Kegiatan Memasak Tidak Untuk Anak Perempuan, Lho!

 
Memasak merupakan salah satu keterampilan hidup yang sebenarnya di dalamnya banyak sekali manfaatnya.

Selama ini masih banyak stigma yang menganggap bahwa berkegiatan di dapur lebih tepat untuk anak perempuan. Sebenarnya esensi belajar dan bermain di dapur atau kegiatan praktis lainnya tanpa melihat gender, bermanfaat banyak untuk menstimulasi perkembangan anak-anak baik laki ataupun perempuan. Memasak merupakan salah satu keterampilan hidup yang sebenarnya di dalamnya banyak sekali manfaatnya.

Selain itu, kegiatan bermain di dapur ini sebenarnya tidak harus selalu dipimpin oleh Ibu. Anak-anak dapat pula ditemani ayah untuk memasak dan membersihkan dapur karena dengan demikian stigma perempuan harus di dapur akan mudah digeser dengan turut melibatkan ayah dalam permainan yang mengajarkan keterampilan hidup dasar. Peran orangtua sangatlah utama karena anak-anak di usia ini menjadikan orangtua sebagai panutannya.

Mari kita simak bersama apa saja esensi yang dapat dipekajari dari berjegiatan memasak bersama si kecil.

Mencoba dan mengenal rasa
Salah satu manfaat terbesar memasak bersama si kecil adalah ini dapat membantu mereka mengembangkan palet rasa yang beraneka ragam dan umumnya lebih tertarik mencoba makanan baru. Selain itu makan makanan rumahan secara teratur, cenderung membuat lebih bahagia dan lebih sehat serta mengonsumsi lebih sedikit gula dan makanan olahan.

Belajar berhitung
Belajar menghitung takaran bahan-bahan makanan atau bahan kue membuat si kecil mengenal satuan hitung. Si kecil pun dapat menakar tekstur dan formula sembari menyiapkan makanan tau cemilan kesukaan mereka

Melatih Motorik
Sudah pasti memasak atau membuat kue adalah ‘ladang’ stimulasi motorik. Si Kecil akan banyak dihadapkan pada kegiatan memotong, mencampur, meremas atau meremas bahan makanan. Hal ini akan membutuhkan keterampilan koordinasi antara mata dan tangan.

Perkembangan Bahasa
Memasak menawarkan kesempatan untuk mengembangkan perkembangan bahasa. Misalnya dengan belajar membaca buku resep khusus anak dan mengenal kosa kata baru seperti nama bahan makanan. Yang tidak kalah menarik adalah dengan kegiatan ini, orang tua dan anak dapat membicarakan tradisi makanan keluarga serta membahas makanan kesukaan masing-masing dan lain sebagainya.

Kegiatan memasak dengan segudang manfaatnya tidaklah hanya diperuntukkan untuk anak perempuan saja. Begitu pula sebaliknya, anak perempuan pun sebaiknya diberi kebebasan mengeksplor permainan khas laki-laki seperti bersepeda atau bermain bola. Pada fase perkembangan ini, tidak mengkotak-kotakkan kegiatan berdasarkan gender akan membiasakan anak-anak untuk tidak memandang beda dalam memperlakukan laki-laki dan perempuan di kemudian hari. Bahwasanya mereka semua berhak mengeksplor hal yang sama tanpa membeda-bedakan jenis kelamin.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.