Inilah Perkembangan Bahasa Anak Usia 3-4 tahun

 

Kapan pertamakalinya anak memiliki kalimat utuh yang jelas? Pada usia 3 tahun anak sudah dapat berbicara dengan lancar, menggunakan kalimat yang lebih panjang dan lebih rumit dengan kata sambung sederhana seperti dan dan atau. Walaupun si Kecil masih sering meninggalkan beberapa kata dalam kalimat mereka, namun seringnya maknanya sudah benar. Jika di usia 3 tahun si Kecil belum dapat bicara, Ayah dan Bunda tentu perlu melakukan pemeriksaan ke Psikolog Anak atau ke Dokter Anak. Apa saja sebetulnya capaian perkembangan bahasa yang idealnya dimiliki anak usia 3 hingga 4 tahun?

Jika berbicara mengenai bahasa maka kita juga sedang bicara konteks penggunaan bahasa tersebut. Jika sejak dini Ayah dan Bunda mengenalkan anak penggunaan kata tolong, maaf, terima kasih, bahkan ketika Ayah dan Bunda terbiasa mengucapkan salam pembuka di pagi hari, “Selamat pagi.” Atau saat pulang kerja Ayah atau Bunda biasa berucap, “Bagaimana kabarmu hari ini?” maka Si Kecil akan melakukan interaksi sosial dengan bahasa yang sudah diperkenalkan sejak dini oleh Ayah dan Bunda. Selain itu,si Kecil juga sudah memberikan komentar mengenai apa yang ia lihat, misal saat si Kecil bertemu orang baru, atau tokoh baru dalam cerita maka Si Kecil sudah mampu bertanya identitas detil, seperti siapa dia, tinggal dimana, itu apa namanya, dan pertanyaan lain yang bersifat menyelidiki.

Kalau untuk frasa kata ada juga ciri perkembangan bahasa si Kecil yang spesifik. Dalam Bahasa Indonesia kita mengenal penggunaan kata ulang dalam bentuk jamak, mobil yang banyak akan disebut dengan mobil-mobil. Si Kecil di usia ini sudah mampu menggunakan bentuk tata bahasa tersebut serta tata bahasa lain seperti sedang, misalnya Aku sedang makan. Untuk sebab – akibat si Kecil juga sudah mulai menggunakannya. Mulai ajarkan kata karena, sebab, oleh karena itu agar semakin terbiasa untuk menggunakannya.

Sekitar usia 3 tahun, si Kecil merupakan pengguna media aktif, mereka sudah dapat memperhatikan dialog dan jalan cerita yang ada di televisi atau youtube. Menonton TV pada usia bayi memang sangat tidak disarankan, namun dari banyak penelitian didapatkan bahwa anak usia di atas 2 tahun yang menonton tayangan pendidikan di televisi menunjukkan peningkatan kemampuan bahasa, namun juga dengan batasan waktu tertentu. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan anak usia 3-5 tahun untuk menonton tayangan Sesame Street -sebuah tayangan Amerika Serikat yang karakternya adalah boneka- ini anak-anak mengalami peningkatan perbendaharaan kata. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa media seperti Televisi, Youtube, dan media audio visual lainnya ternyata memberikan kontribusi untuk perkembangan bahasa anak asalkan diberikan tayangan edukatif.

Lalu bagaimana jika perkembangan bahasa dikaitkan dengan buku cerita? Si Kecil yang berusia 3 tahun dapat mengenali beberapa buku dari sampulnya, tahu bagaimana memegang buku dan mampu membalik halaman, menyimak cerita yang dibacakan, mempunyai keinginan untuk mengerti gambar dalam buku dan mengenal beberapa huruf. Si Kecil yang berusia 4 tahun dapat belajar untuk mengenali huruf abjad, dapat menghubungkan peristiwa yang terjadi dalam buku dengan kehidupan nyata, dan berpura-pura menulis atau menggambar. Banyak sekali stimulasi perkembangan bahasa untuk si Kecil, ya Ayah dan Bunda. Jika si Kecil mulai banyak bertanya, banyak menonton tayangan eduksi dengan serius dan suka sekali dibacakan cerita berulang itu capaian perkembangan yang baik. Semangat selalu mendampingi, ya Ayah dan Bunda.

Sumber :

McCartney, K., Phillips, D. E. J., & Pick, A. D. (2006). Early childhood development.. Blackwell Publishing.

Papalia, D.E, Martorell, G. (20XX) Experience Human Development McGraw-Hill International Edition.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.