Serba-serbi persiapan si kecil menuju sekolah dasar seringkali menimbulkan banyak kebingungan bagi Ayah dan Bunda. Salah satu hal yang kerap jadi pertanyaan adalah, apakah anak harus bisa membaca terelebih dahulu sebelum masuk pendidikan dasar?
Pertanyaan ini bukan tanpa alasan. Banyak orang tua yang khawatir jika si kecil akan tertinggal saat memasuki jenjang sekolah dasar (SD) jika belum bisa membaca.
Apakah Ayah dan Bunda punya kekhawatiran yang sama? Jika iya, yuk baca artikel diskusi Tanoto Foundation bersama Friska Asta Desintia M.Psi.T, seorang Konselor Pendidikan Anak yang telah berpengalaman selama 15 tahun di bidangnya!
1. Kesiapan Anak Masuk Sekolah Bukan Hanya Soal Membaca
Banyak penelitian dari lembaga pendidikan internasional menyebutkan bahwa kesiapan anak untuk masuk sekolah dasar terdiri dari lima aspek penting, yaitu:
- Kesiapan fisik, termasuk kemampuan motorik kasar dan halus.
- Kesiapan sosial emosional, di mana anak sudah bisa bermain dengan teman sebayanya dan mengerti instruksi.
- Kesiapan kognitif, seperti mengenal angka, mampu antre, dan menyelesaikan instruksi sederhana.
- Kemandirian, misalnya bisa memakai baju dan mengurus kebutuhan pribadi.
- Kesiapan bahasa, termasuk kemampuan berbicara dan memahami literasi.
2. Mulai dengan Mengenalkan Bentuk Huruf, Gambar, dan Tanda
Ayah dan Bunda, penting untuk diingat bahwa kemampuan si kecil mengenali huruf adalah langkah awal yang berharga dalam proses belajarnya.
Namun, tak kalah penting adalah mengajaknya menikmati cerita dan mulai mengenal makna dari gambar atau kata-kata yang dilihatnya. Di usia pra-SD, yang perlu dikembangkan bukan hanya kemampuan membaca, tetapi juga pemahaman dan rasa penasaran terhadap apa yang dilihat dan didengar.
Sebagai langkah awal, Ayah dan Bunda bisa membacakan buku dengan cara yang menyenangkan, sehingga si kecil terbiasa dengan kata-kata dan cerita, tanpa merasa harus segera bisa membaca sendiri. Mengenalkan bentuk-bentuk huruf, gambar, atau tanda-tanda juga akan membantunya saat nanti mulai belajar membaca lebih lanjut di sekolah. Fokus utamanya adalah menumbuhkan minat si kecil terhadap dunia buku dan cerita.
3. Pentingnya Membacakan Buku pada Anak
Saat Ayah dan Bunda membacakan buku kepada si kecil, banyak hal terjadi di balik itu. Ada percakapan, cerita, dan tanya jawab sederhana seperti, “Menurutmu, apa yang akan terjadi selanjutnya?” Pertanyaan sederhana seperti ini dapat meningkatkan kemampuan si kecil dalam memahami cerita, berpikir kritis, dan mendorong kemampuan analitis.
Jadi, mulailah membacakan buku sejak bayi dan konsisten hingga si kecil siap masuk SD.
4. Pentingnya Kesadaran Akan Huruf dan Bunyi (Fonem)
Sebelum Si Kecil benar-benar bisa membaca, penting bagi mereka untuk memiliki kesadaran akan huruf dan bunyi (fonem). Misalnya, perbedaan antara kata “jahit” dan “jahat” terletak pada bunyi /i/ dan /a/. Mengajak si kecil bermain bunyi kata bisa membantu mereka lebih mudah memahami huruf dan bunyi nantinya.
Ayah dan Bunda bisa mengajak Si Kecil bermain “Tebak Bunyi”. Caranya, pilih beberapa kata sederhana seperti “buku”, “baju”, dan “bola”. Lalu, ucapkan kata-kata tersebut sambil mengubah salah satu bunyinya, misalnya mengatakan “biku” atau “balu”, dan minta Si Kecil menebak kata mana yang benar.
Selain itu, Ayah dan Bunda bisa menyanyikan lagu sederhana, mengganti huruf vokal dalam lagu (seperti mengganti semua huruf ‘a’ dengan ‘i’), misalnya “Balonku ada lima” menjadi “Bilonku idi lime”. Permainan ini akan membuat Si Kecil tertawa sambil belajar mengenali perbedaan bunyi dengan cara yang menyenangkan.
5. Diskusi untuk Membantu Anak Lebih Mudah Membaca dan Memahami
Membacakan cerita dan mengajak si kecil berdiskusi tentang cerita tersebut akan memudahkan mereka dalam proses belajar membaca. Tak hanya itu, kemampuan mereka untuk memahami bacaan juga akan berkembang dengan lebih baik.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, si kecil akan lebih siap untuk belajar membaca di sekolah dan tidak hanya mampu membaca, tetapi juga memahami apa yang ia baca.
Dengan fokus pada lima aspek kesiapan sekolah dan pentingnya membacakan buku sejak dini, Ayah dan Bunda dapat membantu si kecil lebih siap menghadapi dunia sekolah. Ingat, membaca bukan sekadar mengenal huruf, tapi juga memahami makna. Mulai dari diskusi sederhana hingga kesadaran fonem, langkah-langkah ini akan memudahkan si kecil belajar membaca dan memahami bacaan dengan baik di kemudian hari.
Referensi: