Belajar Merespon Jika Si Kecil Tantrum

 
Menangani Si Kecil yang berontak dan marah membutuhkan kesabaran dan tindakan yang bijaksana

Menghadapi si kecil yang berontak dan marah-marah pasti menjadi salah satu tantangan bagi Ayah dan Bunda. Ditambah lagi, respon yang diberikan saat Si Kecil mengalami luapan emosi ini tidak hanya berdampak pada meredakan situasi tetapi juga berkontribusi pada pembentukan karakter dan pengelolaan emosinya di masa depan.
Berikut adalah beberapa cara efektif yang dapat dilakukan, yuk simak!

Memahami Penyebab Amarah Si Kecil

Ayah dan Bunda perlu paham bahwa Si Kecil belum mampu mengekspresikan apa yang mereka rasakan atau butuhkan dengan baik. Langkah pertama dalam menghadapi Si Kecil yang sedang marah adalah memahami apa sih yang membuat Si Kecil marah. Tanyakan secara lembut apa yang membuatnya kesal, karena penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti rasa lapar, kelelahan, merasa sakit, ketidaknyamanan, atau kesal karena tidak bisa melakukan sesuatu. Dengan begitu Ayah dan Bunda bisa memberikan solusi yang tepat, misalnya berikan waktu bagi Si Kecil untuk menenangkan diri.

Contohnya, jika Si Kecil marah karena tidak bisa menyelesaikan puzzle yang sedang dimainkan, ajak Si Kecil untuk menyelesaikannya bersama. Hal ini membantu Si Kecil belajar cara menghadapi tantangan. Jangan lupa beri pujian ketika Si Kecil mampu menyelesaikan puzzle kelak.

Tetap Tenang dan Hindari Reaksi Emosional

Saat Si Kecil marah, respons pertama Ayah dan Bunda yang sangat penting adalah menjaga agar tetap tenang. Memarahi balik Si Kecil atau berteriak hanya akan memperburuk keadaan dan membuat mereka semakin kesal serta merasa tidak dipahami. Menurut Psikolog Nidya Dwika Puteri, M.Psi, untuk berbicara dengan nada lembut dan menggunakan kata-kata yang sederhana, terutama ketika menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan.

Misalnya, jangan mengatakan “Jangan nangis terus!” Ayah dan Bunda bisa berkata, “Aku tahu kamu kesal dan sedih, tenangin dulu yaa, habis itu kita cari solusi bersama.” Cara ini tidak hanya meredakan situasi tetapi juga memberikan contoh kepada Si Kecil mengenai pengelolaan emosi yang baik.

Biarkan Si Kecil Meluapkan Emosi dengan Aman

Ada kalanya Si Kecil hanya membutuhkan waktu untuk meluapkan perasaannya. Selama Si Kecil tidak melakukan tindakan agresif atau membahayakan, biarkan mereka mengekspresikan amarahnya. Membiarkan Si Kecil meluapkan emosi itu penting, karena dapat mengajarkan bahwa memiliki emosi negatif adalah hal yang wajar. Namun, jika Si Kecil menunjukkan perilaku agresif, seperti memukul atau melempar barang, segera beritahu dengan lembut bahwa tindakan tersebut tidak baik. Hindari menghukum secara berlebihan, karena itu bisa menimbulkan trauma dan menghambat perkembangan emosinya. Nah setelah Si Kecil tenang, segera berdiskusi tentang apa yang dirasakan dan bagaimana cara yang lebih baik untuk mengekspresikannya, jangan lupa peluk dan beri sentuhan Si Kecil agar lebih rileks.

Menjadi Panutan yang Baik

Si Kecil adalah cerminan Ayah dan Bunda. Mereka akan meniru apa yang dilihat dan dialami di rumah. Jika Ayah dan Bunda cenderung menghadapi konflik dengan amarah atau kekerasan, Si Kecil akan menganggap itu sebagai cara yang normal untuk menyelesaikan masalah. Sebaliknya, jika Ayah dan Bunda menunjukkan sikap tenang, sabar, dan penuh perhatian, Si Kecil akan belajar untuk merespons situasi dengan cara yang serupa. Ayah dan Bunda juga perlu menghindari pemberian label negatif, seperti “nakal, malas, cengeng” yang dapat merusak rasa percaya diri Si Kecil.

Menangani Si Kecil yang berontak dan marah membutuhkan kesabaran dan tindakan yang bijaksana. Dengan beberapa cara tersebut, Ayah dan Bunda tidak hanya meredakan situasi tetapi juga membantu Si Kecil belajar mengelola emosinya. Jika berbagai cara ini tidak memberikan hasil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik. Mengelola emosi Si Kecil dengan cara yang tepat adalah investasi jangka panjang untuk membentuk pribadi yang sehat dan percaya diri.

Referensi:

https://www.mitrakeluarga.com/artikel/memarahi-anak

https://www.halodoc.com/artikel/jangan-panik-ini-5-cara-mengatasi-anak-tantrum?

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.