi secara terpisah dan tertutup
- Cek kondisi alat secara berkala dan ganti jika rusak
Dengan kebiasaan ini, MPASI yang Ayah dan Bunda sajikan akan jauh lebih aman dan si Kecil bisa makan dengan tenang, tanpa khawatir kuman atau bakteri. Langkah sederhana hari ini bisa bantu tumbuh kembangnya lebih optimal!
Referensi:
https://www.alodokter.com/tips-menjaga-kebersihan-peralatan-mpasi-agar-tetap-higenis
