Siapa yang bilang anak-anak tidak bisa ikut serta merapikan rumah dan sekitarnya ? Mungkin bukannya tidak bisa ya, tetapi belum diajarkan. Ayah dan Bunda bisa mempraktikkan cara-cara ini untuk menanamkan kebiasaan rapi sejak dini pada si Kecil. Kita mulai dengan terbiasa merapikan mainannya sendiri.
1. Tanamkan pentingnya membereskan mainan
Berikanlah kata-kata yang bisa memotivasi dirinya untuk mau melakukan kegiatan beres-beres, misalnya saja dengan mengatakan betapa indahnya rumah dan ruangan ini jika mainannya ada pada tempatnya atau betapa pentingnya meletakkan kembali mainan ke tempatnya agar anak tidak tersandung atau mainan menjadi rusak karena terinjak. Memang tidak akan dimengerti dan dikerjakan dalam sekali ajakan ya Ayah dan Bunda. Si Kecil harus diingatkan berkali-kali akan hal tersebut.
2. Kesepakatan
Membereskan mainan yang banyak dan terhambur di lantai memang terlihat sangat berat. Kita dapat bersepakat dengan si Kecil dengan mengatakan boleh mengambil mainan yang lain, jika mainan sebelumnya sudah dikembalikan ke tempatnya. Sehingga saat waktu main berakhir, tidak banyak mainan yang harus dibereskan.
3. Berikan pilihan daripada perintah
Daripada menyuruh si Kecil membereskan mainan dengan segera dan sambil emosi, Ayah dan Bunda dapat memberikan beberapa pilihan terbatas yang bertujuan untuk membereskan mainan. Misalnya “Kamu mau gimana caranya membereskannya, diletakkan satu satu ke dalam laci atau mau disimpan dalam keranjang kecilmu?” Atau dapat pula dengan menawarkannya mendengarkan lagu seperti “Kamu lebih senang saat membereskan mainan sambil bernyanyi lagu A atau lagu B?”. Dengan memberikan pilihan, si Kecil akan memiliki kuasa atas apa yang dilakukan sehingga tidak terbebani dengan kata-kata perintah.
4. Berikan bantuan
Tanamkan pada si Kecil bahwa membereskan mainan memang tanggung jawabnya. Namun jika si Kecil sedang merajuk tidak ingin membereskan mainannya, Ayah dan Bunda dapat mengatakan, “Yuk kita bereskan mainannya bareng yah, Bunda bantuin ya”.
5. Berikan pujian atas usaha anak
Banyak yang mengatakan bahwa pujian memiliki dampak yang buruk pada anak, namun hal itu terjadi jika terlalu berlebihan dan tidak spesifik. Ayah dan Bunda boleh kok memberikan pujian yang secukupnya atas usaha yang dilakukan si Kecil seperti, “Terima kasih telah berusaha membereskan mainan sehingga membuat rumah kita terlihat lebih rapi ya sayang.”
Mengajak si Kecil membereskan mainan memanglah hal yang cukup menantang untuk orang tua. Dengan cara-cara di atas diharapkan perjalanan Ayah dan Bunda dalam menumbuhkan kepedulian lingkungan pada si Kecil dengan cara membereskan mainan menjadi lebih mudah dan minim emosi.
Sumber:
Positive discipline A–Z: 1001 solutions to everyday parenting problems / Jane Nelsen, Lynn Lott, and H. Stephen Glenn.—3rd ed. 2007. Three Rivers Press