Apa Itu Stunting ?

 

Apa itu Stunting? Pertanyaan tersebut kerap kali muncul terutama pada ibu-ibu muda atau calon ibu. Padahal stunting adalah suatu keadaan serius yang harus dipahami agar dapat dicegah. Stunting menurut WHO (world’s Health Organization) atau Badan Kesehatan Dunia adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berkepanjangan dan kebersihan lingkungan. Di dalam Buletin Stunting yang diterbitkan oleh Kemenkes, stunting dikenal juga dengan istilah balita pendek dan umumnya terjadi karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya serta perkembangan otaknya terhambat.

Standar yang seperti apa yang digunakan untuk mengukur terjadinya stunting? Bagi yang sudah memiliki anak, silahkan membuka buku kontrol anak atau buku KIA (kesehatan Ibu & Anak) yang diperoleh dari posyandu atau dokter. Di buku tersebut ada grafik-grafik pertumbuhan anak. Grafik berat badan & grafik tinggi badan. Keduanya akan dibedakan lagi sesuai jenis kelamin anak-anak. Dari grafis tersebut nantinya tenaga kesehatan akan membuat mencatat tinggi dan berat sesuai median-median yang ada di grafik tersebut. Apabila berat badan dan tinggi badan berada di bawah garis merah, maka dapat dikatakan anak mengalami kurang gizi dan stunting.

Sebagai calon orangtua, persiapan pencegahan ini dapat dilakukan sejak masa kehamilan sampai bayi lahir sampai berumur sekitar 2 tahun atau lebih dikenal sebagai 1000 HPK = 1000 Hari Pertama Kehudupan). Mengkonsumsi nutrisi yang baik semasa kehamilan, mengkonsumsi Tablet Tambah Darah, Memberi ASI Ekslusif pada anak usia 0 – 6 bulan, memberi Makanan Pendamping ASI yang bergizi pada anak usia 7 – 24 bulan akan menjadi langkah utama pencegahan stunting, karena Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak atau stunting akan memberikan dampak serius dalam jangka panjang. Malnutrisi yang terjadi dapat mempengaruhi optimalisasi perkembangan motorik, kognitif dan Psikososial sehingga nantinya akan berdampak pada buruknya atau menurunnya produktivitas dan kinerja.

Sumber:

Buletin Stunting: Situasi Balita Pendek (stunting) di Indonesia . Pusat data & Informasi kementrian kesehatan Indonesia.2008

Buku KIA (Kesehatan Ibu & Anak) Kementrian kesehatan Indonesia.

Posyandu dan Puskesmas Garda Depan Pengendalian Stunting(https://www.kemkes.go.id/article/view)

4 komentar

  1. Setelah di baca bahwa stuting itu akibat Malnutrisi artinya Begitu penting dalam program Keluarga Berencana, karena akan berdampak jika membina Rumah tangga hanya untuk berkeluarga saja , harus juga lebih paham jika mempunyai Anak untuk mengerti dengan tumbuh dan kembang si anak.. terutama Gizinya

  2. Gizi anak memang menjadi salah satu standar yang harus terpenuhi, salah satunya adalah menetapkan kebutuhan gizi kebutuhan keluarga sebagai prioritas.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.