Pengasuhan Anak Usia Dini (0-3 tahun)

Jika kita mengubah awal mula sebuah cerita, berarti kita telah mengubah seluruh cerita. Konsep ini menggambarkan pentingnya pengasuhan anak sejak lahir hingga usia 3 tahun dalam membentuk generasi pemimpin. Sebab, laporan Nurturing Care for Early Childhood Development yang diterbitkan oleh UNICEF, World Bank, dan World Health Organization (WHO) pada 2018 menyatakan bahwa otak manusia berkembang lebih cepat pada saat di dalam kandungan hingga berusia 3 tahun. Sebanyak 80% otak bayi pun terbentuk di periode ini. Berangkat dari fakta ini, Tanoto Foundation ingin membantu meningkatkan kualitas pola pengasuhan anak usia dini (0-3 tahun), yang akan berdampak pada peningkatan capaian perkembangan anak

APA ITU PENGASUHAN ANAK USIA DINI (0-3 TAHUN)?
Pengasuhan anak usia dini (0-3 tahun) merupakan proses mendidik dan membentuk karakter serta tingkah laku yang berguna bagi masyarakat luas. Konsep pengasuhan yang perlu dilakukan oleh orang tua agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, antara lain adalah pengasuhan yang baik, pengasuhan penuh kasih sayang, dan pengasuhan berkualitas yang diantaranya mencakup stimulasi pertumbuhan psikomotorik, kognitif, linguistik, dan kemampuan sosio-emosional anak.

KONDISI POLA PERAWATAN DAN PENGASUHAN DI INDONESIA
Laporan Nurturing Care for Early Childhood Development tahun 2018 menyebutkan, ada hampir 250 juta balita di negara berpenghasilan menengah ke bawah yang berisiko kehilangan perkembangan yang optimal akibat kemiskinan, stunting, serta kurangnya pengasuhan. Di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam siaran pers yang dirilis Mei 2019 menyatakan bahwa sebagian besar orang tua, atau 75%, tidak berupaya meningkatkan kapasitas diri dalam pengasuhan.
Ini berdampak ketidakmampuan orang tua dalam mengasuh dan melindungi anak. Ketidakmampuan ini berakibat negatif terhadap tumbuh kembang anak, seperti adanya kekerasan fisik, mental, seksual, dan penelantaran. Hal ini selanjutnya akan menghambat tumbuh kembang anak secara fisik. Anak-anak yang tidak memperoleh perawatan pengasuhan di usia dini juga cenderung menemukan kesulitan di sekolah. Hal ini bisa menyebabkan penurunan pendapatan di masa depan, sehingga mempengaruhi kesejahteraan keluarga dan masyarakat dalam jangka panjang. Itu sebabnya orang tua perlu meningkatkan kapasitas pola asuhnya agar dapat bertanggung jawab memberikan perawatan, perlindungan, dan kasih sayang terhadap anak.

KERANGKA PERAWATAN PENGASUHAN SEBAGAI PANDUAN

Untuk memastikan bahwa setiap anak berkesempatan memperoleh perawatan dan pengasuhan yang optimal, WHO merancang Kerangka Perawatan Pengasuhan (KPP) atau Nurturing Care Framework. KPP berisi panduan bagi orang tua, pengasuh, kelompok masyarakat, pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan PBB untuk bekerja sama memastikan bahwa setiap bayi mendapatkan perawatan pengasuhan terbaik di awal masa hidupnya.
KPP yang disusun oleh WHO ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang menargetkan pada tahun 2030 setiap perempuan, anak-anak, dan remaja bisa merealisasikan hak mereka akan kesehatan dan kesejahteraan, baik secara fisik maupun mental.

TANOTO FOUNDATION MEMBANTU PENINGKATAN KUALITAS POLA PENGASUHAN ANAK USIA DINI (0-3 TAHUN)
Menyadari pentingnya pengasuhan anak usia dini, Tanoto Foundation ambil bagian dalam upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua agar dapat melakukan pengasuhan yang positif dan responsif, serta memberikan stimulasi yang cukup bagi anak usia 0 hingga 3 tahun. Upaya ini akan membantu meningkatkan perkembangan anak secara optimal, membawa dampak pada kecerdasan anak dan kemampuannya bekerja saat berada di usia produktif, yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada kondisi perekonomian nasional.

STRATEGI DAN TARGET SIGAP TERKAIT PENGASUHAN ANAK USIA DINI
Strategi yang dilakukan SIGAP terkait pengasuhan anak usia 0-3 tahun ialah mendirikan Rumah Anak SIGAP, yakni pusat layanan pengasuhan dan pembelajaran dini untuk anak usia 0-3 tahun. Rumah Anak SIGAP menyasar orang tua dan pengasuh utama sebagai penerima manfaat. Tim pengurus Rumah Anak SIGAP yang terdiri dari Koordinator dan Fasilitator, yang merupakan anggota masyarakat yang dipilih oleh Pemerintah Desa/Kelurahan dan Tanoto Foundation. Dengan strategi ini, Tanoto Foundation berharap agar kualitas pola pengasuhan anak usia dini (0-3 tahun) dapat meningkat.

PARA MITRA SIGAP
SIGAP bekerja sama dengan sejumlah mitra dalam program pengasuhan anak usia dini.

1. Pemerintah
SIGAP mengoperasikan 22 Rumah Anak SIGAP melalui kerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. Berikut ialah lokasi penyebaran Rumah Anak SIGAP:
• Kerja sama dengan Pemprov. DKI Jakarta mengoperasikan 4 Rumah Anak SIGAP
• Kerja sama dengan Pemkab Pandeglang mengoperasikan 9 Rumah Anak SIGAP
• Kerja sama dengan Pemkab Kutai Kartanegara mengoperasikan 9 Rumah Anak SIGAP

2. Universitas Katolik Atma Jaya dan Universitas YARSI
Kerja sama dengan kedua universitas ini dilakukan dengan melakukan sejumlah riset. SIGAP dengan Universitas YARSI dan Atmajaya misalnya, melakukan riset tentang modalitas pengajaran keahlian pada orang tua yang paling cost effective di antara tatap muka, daring, atau hybrid.

3. UNICEF
SIGAP bekerja sama dengan UNICEF menterjemahkan dan mengadaptasi instrumen pengukuran perkembangan anak usia 0 tahun hingga 3 tahun yang disebut The Caregiver Reported Early Development Index (CREDI) dan pengukuran perkembangan anak usia 3 tahun hingga 5 tahun yang disebut Early Childhood Development Index (ECDI). Di samping Menyusun kedua instrumen pengukuran tersebut, SIGAP dan UNICEF berkolaborasi dalam menyosialisasikan kepada orang tua dan pengasuh tentang pentingnya perawatan pengasuhan yang terdiri dari pola makan, pola hidup bersih dan sehat, serta pola pengasuhan.

Anda ingin berpartisipasi dalam program Pengasuhan Anak Usia Dini? Tanya kami

Program Lain

Pencegahan Stunting

Setiap anak memiliki hak yang sama untuk mengembangkan potensi terbaik di dalam

Selengkapnya Pencegahan Stunting

Pendidikan Anak Usia Dini (3-6 tahun)

Riset ini merekomendasikan anak agar mengikuti pendidikan pra-sekolah dasar (TK) minimal dua

Selengkapnya Pendidikan Anak Usia Dini (3-6 tahun)