Kenali Faktor Penyebab Stunting pada Anak

 
Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang diakibatkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Asupan gizi yang tidak cukup akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, seperti tinggi anak yang lebih pendek dari standar tinggi anak-anak seusianya.

Pembahasan mengenai stunting semakin populer beberapa tahun ke belakang. Mungkin, Ayah dan Bunda juga sering mendengar mengenai stunting dan bahayanya bagi si Kecil. Tapi, apakah Ayah dan Bunda pernah mempelajari stunting lebih lanjut lagi? Artikel ini akan membahas tuntas mengenai stunting dan bagaimana cara terbaik untuk menghindarinya. Yuk, baca artikelnya sampai selesai!

Apa Itu Stunting?

Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang diakibatkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Asupan gizi yang tidak cukup akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, seperti tinggi anak yang lebih pendek dari standar tinggi anak-anak seusianya.

Tidak hanya berdampak pada fisik, stunting juga berdampak pada perkembangan otak. Anak dengan stunting cenderung memiliki IQ yang lebih rendah dan rentan terhadap penyakit dan berpotensi mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan kognitif yang optimal.

Sayangnya, di Indonesia masih banyak anggapan bahwa kondisi tubuh anak yang pendek merupakan faktor genetik mutlak dari kedua orang tuanya. Sehingga, muncul anggapan bahwa tinggi anak yang pendek sebagai sesuatu yang diwariskan dan orang tua merasa tidak perlu untuk melakukan pencegahan. Padahal, kondisi tersebut merupakan masalah yang bisa dicegah sejak dini, bahkan sejak sebelum masa kehamilan.

Apa Saja Penyebab Stunting?

Untuk melakukan pencegahan, tentu saja Ayah dan Bunda perlu memahami beragam penyebab stunting pada anak. Beberapa di antaranya adalah:

1. Asupan Gizi yang Kurang dalam Waktu Lama
Satu hal yang seringkali tidak disadari adalah penyebab stunting yang bisa terjadi sejak anak berada dalam kandungan. Hal ini berkaitan erat dengan asupan gizi sang ibu. Misalnya, ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi, yang menyebabkan anak dalam kandungan kekurangan nutrisi. Selanjutnya, kurangnya asupan vitamin mineral yang dikonsumsi oleh ibu hamil juga dapat mempengaruhi kondisi malnutrisi janin. Nah, kekurangan gizi pada ibu hamil inilah yang menjadi penyebab kondisi stunting pada anak.

2. Pola Asuh yang Kurang Efektif
Pola asuh menjadi hal yang krusial dalam pencegahan stunting. Pasalnya, pola asuh berkaitan erat dengan kebiasaan dan cara pemberian makanan kepada anak. Hal lain seperti pengaturan jam tidur yang tidak efektif juga dapat menjadi penyebab stunting pada anak.

3. Pola Makan
Pola makan di sini menyoroti berbagai hal seperti pemberian nutrisi dan gizi yang tidak seimbang pada anak, jam makan anak, dan, jika ditarik lebih jauh lagi, nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu bahkan sejak masa remaja. Maka, sangat penting bagi orang tua untuk mengerti tentang konsep gizi sebelum, saat, dan setelah melahirkan.

4. Pemberian ASI yang tidak optimal
Ibu memegang peranan penting dalam tahun-tahun pertama kehidupan anak, terutama saat masa pemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif merupakan salah hal krusial dalam mencegah stunting pada bayi. Namun, di Indonesia sendiri, angka cakupan ASI nasional masih relatif rendah.

Hal-hal lain seperti sakit infeksi yang berulang pada anak dan faktor sanitas juga dapat menjadi salah satu akibat terjadinya stunting pada anak. Namun, hal ini tentu saja dapat dicegah, bahkan sejak periode pra-konsepsi atau sebelum masa kehamilan!

Ayah dan Bunda ingin tahu lebih lanjut cara mencegah stunting sejak dari dalam kandungan? Simak lebih lanjut mengenai mengenai tahapan pencegahan stunting melalui artikel berikut.

Referensi:

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0213911121002909?ref=pdf_download&fr=RR-2&rr=87e0ca402c586cfa

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.