Anak usia 1-3 tahun masih dalam tahap perkembangan yang rentan mengalami gangguan kesehatan khususnya yang berhubungan dengan imunitas. Seringkali, batita (bayi di bawah usia tiga tahun) mengalami infeksi atau penyakit berulang yang dikarenakan oleh virus maupun bakteri.
Setidaknya ada sepuluh infeksi umum yang sering dialami bayi, di antaranya:
1. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), kondisi di mana asam lambung naik dan menyebabkan kolik hingga muntah.
2. Pilek, disebabkan oleh virus yang menyebabkan selaput hidung dan saluran pernapasan memproduksi lendir.
3. Respiratory Syncytial Virus (RSV), juga dipicu oleh virus yang menyerang saluran pernapasan bayi.
4. Konstipasi atau sulit buang air besar yang disebabkan oleh tinja keras, kekurangan asupan cairan, hingga trauma anak dengan toilet.
5. Diare, disebabkan oleh virus, bakteri maupun alergi. Diare membuat si Kecil sering buang air besar dengan tekstur encer. Dampaknya, si Kecil akan lemas dan dehidrasi.
6. Infeksi telinga, biasanya bersamaan saat si Kecil mengalami pilek atau flu. Telinga bayi akan sakit dan mengeluarkan cairan kekuningan yang berbau.
7. Infeksi saluran kemih (ISK), disebabkan oleh bakteri yang berkembangbiak di dalam saluran kemih (saluran urin).
8. Cacar air, dipicu oleh virus yang menyebabkan ruam di tubuh.
9. Infeksi jamur, yang bisa muncul di sekitar kemaluan, kuku, maupun bagian lipatan kulit lainnya.
10. Demam, infeksi dan juga gejala paling umum yang menandakan adanya gangguan pada tubuh si Kecil.
Sepuluh infeksi umum tersebut tentu saja membuat Ayah dan Bunda selalu merasa khawatir serta waswas pada kesehatan anak. Padahal pada usia 1-3 tahun, anak akan mulai aktif mengeksplor banyak hal baru dan sekitar. Masalah infeksi-infeksi tersebut ditakutkan akan membuat Ayah dan Bunda membatasi ruang gerak anak, apalagi jika anak terus saja mengalami sakit yang sama secara berulang.
Banyak faktor yang menyebabkan si Kecil mudah mengalami infeksi bahkan sampai berulang, tergantung penyakitnya. Namun, umumnya infeksi bisa disebabkan dari kekebalan tubuh lemah, kurang gizi, lingkungan yang kurang bersih, adanya penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi sistem imun, faktor keturunan, makanan atau minuman yang dikonsumsi, dan termasuk perubahan cuaca ekstrem.
Gejala awal dari infeksi yang paling umum ditunjukkan si Kecil adalah demam hingga 40 derajat celcius, tubuh lemah, wajah pucat, susah makan dan minum, gelisah dan rewel, dan gejala pengikut dari infeksi yang diderita. Misalnya sakit pada bagian kemaluan, jika si Kecil mengalami infeksi saluran kemih.
Sedikit tips pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah ketika gejala infeksi berulang muncul adalah rutin mengukur suhu si Kecil dengan termometer, banyak minum air putih agar tidak dehidrasi, dan perhatikan bagian tubuh yang terinfeksi. Apabila anak demam hingga 38,9 derajat celcius Ayah dan Bunda dapat memberikan obat penurun panas agar demam segera turun.
Apabila demam dan gejala tersebut tidak membaik selama tiga hari, maka segeralah berkonsultasi ke dokter agar si Kecil mendapatkan perawatan yang tepat. Jangan sampai menunggu gejala semakin parah, bahkan hingga si Kecil kehilangan kesadaran yang bisa berdampak negatif di masa depan.
Ayah dan Bunda juga dapat melakukan hal ini untuk mencegah terjadinya infeksi pada si Kecil yaitu, mengajarkan anak untuk sering mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah bersin, maupun setelah bermain dengan benda-benda di sekelilingnya. Ayah dan Bunda juga perlu memperhatikan asupan gizi seimbang untuk si Kecil, menjaga kebersihan asupan makanan dan minuman, serta tempat bermain.
Tidak hanya itu, si Kecil juga perlu melengkapi imunisasi vaksin yang diwajibkan oleh dokter seperti Imunisasi BCG, Imunisasi Campak, Imunisasi DPT-HB-HiB, Imunisasi Hepatits B, dan Imunisasi Polio. Si Kecil juga perlu rutin minum vitamin untuk meningkatkan imunitas, bila perlu lakukan tes alergi demi mencegah adanya infeksi yang disebabkan oleh alergi. Selain itu, Ayah dan Bunda juga usahakan tidak merokok di dekat anak untuk mencegah timbulnya infeksi pernapasan.
Sumber artikel:
https://www.webmd.com/a-to-z-guides/keep-getting-infections
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/gejala-anak/anak-sering-sakit-demam/
dr.Rizal Fadli, 29 Oktober 2021. Info Kesehatan Halodoc. Begini Cara Mengatasi Demam Berdasarkan Kelompok Usia.