Cara Mengajarkan Si Kecil Menabung

 
Topik tentang keuangan bisa dibicarakan secara mingguan agar si Kecil terbiasa mendengar hal tersebut.

Menabung adalah kegiatan menarik yang dapat diajarkan untuk si Kecil sejak dini. Cara menurut penelitian, menabung dapat dikenalkan pada si kecil sebelum usia tujuh tahun, karena kebiasaan dan sikap menggunakan uang sudah terbentuk saat itu.

Hal penting yang harus dilakukan sebelum mengajarkan cara menabung adalah keterbukaan Ayah dan Bunda membahas topik keuangan kepada si kecil. Topik tentang keuangan bisa dibicarakan secara mingguan agar si Kecil terbiasa mendengar hal tersebut. Tentunya, pembahasannya menyesuaikan usianya.

Berikut ada beberapa inspirasi mengajarkan si Kecil menabung sesuai usianya:

Usia 3-4 tahun
Si Kecil dalam kelompok usia ini belum dapat memahami konsep tentang apa itu tabungan, pengeluaran, dan nilai waktu dari uang. Jadi hal pertama yang diajarkan kepada mereka adalah mengenali jenis uang seperti koin dan uang kertas. Kemudian perlahan mengajarkan mereka untuk membeli barang secara tunai.

Usia 5-6 tahun
Saat si Kecil masuk ke dalam kelompok usia ini, Ayah dan Bunda bisa mulai mengajari mereka tentang konsep awal menabung. Seperti memberikan pemahaman bahwa uang didapat dari bekerja, bagaimana caranya menyisihkan uang, dan cara menyimpan uang dengan baik.

Usia 7-8 tahun
Ayah dan Bunda sudah mulai bisa memberikan uang jajan pribadi kepada si Kecil di kelompok usia ini. Kemudian mengajak si kecil membuat celengan atau mungkin tabungan di bank. Dorong mereka untuk rutin menabung, bisa dalam bentuk setoran mingguan atau harian.

Si kecil juga dapat diajarkan untuk membuat anggaran pribadi. Misalnya anggaran untuk membeli mainan baru. Dari sini anak bisa diajarkan konsep menabung dan membeli barang sesuai dengan jumlah uang ditabungannya. Serta membedakan mana keinginan dan kebutuhan.

Ayah dan bunda dapat menanyakan si Kecil tentang barang-barang di rumah, dari peralatan dapur hingga pakaian maupun mainan, mana sesuatu yang dibutuhkan atau hanya diinginkan. Dengan menggambarkan perbedaan itu, si Kecil mulai merasakan bahwa beberapa pembelian harus menjadi prioritas yang lebih tinggi daripada yang lain.

Menurut psikolog sekaligus pengurus pusat di Ikatan Psikologis Klinis Indonesia (IPK), Ratih Ibrahim menjelaskan bahwa mengajarkan anak menabung sejak usia dini bermanfaat untuk pembentukan karakternya. Secara luas, masyarakat dunia berubah dengan cepat dan dinamis, karena itu kita butuh sumber daya yang berkompeten. Dengan menabung, berarti kita memfasilitasi perkembangan seluruh aspek kecerdasan anak. “Saat menabung, anak mulai mengenal angka, belajar menahan diri, dan memahami mana yang jadi prioritas.”

Banyak yang beranggapan bahwa mengenalkan uang pada anak cenderung tidak baik, karena anak dikhawatirkan akan menjadi konsumtif atau mata duitan. Namun, kata Ratih, mengenalkan anak sejak dini pada uang justru mengajak mereka untuk menghargai uang sekaligus belajar berhitung. Pengenalan uang bisa dilakukan pada saat anak berusia satu sampai tiga tahun. Lalu menanamkan perilaku menabung dengan menggunakan celengan, untuk uang koin dan uang kertas. Baru pada usia enam tahun atau ketika mereka menjejak bangku SD, tahap menabung boleh berlanjut pada pengelolaan uang.

Sumber:
https://www.forbes.com/advisor/personal-finance/how-to-teach-your-kids-good-money-habits/
https://parents.koobits.com/how-to-teach-kids-about-money/?gclid=CjwKCAjwrfCRBhAXEiwAnkmKmT4yXKxg49bIcAYRsGwcWE8oIbHCvqTyUQKogTtwj_iMuXj96b0_oRoCUjwQAvD_BwE
https://www.investopedia.com/personal-finance/10-tips-teach-your-child-save/

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.