Amankah Pasang IUD Untuk Mengontrol Kehamilan?

 
IUD / KB Spiral diklaim menjadi alat kontrasepsi paling efektif.

Pemasangan kontrasepsi menjadi salah satu cara agar mudah untuk mengontrol kehamilan bagi pasangan suami istri. Di antara beberapa jenis kontrasepsi, IUD atau Intrauterine Device yang akrab disebut sebagai KB Spiral merupakan yang sering dipilih karena diklaim paling efektif.

IUD adalah alat kecil berbentuk T dengan ukuran sekitar 3 cm yang ditempatkan di dalam rahim Anda untuk mengganggu proses inseminasi dengan mempersulit sperma mencapai sel telur. Sehingga, IUD diklaim lebih dari 99 persen efektif mencegah kehamilan jika dipasang dengan benar, dengan jangka pemakaian yang cukup lama antara 5-10 tahun.

Menurut Healthline, IUD adalah pilihan pengendalian kelahiran yang sangat baik bagi banyak wanita, bahkan bisa dipakai mulai usia 16 tahun. Namun, itu bukan pilihan terbaik untuk wanita yang berisiko tinggi terkena infeksi menular seksual (IMS) karena memiliki banyak pasangan seksual, pengidap kanker serviks dan kanker rahim, dan pendarahan vagina.

Jenis-jenis IUD
Terdapat dua jenis IUD yakni hormonal dan non-hormonal. IUD hormonal bekerja dengan cara melepas hormon progestin sedikit demi sedikit setiap hari, yang akan mengentalkan cairan di bagian leher rahim sehingga sperma jadi lebih sulit untuk bisa masuk ke dalam rahim.

IUD non-hormonal (lapis tembaga) memiliki lilitan tembaga di sekelilingnya yang akan mengeluarkan zat yang menimbulkan peradangan di dalam rahim, lalu merusak sel sperma dan sel telur sebelum keduanya sempat bertemu.

Bedanya, IUD hormonal dapat mencegah kehamilan selama 3-5 tahun. Sedangkan IUD non-hormonal dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun.

Selain mencegah kehamilan, IUD hormonal juga disarankan bagi Anda yang sering mengalami karena dapat membantu mengurangi gejala premenstruasi. Misalnya, kram perut atau sakit kepala, hingga diare.

Manfaat IUD
Secara umum, IUD memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah:
• Efektivitas
• Jangka panjang
• Kenyamanan; IUD tidak memerlukan persiapan sebelum berhubungan seks
• Lebih memudahkan jika Anda berencana ingin hamil dalam waktu dekat
• Tidak mempengaruhi kesuburan
• Murah; setelah biaya awal pemasangan, tidak ada biaya lagi selama periode IUD yang dipilih.
IUD bahkan aman digunakan oleh ibu menyusui. IUD tidak memengaruhi kualitas maupun jumlah ASI yang dihasilkan, dan itu tidak akan berpengaruh pada bayi Anda. Anda bahkan mungkin bisa memasang IUD tepat setelah melahirkan.

Efek Samping
Tentunya, Anda juga harus memperhatikan efek samping dari penggunaan IUD sebagai pertimbangan. Efek samping IUD hormonal yang paling umum biasanya membantu membuat menstruasi Anda lebih baik dan ringan, serta dapat mengurangi kram.

Efek samping lain dari IUD hormonal, sebagai berikut:
• Sakit kepala
• Timbulnya jerawat
• Nyeri payudara
• Menstruasi sangat sedikit, tidak teratur, bahkan tidak haid sama sekali
• Kenaikan berat badan
• Gangguan mood
• Kista ovarium
• Nyeri dan kram panggul
Sedangkan IUD non-hormonal memiliki efek samping di antaranya:
• Anemia
• Nyeri punggung
• Pendarahan di antara siklus menstruasi
• Kram perut
• Infeksi pada vagina (vaginitis)
• Nyeri saat berhubungan intim
• Nyeri saat menstruasi
• Pendarahan hebat
• Keputihan

Jika ada masalah, jangan menarik talinya atau mencoba memasang kembali IUD sendiri. Sebaliknya, buatlah janji dengan dokter Anda.

Sumber artikel:
https://www.healthline.com/health/birth-control-iud#effectiveness
https://www.nhs.uk/conditions/contraception/iud-coil/
https://www.halodoc.com/artikel/13-fakta-tentang-kontrasepsi-iud-yang-perlu-diketahui
https://dktindonesia.org/kontrasepsi/iud-andalan/
https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud/iud-side-effects
https://www.sehatq.com/tindakan-medis/pemasangan-iud

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.