Setiap anak pasti memiliki potensi dan keunikan tersendiri. Beberapa anak unggul secara akademis, yang lain terlihat unggul di bidang olahraga, seni, musik. Perbedaan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai hal mulai dari faktor genetik, faktor lingkungan, hingga asupan nutrisi dan cara didikan orangtua. Sejak dini si kecil juga mulai menunjukkan tanda-tanda potensinya berupa minat, kebiasaan, dan gairah.
Jika Ayah Bunda mengawasi dengan cermat, mungkin akan dapat menemukan apa potensi si kecil. Semakin cepat Ayah Bunda menyadari kemampuan dan minatnya, semakin banyak waktu serta kesempatan yang akan didapatkan si kecil untuk mengembangkan bakatnya. Untuk itu tentu saja diperlukan proses, simak beberapa tips untuk menggali tanda potensi si kecil yuk;
Cari dan amati minat mereka
Anak-anak suka melakukan banyak hal. Dari bermain, melukis, membaca, berlari hingga berbicara tanpa henti. Dan diantara ini, pasti ada satu hal yang paling menarik bagi mereka dan bisa jadi dilakukan sepanjang hari. Amati aktivitas, interaksi dan topik yang disukai si kecil sehari-hari. Beberapa tanda potensi yang bisa Ayah Bunda cermati antara lain;
- Kinestetik: Mudah mengikuti ritme, menari, olahraga
- Spasial: Mengamati bentuk dan ruang (bermain lego, puzzle, playdough)
- Numeral: Mengamati konsep jumlah atau angka
- Mechanical: Membongkar pasang yang berkaitan dengan alat
- Verbal: Banyak bercerita, kosakata banyak
- Interpersonal: kemampuan yang baik untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya (mudah bergaul dengan siapa saja).
Fasilitasi
Saat Ayah Bunda mengetahui kira-kira si kecil memiliki kecenderungan tertarik dengan aktivitas tersebut, cobalah fasilitasi. Tidak perlu memfasilitasi secara berlebihan tetapi cukup, karena pada awalnya masih melihat apakah dia akan benar fokus dan menyukainya. Jika ya, turut sertakan dalam kompetisi, karena penting menumbuhkan jiwa kompetisi tetapi tetap dalam batas wajar. Jika si kecil berprestasi baru tambahkan fasilitasnya.
Beri motivasi
Penting bagi si kecil yang mulai ingin serius ke minat dan bakatnya, untuk Ayah Bunda beri motivasi/dukungan agar merasa aman dan nyaman bereksplorasi. Jangan pernah memaksakan, selalu hargai perasaan si kecil dengan berbicara dua arah menggunakan bahasa perasaan (Bahasa respect, menghormati perasaannya). Dengarkan ceritanya sampai selesai dan jangan dipotong.
Beri support lingkungan dan hal positif
Walau hanya bercanda jangan pernah mengatakan “Ah anak saya mah gak punya minat dan potensi apa apa, ini gak suka itu gak suka”. Karena bisa jadi itu akan mematikan minat dan bakat si kecil. Percayalah bahwa dia punya potensi dan ciptakan kepercayaan diri sehingga tumbuh rasa berharga di dalam dirinya. Ayah Bunda juga bisa memasukkan si kecil ke komunitas atau klub yang memiliki minat yang sama. Untuk mengembangkannya, bisa terus diasah potensinya setiap hari baik melalui latihan, permainan, maupun kegiatan sehari-hari.
Meskipun bakat bisa saja berkembang tanpa diasah, dengan bimbingan yang tepat tentunya bakat si kecil akan lebih fokus, terarah dan tentunya bisa bermanfaat bagi kehidupan masa depan si kecil. Setiap anak memang memiliki potensi dan keterampilan berbeda yang perlu dihargai. Jangan memaksakan keinginan orangtua, karena kebahagiaan si kecil bisa hilang dan tumbuh menjadi anak pemurung. Jika sudah terjadi pemaksaan minat dan bakat, Ayah Bunda bisa berbesar hati untuk meminta maaf dan arahkan kembali minat dan bakat si kecil.
Sumber:
https://nurturey.com/blog/5-ways-to-discover-your-childs-potential/
https://www.alodokter.com/temukan-cara-optimal-mengenali-dan-mengasah-potensi-si-kecil-di-sini