Kebanyakan Ayah dan Bunda sering mengira bahwa kebutuhan Si Kecil hanyalah materi, padahal sebenarnya terdapat berbagai macam kebutuhan yang Si Kecil perlukan. Mari simak tulisan lengkapnya di sini.
Si Kecil ingin Ayah dan Bunda hadir secara utuh
Beberapa orang tua mungkin tanpa sadar tidak memberi perhatian penuh kepada anak. Perhatian yang dimaksud adalah Ayah dan Bunda tidak melihat usaha dan kerja keras Si Kecil, tidak mendengar pendapat Si Kecil, dan tidak menghargai kritik serta saran Si Kecil.
Jika tiga hal tersebut terus-menerus diterima oleh Si Kecil, maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan hilangnya rasa percaya, tidak akan mendengarkan orangtua, emosi antara Si Kecil dan Ayah Bunda tidak terjalin dengan baik.
Melihat usaha dan kerja keras, mendengar pendapat, dan menghargai pendapat Si Kecil merupakan salah satu kebutuhan emosional. Dilansir dari Psychology Today, Ayah dan Bunda diharapkan mampu mengajarkan Si Kecil cara mengapresiasikan perasaannya. Setelah itu, apabila Ayah dan Bunda mendengarkan mendengarkan Si Kecil, juga tersirat mengajarkan cara berkomunikasi yang baik sehingga mampu memiliki hubungan yang baik dalam keluarga maupun lingkungan sosial.
Si Kecil menginginkan rasa nyaman dan tenang
Rasa nyaman telah berhasil dicapai apabila Si Kecil berani mengungkapkan sesuatu, mampu mengekspresikan keinginannya dengan baik. Hal tersebut terjadi lantaran Si Kecil telah merasa Ayah dan Bunda akan senantiasa memberikan kasih sayang, hingga terasa begitu nyaman. Namun, jika komunikasi yang baik tidak terjalin, maka Si Kecil justru akan menganggap rumah, Ayah serta Bunda sebagai sosok yang menakutkan. Jika hal tersebut terjadi Si Kecil akan membentengi dirinya, mereka akan menutup diri, enggan bercerita tentang permasalahan di teman sebaya dan sekolah.
Beberapa cara menumbuhkan rasa nyaman pada Si Kecil adalah dengan;
- Memberikan senyuman, berikan senyuman lembut dan ucapan yang menenangkan meskipun pada kondisi lelah dan ketakutan. Berikan senyuman lembut dan lakukan kontak mata, agar bonding dapat terjalin.
- Lakukan aktivitas bersama-sama yang menyenangkan, tidak perlu jalan-jalan ke luar kota atau semacamnya, kok. Lakukan saja di rumah, buat rumah-rumahan dari kardus yang berukuran cukup besar lalu bermain bersama di dalamnya. Atau menggendong Si Kecil di pundak sambil berkata, “Ayo kita siap terbaaang!”
- Luangkan waktu untuk saling bercerita tentang apa yang terjadi seharian, sebelum tidur. Momen-momen ini dinilai efektif untuk menumbuhkan rasa nyaman Si Kecil kepada Ayah dan Bunda. Si Kecil akan merasa didengarkan dan memiliki tempat cerita. Jangan lupa untuk merespon cerita Si Kecil ya.
Si Kecil membutuhkan rasa tenang
Rasa cemas yang sering muncul akan menimbulkan kegelisahan pada Ayah dan Bunda. Tanpa diketahui, perasaan negatif itu bisa berdampak pada Si Kecil. Ayah dan Bunda perlu tetap tenang menghadapi segala kegelisahan dan kecemasan, salah satu menghadapinya adalah dengan meluangkan waktu bersama Si Kecil atau bonding.
Bonding bisa dibentuk sejak usia dini, dimulai dengan kepekaan Ayah dan Bunda terhadap kebutuhan Si Kecil. Jika Si Kecil menangis, maka usaplah air matanya lalu tanyakan “kenapa menangis?”, jika Si Kecil marah, usap kepalanya dan tanyakan “kenapa kamu begitu kesal?”
Sentuhan dan pelukan merupakan tindakan sakti dari Ayah dan Bunda kepada Si Kecil yang masih belum terkontrol emosinya. Selain itu juga memberikan efek positif yang membuat Si Kecil terasa nyaman, tenang, dan terlindungi. Vera Itabiliana, seorang Family Psychologist mengungkapkan bahwa sentuhan kasih sayang ini mengeluarkan hormon oksitosin yang membuat Si Kecil merasa aman dan nyaman serta merasa dekat dengan Bunda. Karena merasa terlindungi itulah, Si Kecil jadi lebih tangguh dan mampu mengontrol emosinya.
Sumber:
https://www.halodoc.com/artikel/sering-abaikan-pendapat-anak-ini-bahaya-yang-bisa-terjadi
https://www.dream.co.id/parenting/ciptakan-rasa-tenang-di-kala-pandemi-dengan-bonding-time-bersama-anak-2107233.html
https://id.theasianparent.com/rasa-aman-anak