Sunat atau Khitan adalah prosedur medis untuk melepaskan kulup atau kulit terluar yang menyelubungi penis yang dapat dilakukan pada bayi, anak-anak, sampai orang dewasa. Di Indonesia, biasanya dilakukan saat Si Kecil berusia 6-10 tahun atau saat memasuki usia dewasa. Akan tetapi, semakin muda usia Si Kecil disunat, maka akan semakin baik, karena resiko infeksi semakin kecil dan anak juga bisa lebih cepat pulih.
Menurut Integral Medical Center di London, sejak usia 7 hari setelah kelahiran merupakan waktu yang baik untuk menjalani proses sunat. Begitu juga beberapa agama dan budaya, seperti pada agama Islam yang menganjurkan khitan sejak usia 1 minggu. Sementara itu pada sisi medis, sunat lebih aman dilakukan pada usia dini. Alasannya adalah karena bayi laki-laki yang baru lahir usia satu minggu (7 hari) mengeluarkan darah pada proses sunat masih sedikit.
Meski dianjurkan untuk melakukan sunat sedini mungkin, tindakan sunat tidak bisa sembarangan dilakukan. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi kesehatan bayi dan kondisi organ vitalnya harus dalam keadaan stabil. Akan tetapi, terdapat beberapa kondisi dimana bayi harus segera menjalani tindakan sunat, yaitu adanya infeksi pada kelenjar, fimosis, atau terdapat kulit di ujung penis melekat ke kepala penis dan tidak dapat ditarik kembali dari sekitar ujung penis.
Terdapat pula beberapa kondisi yang tidak disunat yaitu;
- Bayi yang belum genap berusia 12-24 jam,
- Menderita gangguan pembekuan darah,
- Gangguan posisi penis
- Menderita kelainan kulit atau jaringan kulit yang menghambat proses penyembuhan luka.
- Selain poin-poin di atas, ada pula bayi dengan kelahiran prematur yang memerlukan waktu ekstra sampai dapat disunat.
Sunat pada bayi memang cukup menegangkan ya Ayah dan Bunda, apalagi sebagian besar orang akan melakukan sunat pada anak lelaki mereka di usia Sekolah Dasar. Akan tetapi, Ayah dan Bunda harus tahu nih bahwa melakukan prosedur sunat saat masih bayi memiliki beberapa manfaat jangka panjang, yaitu;
- Menurunnya risiko infeksi saluran kemih, terutama di tahun pertama kehidupan Si Kecil. ISK yang parah atau berulang dapat memicu kerusakan ginjal.
- Menurunnya risiko tertular HIV, serta beberapa penyakit lain yang ditularkan melalui kontak seksual.
- Menurunnya risiko kulit phimosis, yaitu kulup yang melekat erat pada kepala penis.
- Menurunnya risiko terkena kanker penis.
- Saat menikah kelak, dapat menurunkan risiko kanker serviks pada pasangan wanitanya
Tak hanya itu, melakukan sunat saat Si Kecil masih bayi juga membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih cepat yaitu 7-10 hari ketimbang saat telah menjadi anak-anak dan orang dewasa yaitu 3 minggu, dan hanya sekitar 1% bayi yang mengalami komplikasi setelah melakukan sunat. Hal ini karena daya regenerasi kulit bayi cepat sekali, ditambah lagi pada usia bayi, tangan anak belum sampai untuk menyentuh area yang disunat sehingga bekas jahitan pun aman. Selama proses pemulihan, Ayah dan Bunda bisa gunakan petroleum jelly agar perban tidak lengket. Jika ada perban pada penis, ganti setiap kali mengganti popok untuk mengurangi risiko infeksi.
Akan tetapi, Ayah dan Bunda juga perlu teliti dan waspada pada berbagai hal yang terjadi usai sunat pada bayi seperti pendarahan saat prosedur berlangsung, infeksi pasca prosedur dilakukan, dan nyeri yang membuat bayi rewel. Sangat disarankan segera menghubungi dokter jika Si Kecil tidak kencing dalam waktu 12 jam setelah sunat, terdapat darah berlebihan di popok, kemerahan atau pembengkakkan di sekitar penis, berbau busuk dari ujung penis, dan cincin plastik yang digunakan saat penyunatan tidak hilang setelah 2 minggu.
Meski begitu, tidak perlu khawatir berlebih ya, Ayah dan Bunda. Karena proses sunat yang dilakukan oleh tenaga medis ahli serta perawatan bekas luka yang baik, hal-hal tersebut di atas dapat dihindari, dan akan ditangani dengan baik.
Sumber:
Anjuran Sunat Bayi Laki-Laki: Lebih Dini, Lebih Baik. Parentalk.id. 2023. Diakses pada 29 Nov 2023 https://www.instagram.com/p/CzXwHcIpgpp/?img_index=5
Kenali 5 Manfaat dan Risiko Sunat pada Bayi. dr. Rizal Fadli. 2022. Diakses pada 29 Nov 2023. https://www.halodoc.com/artikel/ibu-kenali-5-manfaat-dan-risiko-sunat-pada-bayi
Manfaat Sunat bagi Bayi Laki-laki. Sary, Hotnida Novita. 2019. Diakses pada 29 Nov 2023.
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/4-manfaat-sunat-bagi-bayi-laki-laki