Bunda sudah tahu tentang responsive eating atau belum nih? Responsive eating atau yang biasa dikenal dengan responsive feeding adalah memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dengan mengenali tanda-tanda yang Si Kecil tunjukkan saat ia lapar ataupun kenyang. Metode ini penting untuk diterapkan karena memiliki banyak keunggulan lho! Saat menerapkan metode responsive eating, Bunda dapat berkomunikasi dengan Si Kecil dengan memperhatikan 5W1H, yaitu What (Apa), When (Kapan), Where (Di mana), Why (Kenapa), Who (Siapa), dan How (Bagaimana).
Dalam responsive eating, Bunda akan mengenali tanda-tanda overfeeding yang ditunjukkan oleh Si Kecil saat ia merasa lapar di awal dan merasa kenyang di akhir sesi makan. Selain itu, Bunda juga dapat mengetahui kebutuhan nutrisi harian Si Kecil terpenuhi saat 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Responsive eating dapat mendorong Si Kecil untuk makan dengan lahap karena ia bisa makan dengan nyaman tanpa ada paksaan. Ada banyak keunggulan lain dari responsive eating, diantaranya:
- Mengenali Isyarat Lapar atau Kenyang
Bunda dapat belajar untuk mengenali isyarat yang ditunjukkan oleh Si Kecil saat ia lapar atau kenyang dan Bunda dapat bertindak sesuai dengan isyarat tersebut. - Mencegah Overfeeding
Dengan responsive eating, Si Kecil dapat makan sesuai dengan kebutuhan fisiologisnya sehingga dapat mencegah overfeeding. - Membantu Si Kecil Mendapatkan Berat Badan yang Sehat
Metode ini dapat membantu Si Kecil untuk memiliki berat badan yang sehat karena ia dapat mengatur nafsu makan dan pola makannya sendiri. - Membiasakan Si Kecil Berperilaku Makan yang Baik
Jika Si Kecil terbiasa menerapkan perilaku baik dan disiplin saat makan, itu akan menjadi kebiasaan sehari-hari. Contohnya membiasakan makan dengan tangan kanan, duduk dengan sopan saat makan, dan selalu menghabiskan makanan. - Membuat Si Kecil Dapat Menghargai Makanan dan Waktu Makan
Jika Bunda selalu memberikan Si Kecil makanan dengan tepat waktu, maka ia akan terbiasa makan dengan tepat waktu. Ia akan merasa lapar saat jam yang biasa Bunda terapkan untuk memberinya makan. Selain itu, kebiasaan untuk menghargai makanan juga dapat diterapkan pada metode ini lho. Contohnya, tidak berbicara saat makan dan selalu menghabiskan makanan.
Beberapa hal di atas merupakan keunggulan responsive eating. Bunda dapat menerapkan metode ini sejak dini saat Si Kecil sudah membutuhkan MPASI.
Sumber:
https://www.orami.co.id/magazine/responsive-feeding
https://www.bundasemarang.co.id/read/255/responsive-feeding-bikin-si-kecil-lahap-makan-mpasi.html
https://genbest.id/articles/responsive-feeding-bikin-bayi-makan-lahap-saat-mpasi