Aspek-Aspek Perkembangan Anak yang Perlu Diketahui

 

Mengamati perkembangan anak merupakan hal yang sangat penting dan juga mendebarkan, apalagi bagi orang tua baru. Karena pada setiap tahapan dan perkembangan, anak akan menunjukkan perilaku dan kebiasaan baru. Lantas, apa saja aspek perkembangan yang dapat diamati? Simak penjelasan berikut:

Fisik (Motorik kasar & halus)

Aspek perkembangan fisik berupa motorik merupakan pengendalian gerakan melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot. Keterampilan motorik pada usia 4-5 tahun lebih condong pada motorik kasar, setelah usia 5 tahun baru terjadi perkembangan motorik halus.

Kegiatan motorik kasar mencakup berlari, bersepeda, berjalan, dan berdiri. Sementara motorik halus cenderung melibatkan aktivitas otot kecil, terutama pada jari-jari tangan dan jari-jari kaki, seperti menulis, menggambar, meremas, dan mengambil benda.

Bahasa

Hart & Risley mengatakan anak usia 2 tahun mampu memproduksi rata-rata 338 ucapan yang dapat dimengerti dalam setiap jam. Aspek ini merupakan hal yang penting terlebih bahasa merupakan alat komunikasi, baik melalui kata maupun tulisan. Seperti diketahui, komunikasi pertama anak-anak adalah tangisan sebagai wujud ungkapan atau keinginan, seperti lapar, haus, dan sebagainya. Kemudian anak perlahan akan meniru apa yang diucapkan pada lingkungan sekitar dan lambat laun akan mampu merangkai kata dan kalimat dengan baik. Dalam perkembangannya terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi seperti, genetik, kecerdasan, kondisi ekonomi, budaya, dan tentu saja lingkungan.

Kognitif

Menurut Jean Piaget, anak menyusun dunia kognitifnya sendiri, membangun struktur mental dalam dunianya sendiri. Perkembangan kognitif meliputi belajar dan pemecahan masalah, berpikir logis, dan berpikir simbolik. Pada tahap ini anak sudah mampu menyelesaikan tugas menggabungkan, memisahkan, menyusun, memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, mampu menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Anak bisa mengenal, menyebutkan, menderetkan angka, abjad, juga mampu menggambar ulang yang pernah dilihatnya pada kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan ucapan yang mudah ditiru, seperti mama, papa, nama hewan, dan lain-lain.

Sosio-emosional 

Aspek ini merupakan kemampuan anak dalam berinteraksi dengan lingkungan dan orang sekitar, seperti keluarga dan teman, juga sangat terkait erat pada pengenalan diri. Anak akan mulai memperlihatkan kemampuan yang dia miliki, mengenal perasaan sendiri dan melampiaskannya. Pada masa ini anak akan menunjukkan sikap mulai lepas dari ikatan orang tua dan lebih senang bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespons, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain.

Sumber:

Tanoto Foundation , Parenting Module

X Willes, Ilana. The Mommy Short Guide to Remarkably Average Parenting

Kusumo, Elvina Lim. Montessori di Rumah, 2016

Isnaeni, Nanik and -, Dr. Darsinah, M. Si and -, Dr. Suyatmini, M.Si (2020) ANALISA KEMAMPUAN MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI. Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta

1 komentar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.