Jangan Lupa Pantau Pertumbuhan Anak Di Posyandu

 
Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.

Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan sebuah wadah yang disediakan oleh pemerintah di lingkungan perumahan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan, khususnya bagi ibu dan anak

Lokasi posyandu umumnya mudah dijangkau masyarakat, mulai dari lingkungan desa atau kelurahan hingga RT dan RW. Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.

Ada enam kegiatan utama yang dilaksanakan oleh Posyandu, di antaranya:
1. Program kesehatan ibu hamil
2. Program kesehatan anak
3. Keluarga berencana (KB)
4. Imunisasi
5. Pemantauan status gizi
6. Pencegahan dan penanggulangan diare

Pada program kesehatan anak, Posyandu berperan dalam pemeriksaan bayi dan balita secara rutin. Untuk itu, penting bagi ayah dan bunda agar tidak melewatkan kegiatan Posyandu guna memantau perkembangan si kecil. Hal ini guna mendeteksi sedini mungkin apabila ada gangguan pada tumbuh kembang si kecil dan dapat ditangani dengan segera.

Kegiatan Posyandu dalam program kesehatan anak mencakup penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang. Hasil pemeriksaan tersebut kemudian dicatat di dalam KMS (Kartu Menuju Sehat).

KMS digunakan untuk anak usia 0-5 tahun berisi catatan grafik pertumbuhan anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin yang ditulis oleh dokter atau petugas kesehatan Posyandu. KMS inilah yang menjadi panduan bagi ayah dan bunda dalam melihat pertumbuhan anak secara berkala.

Di dalam KMS, istilah naik atau tidak naik berat badan anak dilambangkan dengan huruf N dan T. N yaitu untuk berat badan naik dan T untuk berat badan tidak naik. Berat badan naik (N) artinya grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan berat badan sama dengan kenaikan berat badan minimal (KBM) atau lebih.

Berat badan tidak naik (T) artinya grafik berat badan mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan di bawahnya atau kenaikan berat badan kurang dari KBM. Ada empat indikator grafik dalam KMS yang menandakan kondisi si kecil:


1. Di atas garis merah, tandanya si kecil mengalami kekurangan gizi sedang hingga berat. Ada baiknya untuk segera konsultasi ke dokter, agar dapat sesegera mungkin memperbaiki pola makan si kecil.
2. Area warna kuning menandakan si kecil mengalami kurang gizi ringan. Ayah dan bunda bisa konsultasi dengan dokter, atau membuat evaluasi menu makanan.
3. Antara area hijau muda dan kuning berarti normal atau si kecil termasuk memiliki gizi baik dan berat badan cukup.
4. Di atas hijau tua menunjukkan bahwa berat badan si kecil di atas normal. Ini patut diwaspadai karena si kecil bisa saja mengalami obesitas yang akan memicu penyakit berbahaya lainnya.

Dengan rutin mengunjungi Posyandu dan melihat grafik pertumbuhan anak, maka ayah dan bunda dapat mencegah kemungkinan terburuk apabila ditemukannya indikasi gangguan pertumbuhan si kecil. Serta mendapat penyuluhan mengenai tumbuh kembang anak hingga imunisasi wajib yang harus diterima si kecil.

Sumber artikel:
http://binapemdes.kemendagri.go.id/blog/detil/575-kegiatan-posyandu-dan-manfaatnya-bagi-ibu-dan-anak
https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/perkembangan-balita/cara-membaca-kms/?amp=1

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.