Sebagaimana orang tua, Kakek dan Nenek merupakan sosok yang tidak bisa dipisahkan dalam upaya pengasuhan Si Kecil. Mereka merupakan kerabat dekat yang paling sering bertemu dan banyak menghabiskan dengan Si Kecil, sehingga memiliki peran dalam tumbuh kembang anak.
Kasih sayang dari kakek dan nenek kepada cucu-cucunya tidak perlu diragukan. Bahkan, banyak muncul candaan yang menyebut Kakek Nenek lebih sayang dan pengertian kepada cucunya dibandingkan anak mereka (orang tua si Kecil). Kedekatan antara cucu dan mereka memiliki manfaat bagi kedua belah pihak.
Apa saja manfaat kedekatan hubungan antara Si Kecil dan Kakek Neneknya?
Bagi Si Kecil dengan Ayah dan Bunda yang sibuk bekerja dan minim waktunya di rumah, kehadiran Kakek Nenek dapat menjadi pelengkap pemenuhan kasih sayang. Mereka akan tetap mendapatkan kasih sayang yang utuh dari keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Buah Hati yang tumbuh di lingkungan yang akrab dan hangat dipercaya akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh dengan kepercayaan diri, kasih sayang, serta menjadi orang yang pengasih. Tidak hanya itu, hubungan yang baik dengan Kakek dan Nenek juga dapat mendukung perkembangan karakter, nilai, kecerdasan emosional dan spiritual Si Kecil.
Di sisi lain, dengan adanya Kakek dan Nenek dapat menjadi pembimbing bagi orang tua, terlebih Ayah dan Bunda yang baru memiliki anak. Tidak jarang Ayah Bunda akan merasa panik jika Si Kecil menangis atau tantrum, sehingga memerlukan bantuan mereka yang lebih berpengalaman.
Upaya mencegah terjadinya stunting juga bisa dilakukan dengan campur tangan Kakek Nenek. Hal ini bisa dimulai sejak muncul rencana untuk menikah dan memiliki keturunan, yang mana harus dipastikan sang anak memiliki status gizi yang baik. Dukungan tersebut dilanjutkan hingga masa 1.000 hari pertama kehidupan Si Buah Hati atau cucu mereka, atau sejak masa kehamilan hingga berusia 2 tahun.
Bagaimana cara menyatukan pola asuh Ayah Bunda dan Kakek Nenek?
Konflik dan perselisihan pola asuh antara Ayah dan Bunda dengan Kakek Nenek bisa saja terjadi mengingat perbedaan zaman dan pola pikir masing-masing. Karena itu, diperlukan kekompakan dan kerja sama antara semua pihak, demi perkembangan Si Kecil yang lebih baik.
Seorang psikolog yang praktik di Nest Psikologi, Andria Charles, membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menyatukan pola asuh dari dua generasi berbeda ini. Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah pentingnya Ayah dan Bunda untuk sadar (aware) terhadap kehadiran Kakek Nenek atau orang tua. Ayah Bunda disebut harus memiliki pemikiran yang sama atas kehadiran mereka, apakah sebagai rekan, penolong, orang tua, atau bahkan ada yang menganggap sebagai beban.
Dengan kesadaran ini, maka Ayah dan Bunda sudah satu tahap lebih sadar akan apa yang dialami dan emosi apa yang akan muncul. Pola kesadaran ini disebut menjadi landasan apakah nantinya Ayah Bunda bisa kompak dengan Kakek Nenek dalam mengasuh Si Kecil.
Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah menyamakan persepsi terhadap kebutuhan dan cara pengasuhan Buah Hati. Penting untuk menyamakan persepsi ini, agar kedepannya apapun yang dilakukan bisa kompak dan saling berkolaborasi. Cara untuk menyamakan persepsi ini adalah dengan memiliki pengetahuan terhadap apa yang perlu didapat Si Kecil dalam tiap rentang usianya.
Terakhir, komunikasi yang baik dan terbuka, saling bertukar pikiran dan menghargai pendapat bisa menjadi kunci dalam menjalankan pola asuh bersama ini. Cara yang bisa dilakukan oleh Ayah dan Bunda agar memiliki komunikasi efektif dengan Kakek Nenek adalah dengan menyampaikan sudut pandang dari pola asuh yang dipilih dan disertai pertimbangannya.
Dengan cara ini, Kakek Nenek dapat memahami keinginan Ayah Bunda dengan lebih baik sembari memberi masukan jika dirasa ada yang kurang tepat. Langkah ini juga dapat membantu mengurangi konflik dan memunculkan kekompakan.
Sumber:
https://www.dancow.co.id/artikel/1-plus/kakek-nenek-dalam-tumbuhsi-kecil
https://www.orami.co.id/magazine/kompak-mengasuh-anak-dengan-kakek-nenek
https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/06/24/berperan-optimal-sebagai-kakek-nenek