
Ayah dan Bunda pernah melihat atau mengalami hal ini: si Kecil terlihat sehat, makannya lahap, tapi tumbuh kembangnya tidak optimal? Nah, bisa jadi itu hidden hunger, kelaparan yang tidak kelihatan secara kasat mata tapi efeknya bisa besar. Walau kita sudah melakukan stimulasi pada anak sejak usia dini, jika hal ini tidak diatasi, stunting bisa tetap terjadi.
Yuk, kita pelajari lebih dekat si “kelaparan tersembunyi” ini!
Apa itu Hidden Hunger?
Hidden hunger atau kelaparan tersembunyi adalah kondisi saat tubuh kekurangan zat gizi mikro saat si Kecil kelihatan baik-baik saja dari luar. Mereka bisa saja makan dengan lahap setiap hari, tapi kalau kandungan nutrisinya tidak lengkap, tubuhnya tetap “lapar” dalam diam.
Zat gizi mikro yang dimaksud mencakup vitamin A, zat besi, yodium, zinc, vitamin B, C, D, dan lainnya. Walau dibutuhkan dalam jumlah kecil, peran mereka luar biasa penting buat pertumbuhan si Kecil.
Tanda-tanda si Kecil terkena Hidden Hunger:
- Penurunan tingkat energi, kejernihan mental, dan seluruh kemampuan tubuh anak
- Penurunan nilai akademis
- Kurangnya produktivitas
- Peningkatan risiko terkena penyakit, seperti anemia
Kok, Bisa Terjadi?
Ini ‘uniknya’ hidden hunger.
Kondisi ini tidak tergantung pada jumlah makanan, tapi lebih ke kualitas gizinya. Jadi, walau anak makan banyak, kalau makanannya tidak kaya nutrisi, tetap saja kurang.
Beberapa penyebab umum hidden hunger, antara lain:
- Pola makan kurang bervariasi, seperti terlalu banyak karbohidrat tapi minim sayur, buah, dan protein
- Kurangnya pengetahuan orang tua soal kebutuhan gizi mikro anak
- Akses terbatas ke makanan bergizi
Tidak cuma karena pola makan yang kurang baik, kekurangan mikronutrien juga bisa terjadi karena masalah kesehatan tertentu yang bikin tubuh anak kesulitan menyerap nutrisi, misalnya saat anak mengalami infeksi, seperti infeksi parasit.
Di sisi lain, hidden hunger juga bisa muncul sejak masa kehamilan dan menyusui, terutama kalau kebutuhan vitamin dan mineral Bunda tidak tercukupi. Hal ini dapat mengganggu perkembangan janin.
Ini Dampak-Dampaknya
Selain bisa bikin anak lebih mudah sakit, hidden hunger juga berkaitan langsung dengan stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan di bawah rata-rata dan bisa mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan motorik.
Selain itu, hidden hunger juga bisa menyebabkan:
- Anemia
- Penyakit gondok akibat kekurangan yodium
- Masalah penglihatan karena tubuh kekurangan vitamin A
- Sistem imun melemah sehingga mudah tertular penyakit
Cara Mencegah dan Mengatasi
Langkah utama untuk mengatasi dan mencegah hidden hunger adalah dengan memastikan anak mendapatkan vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan, seperti zat besi, yodium, kalsium, serta vitamin A, B, C, dan D.
Di antara semua nutrisi tersebut, zat besi sangat penting untuk mencegah anemia dan mendukung tumbuh kembang si kecil. Zat besi sering dianggap sepele, padahal sebenarnya sangat penting untuk perkembangan otak dan daya pikir anak, lho!
Pastikan anak makan berbagai jenis makanan bergizi, seperti sayur, buah, dan protein yang kaya zat besi. Gabungkan juga makanan yang kaya vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan zat besi.
Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter anak agar hasil yang didapatkan lebih maksimal, ya!
Yuk, Mulai dari Sekarang!
Hidden hunger memang tidak langsung terlihat, seperti demam atau batuk, tapi efeknya bisa terasa bertahun-tahun ke depan. Yuk, saatnya kita mulai lebih sadar bahwa mencukupi nutrisi si Kecil bukan cuma soal kenyang, tapi juga cukup gizi! Disertai pola asuh positif, si Kecil bisa tumbuh kembang dengan lebih maksimal.
Referensi:
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/malnutrisi/hidden-hunger