Peacock Parenting, Gaya Asuh Kekinian yang Dianggap Bermasalah

 
Peacock Parenting bisa terjadi tanpa niat buruk, tapi penting buat kita sebagai orang tua untuk selalu ingat, anak bukan pajangan, bukan “portofolio” hidup kita.

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia parenting. Salah satu fenomena yang muncul adalah “Peacock Parenting,” sebuah gaya pengasuhan di mana orang tua terlalu fokus pada penampilan dan pencitraan anak, terutama di media sosial.​

Yuk, kita simak lebih dalam di artikel ini!

Mengenal Peacock Parenting

Peacock Parenting adalah gaya pengasuhan di mana orang tua terlalu fokus pada penampilan atau pencapaian anak-anak mereka, baik secara fisik, prestasi, maupun eksistensinya. Anak dijadikan semacam “piala” yang harus selalu tampil sempurna di depan publik, entah itu di dunia nyata atau online. Istilah ini diambil dari perilaku burung merak yang memamerkan bulunya untuk menarik perhatian.

Contoh nyata dari Peacock Parenting dapat terlihat ketika orang tua membuat akun media sosial khusus untuk anak mereka sejak bayi, rutin mem-posting pencapaian akademis anak, atau bahkan mengatur penampilan anak secara berlebihan untuk keperluan konten. Meskipun kebanggaan terhadap anak adalah hal yang wajar, ketika hal tersebut berubah menjadi obsesi untuk pencitraan, dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan anak.

Apa Saja Dampak Negatifnya?

Menerapkan Peacock Parenting dapat memberikan tekanan psikologis yang signifikan bagi anak. Anak-anak mungkin merasa bahwa mereka harus selalu tampil sempurna dan memenuhi ekspektasi orang tua. Mereka mungkin kehilangan kesempatan untuk belajar dari kesalahan dan mengembangkan kemandirian karena selalu diarahkan untuk tampil sesuai dengan keinginan orang tua.​

Hal ini dapat menyebabkan anak mengalami:

  • Stres
  • Kecemasan
  • Depresi
  • Kesulitan membentuk identitas diri yang autentik

Anak-anak dapat merasa bahwa nilai diri mereka ditentukan oleh pencapaian dan penampilan, bukan oleh siapa mereka sebenarnya. Hal ini dapat berdampak pada kepercayaan diri dan kesehatan mental anak dalam jangka panjang.

Perbandingan dengan Gaya Parenting Lain

Supaya Ayah dan Bunda bisa memahami Peacock Parenting lebih lanjut, penting untuk membandingkannya dengan gaya parenting lain yang juga dikenal luas:​

  • Helicopter Parenting: Orang tua yang terlalu protektif dan selalu mengawasi anak secara berlebihan, dengan tujuan melindungi anak dari kegagalan atau bahaya.​
  • Tiger Parenting: Gaya pengasuhan yang sangat menekankan pada disiplin dan prestasi akademis, seringkali dengan tuntutan yang tinggi terhadap anak.​
  • Peacock Parenting: Fokus utama adalah pada pencitraan anak di mata publik, dengan menekankan penampilan dan pencapaian yang dapat dipamerkan, terutama di media sosial.​

Meskipun ketiga gaya ini memiliki pendekatan yang berbeda, semuanya dapat memberikan tekanan yang berlebihan pada anak jika tidak diterapkan dengan bijak.

Tenang, Ini Bisa Dihindari, kok!

Untuk menghindari terjebak dalam Peacock Parenting, Ayah dan Bunda dapat mengambil langkah-langkah berikut:​

  • Fokus pada Proses, Bukan Hasil
    Dukung si Kecil untuk berkembang sesuai minat dan kemampuannya, bukan demi pencitraan di media sosial.​
  • Kurangi Ekspos Anak di Media Sosial
    Ingat bahwa si Kecil juga memiliki hak privasi. Hindari mem-posting terlalu banyak tentang kehidupan pribadinya tanpa persetujuan, ya.​
  • Berikan Ruang untuk Gagal
    Kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Biarkan si Kecil mengalami dan belajar dari kesalahan mereka.​
  • Dengarkan si Kecil
    Tanyakan apa yang mereka suka dan rasakan. Jangan jadikan dirinya sebagai proyek hidup Ayah dan Bunda, tetapi sebagai individu yang memiliki keinginan dan kebutuhan sendiri.​

Jadi, Apa yang Paling Penting?

Di balik semua pencapaian dan unggahan manis di media sosial, yang paling dibutuhkan si Kecil sebenarnya sederhana: dicintai tanpa syarat, didengar tanpa tekanan, dan dibimbing untuk jadi dirinya sendiri.

Peacock Parenting bisa terjadi tanpa niat buruk, tapi penting buat kita sebagai orang tua untuk selalu ingat, anak bukan pajangan, bukan “portofolio” hidup kita. Mereka adalah individu yang sedang belajar, tumbuh, dan butuh ruang untuk salah, berkembang, dan jadi versi terbaik dirinya.

Yuk, balik lagi ke esensinya. Bukan tentang seberapa bagus si Kecil terlihat di mata orang lain, tapi seberapa nyaman dia menjadi dirinya sendiri di dekat Ayah dan Bunda.

Referensi:

https://www.mirror.co.uk/lifestyle/family/what-peacock-parent–four-35006908

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.