Ayah Bunda, pernahkah bertanya-tanya bagaimana anak-anak bisa menjadi cerdas? Jawabannya ternyata nggak se-simple yang kita kira loh. Sejauh ini, ada dua faktor besar yang sering menjadi pembahasan panjang di dunia ilmiah, yaitu nature (genetik) dan nurture (lingkungan).
Pembahasan ini bukan sekedar soal bakat bawaan atau didikan, tapi juga bagaimana kedua hal itu bisa “berdansa” bersama dalam membentuk kecerdasan Buah Hati. Genetika kerap digambarkan sebagai sebuah fondasi, seperti dasar dari sebuah bangunan. Tapi di sisi lain, pengalaman seperti bermain di taman hingga belajar matematika, juga memainkan peran besar dalam hidup Si Kecil.
Apa itu Genetik (Nature) dan Lingkungan (Nurture)?
Nature adalah faktor biologis dalam diri seseorang, yang mana karakteristik genetik ini melekat dan memengaruhi sifat seseorang. Contoh dari genetik adalah penampilan fisik, seperti warna kulit, warna mata, tinggi badan, warna rambut, dan lain-lain. Nature juga bisa meliputi level kemampuan fisik atau verbal yang muncul setelah Buah Hati mencapai kematangan perkembangan pada usia tertentu.
Sementara itu, nurture merupakan faktor yang didapat dari lingkungan. Pengalaman yang diterima Si Kecil dari lingkungan dipercaya bisa membentuk kepribadiannya. Di sisi lain, ada beberapa pihak yang percaya nurture ini dimulai dari kesehatan Bunda ketika hamil, hingga pengalaman langsung Si Kecil setelah lahir. Adapun konsep ini berkaitan erat dengan interaksi dalam keluarga, lingkungan rumah, sekolah, pergaulan sosial, hingga budaya.
Nature dan nurture sejatinya merupakan dua hal yang saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, keseimbangan antara dua konsep ini perlu dijaga agar dapat membentuk perkembangan Buah Hati secara optimal.
Mana yang Lebih Memengaruhi Perkembangan dan Kecerdasan Si Kecil?
Banyak ahli menyebut baik nature dan nurture sama-sama berperan penting dalam perkembangan Si kecil. Keduanya saling berinteraksi untuk menentukan hasil yang didapat pada diri seorang anak.
Kecerdasan Buah Hati tetap dapat diwariskan dari faktor genetik Ayah Bunda dan dipengaruhi lingkungan tempat ia berada, seperti sekolah juga nutrisi yang didapat dari asupan makanannya sehari-hari.
Mengutip dari buku karangan Dakota Hoyt dan Michael Gurian berjudul Nurture the Nature: Understanding and Supporting Your Child’s Core Personality, disebutkan bahwa dalam diri Si Kecil terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan nature. Mereka adalah kepribadian, sifat gender, bakat, gaya belajar, dan perilaku, respon terhadap stres, serta gaya relasi dan ekspresi emosi.
Pada bakat, tentu tidak bisa langsung terlihat saat Buah Hati terlahir ke dunia, walaupun sudah ada di dalam dirinya. Bakat ini perlu untuk dikenali terlebih dulu lalu dikembangkan. Karena itu, muncul istilah nurture mendukung nature, yang mana bakat Buah Hati turut dipengaruhi oleh keluarga, lingkungan sekitar, dan sekolah. Sebagai contoh, ada seorang anak yang lahir dari keluarga ahli bermusik. Namun, anak tersebut tidak akan mungkin menjadi seorang ahli bermusik jika tidak diperkenalkan dan dilatih. Artinya, Buah Hati juga membutuhkan pelatihan atau binaan untuk mengasah bakat yang dimiliki.
Cara Mengoptimalkan Perkembangan dan Kecerdasan Buah Hati
- Jalin Komunikasi dan Perbanyak Bacaan. Meluangkan waktu untuk berkomunikasi dan membacakan beragam buku kepada Si Kecil disebut dapat meningkatkan perbendaharaan kata mereka dan menanamkan rasa cinta terhadap membaca dan belajar. Kegiatan mendongeng juga dapat meningkatkan kemampuan kreativitas, imajinasi, berpikir, bahkan memperbanyak ilmu pengetahuan mereka.
- Bermain bersama. Bermain merupakan salah satu alat yang sangat baik untuk memicu kecerdasan Buah Hati. Hal ini juga membantu meningkatkan rentang perhatian atau fokus, kemampuan memecahkan masalah, serta merangsang anak untuk berpikir kritis. Dengan bermain, hal ini juga mampu mengasah kemampuan motorik dan kognitif anak sehingga Si kecil menjadi lebih terampil.
- Asupan makanan gizi lengkap. Banyak penelitian menunjukkan diet yang lebih sehat membantu otak berkembang lebih optimal. Karena itu, berikan Si Kecil asupan gizi yang sehat, lengkap, dan seimbang. Asupan ini harus terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
- Bermain musik. Salah satu cara membantu Si Kecil membangun ketertarikan terhadap musik adalah dengan memainkan alat musik bersama. Musik instrumen atau lagu terbukti dapat meningkatkan kecerdasan spasial (pemahaman mengenai ruang dan arah) sampai 50 persen.
- Perkuat ikatan kasih sayang. Poin terakhir yang tidak kalah penting dalam upaya memacu kecerdasan Buah Hati adalah dengan mencintainya. Ayah Bunda dapat menunjukkan rasa cinta dengan memeluk, berbicara, atau bernyanyi bersama mereka.
Luangkan waktu bersama untuk melakukan hal-hal yang dapat merangsang indera Buah Hati. Percayalah, Si Kecil yang mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orangtuanya akan memiliki kepribadian yang positif dan kemampuan yang berkembang dengan lebih baik.
Referensi:
https://www.fimela.com/lifestyle/read/3511235/talenta-anak-bawaan-atau-binaan-nature-or-nurture
https://lifestyle.kompas.com/read/2009/04/22/15245015/~Perempuan~Ibu%20dan%20Anak
https://www.ibudanbalita.com/artikel/antara-nature-dan-nurture