Anak yang Dikerasi Cenderung Tidak Percaya Diri

 
Mendidik dengan cara dikerasi tidak hanya saat Ayah dan Bunda memarahi Si Kecil, tetapi juga saat melarang setiap kegiatan Si Kecil.

Pada masa pertumbuhannya, Si Kecil akan dengan mudah melakukan kesalahan karena mereka sibuk mencoba berbagai hal baru. Berbagai reaksi yang mungkin akan muncul sebagai dampak dari kesalahan-kesalahan itu, seperti membentaknya, mengekang, bahkan memukulnya. Bagi sebagian orang tua, cara tersebut dilakukan demi bisa mendisiplinkan Si Kecil yang terasa sangat nakal. Namun justru sebaliknya, mendidik dengan keras akan memupuk mereka memiliki berbagai karakter buruk salah satunya tidak percaya diri.

Mendidik Anak tentu bukan hal yang mudah, tapi itu bukan dijadikan alasan Ayah dan Bunda mengajarkan Si Kecil dengan keras. Menurut Galuh Setia Winahyu M.Psi, Psikolog yang fokus pada pikiran dan perilaku, mengasuh Si Kecil dengan cara-cara yang keras justru akan menanamkan banyak hal negatif, lho. Bahkan jika terlalu sering dibentak atau dikasari, dikhawatirkan Si Kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya pada diri sendiri, pemarah, dan arogan.

Banyak yang mengira memarahi Si Kecil akan membuat mereka lebih patuh atau akan menuruti perintah orang tua. Padahal jika terlalu sering memarahi Si Kecil apalagi hanya untuk hal sepele dan dilakukan di depan umum, atau bahkan di depan teman-temannya, justru akan membuat Si Kecil tertekan dan malu. Namun, bukan berarti Ayah dan Bunda tidak boleh memarahi atau menghukumnya demi mengajarkan kedisiplinan, ya. Memarahi Si Kecil boleh saja dilakukan asal masih dalam batas wajar dan bisa ditoleransi. Karena memarahi anak terlalu sering akan membuat Si Kecil takut, tidak percaya diri, dampak lainnya adalah Si Kecil jadi sulit mandiri dan kurang kreatif.

Tidak hanya memarahi yang akan membuat Si Kecil tidak percaya diri, tetapi juga saat Ayah dan Bunda menyebut Si Kecil dengan berbagai panggilan negatif, mengumpat, menyindir seperti “Nakal banget sih kamu!”, “dasar anak bodoh!”, “dasar pemalas”. Mungkin Ayah dan Bunda tidak sengaja menyebut Si Kecil seperti itu, tetapi panggilan-panggilan negatif akan berbekas di benak Si Kecil, mereka juga akan dengan mudah menyerap setiap pesan yang diterimanya, apalagi dari orangtuanya sendiri. Akibatnya Si Kecil akan merasa bahwa dirinya adalah anak yang bodoh dan pemalas, sehingga malas berusaha untuk segala sesuatu. Lambat laun, Si Kecil akan kehilangan rasa percaya dirinya karena merasa dirinya anak malas atau anak bodoh.

Mendidik dengan cara dikerasi tidak hanya saat Ayah dan Bunda memarahi Si Kecil, tetapi juga saat melarang setiap kegiatan Si Kecil. Ayah dan Bunda perlu ingat bahwa Si Kecil perlu mengeksplor banyak hal karena rasa keingintahuan sedang tinggi, dan hal itu perlu didukung. Jika Ayah dan Bunda selalu mengekang, maka Si Kecil tidak memiliki kesempatan untuk membuat keputusannya sendiri. Kelak, Si Kecil tidak akan mampu membuat keputusan sendiri dan tidak bisa melakukan apapun tanpa bantuan atau kehadiran Ayah dan Bunda.

Tidak hanya itu, banyak juga orangtua yang tidak ragu memukul Si Kecil. Memukul anak saat melakukan kesalahan, tidak hanya meninggalkan bekas luka, tetapi juga pada memorinya. Memukul Si Kecil tidak akan membuat efek jera, lho, justru akan membuat Si Kecil trauma dan tidak mempercayai kedua orangtuanya lagi. Trauma itu akan membekas pada dirinya sehingga membuatnya tidak percaya diri.

Jika kebiasaan membentak atau mengasari Si Kecil terus berlangsung dalam waktu jangka panjang, Si Kecil akan selalu merasa takut melakukan hal yang baru. Karena memori dibentak saat melakukan kesalahan melekat dalam ingatannya. Dengan begitu akan membuat Si Kecil kehilangan rasa percaya dirinya untuk mengeksplor dunia, dia akan ragu melakukan berbagai tantangan dan berakhir menjadi sosok pendiam.

Ingat ya Ayah dan Bunda, memarahi, berbicara kasar, atau memukul Si Kecil juga membawa efek buruk bagi sel otak anak. Selain itu juga memperburuk emosi, psikolog, dan sikap anak pada teman sebaya serta orang yang lebih tua. Jadi, akan lebih baik jika saat Si Kecil melakukan sebuah kesalahan, Ayah dan Bunda tidak mendidiknya dengan cara kasar.

Sumber:
https://www.fimela.com/parenting/read/5333262/perlukah-orangtua-terlalu-keras-dalam-mendidik-anak-ini-manfaatnya-pendekatan-yang-lebih-empati
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/gangguan-perkembangan/membantu-anak-tidak-percaya-diri/

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.