Menyusui erat kaitannya dengan kenyamanan Ibu. Ketika Ibu merasa nyaman dan rileks, maka produksi Asi akan lancar dan banyak. Selain itu, hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI (Air Susu Ibu) adalah, posisi menyusui serta pelekatan bayi ke payudara. Posisi dan pelekatan yang benar akan menstimulasi produksi ASI dengan maksimal.
ASI dibuat dan dikeluarkan dengan cara sebagai berikut. Ketika bayi mulai menghisap puting ibu, otak akan menerima pesan tersebut untuk kemudian melepaskan hormon prolaktin dan oksitoksin. Hormon prolaktin akan segera bekerja memproduksi ASI sementara oksitoksin akan bekerja dengan mengerutkan jaringan produksi. Ketika mengkerut, ASI akan keluar dari payudara. Ketika bayi menghisap, otak akan terus mendapat sinyal untuk meneruskan laju produksi ASI.Setelah bayi selesai menyusu, hormone prolaktin akan terus bekerja untuk menyediakan ASI untuk kebutuhan menyusui selanjutnya. Semakin sering bayi menyusui maka akan semakin besar produksi ASI yang dihasilkan. Selain itu, prolactin akan banyak dikeluarkan di malam hari, maka dari itu, menyusui rutin termasuk di malam hari akan menjaga kestabilan produksi ASI.
Selain frekuensi menyusui, posisi menyusui juga berperan pada produksi ASI. Beberapa posisi menyusui yang disarankan untuk bayi baru lahir adalah dengan mendekatkan bayi ke payudara. Wajah bayi harus menghadap ke payudara dan hidung bayi menghadap ke putting. Selain itu badan bayi harus membentuk garis lurus dan dekat dengan tubuh ibu. Pastikan ibu selalu mendekap bayi secara utuh. Jangan lupa untuk menatap, mengelus dengan kasih sayang. Karena selain memberi nutrisi, proses menyusui adalah momen terbaik untuk membangun pelekatan dengan si Kecil.
Posisi menyusui yang paling umum adalah posisi cradle yaitu bayi digendong dan didekap dengan kedua tangan. Selain itu ada posisi menyilang, yang mana cocok untuk bayi dengan badan kecil atau kesulitan melakukan pelekatan. Posisi selanjutnya adalah posisi side lying atau berbaring menyamping, posisi yang tepat untuk ibu yang baru melahirkan karena Ibu dapat menyusui sambil beristirahat. Posisi underarm atau di bawah lengan adalah posisi yang tepat dilakukan untuk ibu yang melewati persalinan caesar. Badan bayi harus melewati sisi ibu dan dan kepalanya sejajar dengan payudara. Terakhir adalah posisi silang yang mana diperuntukkan untuk bayi kembar. Kedua bayi dapat menyusui secara bersamaan dengan beralaskan kedua lengan ibu yang memegang kepala dan badan mereka berdua.
Satu hal lagi yang paling penting adalah pelekatan mulut bayi ke payudara. Pastikan tiga hal berikut berjalan dengan baik.
1. Aerola bagian atas terlihat lebih banyak dibandingkan aerola bagian bawah
2. Bayi membuka mulut dengan lebar ketika akan menyusui
3. Bibir bawah bayi terputar keluar/dower dan dagu bayi menyentuh payudara.
Selamat Meng-ASI-hi Bunda. Semoga saja dengan dukungan Ayah, Bunda berhasil Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan melanjutkan menyusui hingga si kecil genap berusia 2 tahun.
Sumber :
Tanoto Foundation, Parenting Module