Dampak Stunting yang Berkepanjangan, Apa Saja?

 
Stunting yang tidak terselesaikan, dapat menghambat perkembangan dan kecerdasan anak.

Berbicara mengenai stunting atau kurang gizi kronis pada usia balita ternyata tidak hanya sebatas pada postur tubuh yang tidak sesuai usia, misalnya lebih kurus dan lebih pendek dari anak-anak di usia tertentu. Stunting yang tidak terselesaikan, dapat menghambat perkembangan dan kecerdasan anak serta dapat pula menjadi pemicu terjadinya gangguan metabolisme saat dewasa seperti obesitas, kanker, inflamasi dan penuaan.

Membahas mengenai stunting dan kaitannya dengan gangguan metabolisme ini Tim penulis SIGAP berdiskusi dengan salah satu dokter spesialis Gizi yang praktek di beberapa rumah sakit swasta di Jakarta dan Tangerang Selatan, Dokter Yohan Samudra SpGK,AIFO-K.

Dok, apa Stunting itu sebenarnya?

Stunting adalah perawakan pendek pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang diiringi dengan gangguan perkembangan otak dan persarafan yang berdampak pada tingkat kecerdasan anak

Konon katanya Stunting itu menjadi pemicu terjadinya gangguan metabolisme ya Dok?

Ya, metabolisme adalah proses bagaimana makanan dirubah menjadi energi ditubuh kita termasuk penyimpanan kelebihan energi dan pembongkaran saat kekurangan energi. Anak yang Stunting memiliki massa otot yang lebih rendah, sedangkan distribusi sel lemak sentralnya meningkat, sehingga akan lebih mudah kelebihan berat badan ataupun mengalami obesitas sentral (perut buncit) saat dewasa. Gangguan organ juga terjadi pada anak Stunting, termasuk organ-organ yang berkaitan dengan pencernaan, baik ukuran maupun fungsinya. Misalnya produksi enzim dan hormon pencernaan di organ pancreas yang menurun sehingga akan mengganggu pengelolaan asupan makan dalam jangka panjang.

Lalu, gangguan metabolisme ini apakah juga berdampak pada penyebab penyakit tidak menular (PTM)?

Ya, anak Stunting akan lebih rentan terkena penyakit tidak menular saat dewasa, yang dimulai dengan sindrom metabolik seperti peningkatan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat dan kemudian berlanjut menjadi penyakit metabolic.

Apa itu sebenarnya yang tergolong PTM Dok? Dan sebenarnya apakah itu berdampak ketika usia dini saja atau sampai dewasa?

Penyakit-penyakit yang tergolong PTM atau kita sebut penyakit metabolik adalah seperti diabetes melitus atau kencing manis, dislipidemia atau kolesterol tinggi, asam urat, bahkan kanker. Dampaknya bisa terlihat mulai dari usia dini maupun dewasa. Dalam jangka panjang PTM ini dapat berkomplikasi sebagai stroke, serangan jantung, penyakit jantung coroner, kanker, gagal ginjal, neuropathy, bahkan gangguan kesuburan atau infertilitas.

Lalu jika sudah terdampak Stunting, apakah ada acara-cara untuk mencegahnya agar tidak terjadi “masalah“ berkelanjutan seperti kerusakan metabolism dan PTM ?

Mencegahnya hanyalah dengan menuntaskan Stuntingnya, sehingga perlu kerjasama seluruh pihak agar kasus Stunting dapat segera ditangani secara dini atau bahkan dapat terdeteksi sebelum anak jatuh dalam kondisi Stunting yang disebut weight faltering. Karena ketika anak sudah terdiagnosis Stunting, artinya kondisi kekurangan gizi sudah berlangsung lama dan sudah terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Semakin cepat teratasi maka akan semakin rendah risiko PTM di saat dewasanya.

Saat ini dok, apa saja pesan dokter untuk menghindari Stunting dari berbagai aspek: makanan, kebersihan dan lain sebagainya?

Penting sekali untuk edukasi seluruh masyarakat Indonesia termasuk tenaga medis, tenaga kesehatan, bahkan kader tentang pentingnya kecukupan gizi pada anak, tidak hanya sejak lahir bahkan saat masih dalam kandungan. Kecukupan gizi ditandai dengan penambahan berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala sesuai usia, yang bisa dimonitor melalui grafik tumbuh kembang. Cegah Stunting dengan pemberian gizi adekuat berupa menu lengkap yang terdiri atas karbohidrat, protein dan lemak serta terjaga kebersihannya baik dalam pengolahan, penyajian maupun penyimpanannya. Galakkan perilaku hidup bersih dan sehat pada mulai dari lingkup keluarga maupun lingkungan karena anak yang sakit-sakitan juga rentan menjadi Stunting.

Sumber:

Wawancara secara daring Tim Penulis SIGAP dengan Dr. Yoham Samudra SpGK,AIFO-K

Sunting Berdampak Pada Gangguan Sindrom Metabolik

https://mediaindonesia.com/humaniora/205913/stunting-berdampak-pada-gangguan-sindrom-metabolik

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.