Pentingnya Belajar Parenting Sebelum Menikah, Ini Alasannya

 
Menjadi orang tua adalah sebuah komitmen untuk terus belajar menjadi individu dan orang tua yang lebih baik lagi. Kemauan untuk belajar menjadi orang tua yang baik idealnya dilakukan bahkan sebelum menikah

Menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus. Oleh karena itu, penting bagi calon Ayah dan Bunda untuk mempersiapkan diri dengan belajar parenting skills sebelum menikah. Yuk, kita bahas beberapa alasannya!

Parenting Skills Adalah Sebuah Seni

Seperti halnya seni melukis yang memerlukan keahlian dan ketelitian untuk menghasilkan lukisan yang indah, mengasuh anak juga membutuhkan ketekunan dan kesungguhan. Parenting adalah sebuah seni. Ketika ingin melukis sebuah objek dengan sempurna, kita harus tahu bagaimana cara melukisnya agar menjadi sebuah lukisan yang bernilai tinggi. Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, diperlukan ketekunan dan ketulusan dalam melakukan pengasuhannya. Mengetahui cara mengasuh anak dengan baik, bagaimana memberitahu cara yang benar pada anak tanpa menyinggung perasaan mereka, apa kebutuhan utama anak, dan bagaimana menangani masalah anak adalah kunci sukses dalam parenting.

Diskusi Mengenai Kehamilan dan Anak Sebelum Menikah

Kehamilan dan anak sering kali dianggap sebagai momen yang membawa kebahagiaan dan dapat meningkatkan keintiman dalam hubungan rumah tangga. Namun, harapan tersebut sering kali tidak realistis. Penelitian dari Gottman Relationship Institute di Seattle menunjukkan bahwa, “Sekitar dua pertiga pasangan mengalami ketidakpuasan dengan hubungan mereka dalam tiga tahun pertama setelah memiliki anak.” Realitanya, pasangan akan menyadari bahwa hidup mereka telah berubah 180 derajat.

Menjadi orang tua merupakan sebuah pekerjaan yang menantang. Seperti halnya transisi dalam aspek lain di kehidupan, transisi dari pasangan menjadi orang tua akan membawa banyak perubahan. Perubahan-perubahan tersebut berpotensi untuk menimbulkan stres bagi orang tua baru. Segala sesuatu dalam kehidupan keluarga berubah, termasuk peran dalam hubungan sebagai pasangan, aktivitas harian, ekspresi keintiman, dan kondisi finansial.

Penelitian menemukan bahwa orang tua baru sering mengungkapkan kekhawatiran tentang dukungan finansial untuk keluarga, kurangnya waktu dan kualitas tidur, peningkatan tugas rumah tangga, masalah yang berhubungan dengan mertua, kehilangan waktu untuk diri sendiri dan kegiatan sosial, penurunan minat seksual dari pasangan, dan perbedaan pendapat tentang peran sebagai orang tua. Maka, diskusi mengenai ekspektasi terkait kehamilan dan anak penting untuk dilakukan sebelum menikah.

Pentingnya Komunikasi dan Dukungan Satu Sama Lain

Pasangan perlu meluangkan waktu untuk membahas masalah-masalah yang ada dan mencari cara untuk saling mendukung saat bertransisi dari pasangan menjadi orang tua. Jika orang tua dapat mengatasi perbedaan dan bekerja sama, mereka akan lebih mungkin merespon positif terhadap tantangan dalam membesarkan anak dan menciptakan suasana yang mendukung. Anak-anak membutuhkan perhatian dan perawatan yang intens. Hal ini dapat membuat orang tua merasa lelah dan stres, terutama jika mereka kurang pengalaman dalam mengasuh anak dan tidak tahu seberapa banyak waktu dan perhatian yang diperlukan anak, khususnya pada awal kehidupannya. Pasangan yang kesulitan untuk membahas dan menyepakati pembagian tugas serta peran sebagai orang tua akan mengalami stres yang dapat mengarah pada konflik rumah tangga.

Sepakati Gaya Pengasuhan yang Ingin Diterapkan

Setiap pasangan harus mendiskusikan dan memutuskan gaya pengasuhan yang ingin diterapkan. Apakah ingin menjadi orang tua yang otoritatif, permisif, atau demokratis? Menentukan gaya pengasuhan yang diinginkan akan membantu pasangan untuk konsisten dalam mendidik anak. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih gaya pengasuhan anak di antaranya adalah nilai dan keyakinan, kesiapan finansial, gaya hidup dan karier, kesehatan fisik, dukungan sosial, serta harapan dan realitas. Diskusikan aspek-aspek ini untuk meraih kesepakatan bersama dalam menentukan gaya pengasuhan yang tepat.

Setiap pasangan pasti memiliki latar belakang dan cara didikan yang berbeda. Tentu saja hal ini berpengaruh pada ekspektasi masing-masing terhadap gaya pengasuhan yang ingin diterapkan pada anak. Saling mengomunikasikan harapan dan aspirasi mengenai gaya pengasuhan sangat penting agar masing-masing pihak mampu menjaga ekspektasi, sehingga dapat tercapai kesepakatan dalam menjalankan gaya pengasuhan ketika memiliki anak kelak. Jika kesepakatan sudah tercapai, maka orang tua mampu untuk menjalankan pengasuhan secara kompak dan konsisten. Konsistensi ini sangat penting untuk memberikan rasa aman dan stabil bagi anak, dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

Kemauan untuk Terus Belajar, Bahkan Setelah Menjadi Orang Tua

Menjadi orang tua adalah sebuah komitmen untuk terus belajar menjadi individu dan orang tua yang lebih baik lagi. Kemauan untuk belajar menjadi orang tua yang baik idealnya dilakukan bahkan sebelum menikah. Hal ini dapat membantu pasangan untuk memahami kebutuhan dirinya sendiri, pasangannya, dan perkembangan anak-anak mereka kelak. Pengetahuan parenting dibutuhkan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, memberikan lingkungan yang positif bagi anak, dan meminimalisir risiko pelecehan dan penelantaran anak.

Belajar parenting skills sebelum menikah adalah investasi yang berharga untuk masa depan keluarga yang bahagia dan harmonis. Calon ayah dan bunda yang mempersiapkan diri dengan baik akan lebih siap menghadapi tantangan dalam mengasuh anak dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perkembangan anak-anak mereka. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi orang tua yang lebih baik, tetapi juga pasangan yang lebih kuat dalam menghadapi segala perubahan dan tantangan hidup bersama!

Referensi:

https://abetterlifetherapy.com/blog/from-partners-to-parents

Universiti Malaya Kuala Lumpur, Parenting Class in Early Childhood

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.