Ketahui Lebih dalam Mengenai Speech Delay, Yuk

 
Jika pada usia 15 bulan hingga 2 tahun Si Kecil tidak bisa bicara, bisa jadi mengalami speech delay.

Akhir Juni (27/06/2023) lalu terjadi penganiayaan balita hingga tewas di Tangerang yang disebabkan oleh speech delay atau keterlambatan kemampuan anak dalam berbicara. Lebih parahnya lagi pelaku penganiayaan tersebut adalah orang tua kandung itu sendiri yang kesal karena anaknya belum bisa bicara. Begitu menyedihkan jika melihat terjadinya fenomena tersebut, apalagi speech delay bukanlah kesalahan dan keinginan Si Kecil. Ayah dan Bunda, perlu mengenal lebih dalam dengan speech delay atau keterlambatan bicara agar tidak terjadi lagi hal serupa.

Speech delay adalah ketika Si Kecil tidak mampu menyampaikan pikirannya akibat keterbatasan bahasa yang ia miliki serta belum mengerti pemahamannya. Jangan mengabaikan kondisi ini ya, Ayah dan Bunda, apalagi jika Ayah dan Bunda menganggapnya sebagai hal yang biasa dan bisa hilang dengan sendirinya.

Tanda-tanda speech delay antara lain adalah ketidakmampuan bicara kalimat pendek pada usia 3 tahun, karena biasanya Si Kecil sudah mulai mengoceh pada 15 bulan. Jika pada usia 15 bulan hingga 2 tahun Si Kecil tidak bisa bicara, bisa jadi mengalami speech delay. Gejala lainnya adalah pengucapan artikulasi buruk, sulit mengikuti petunjuk yang diarahkan, serta sulit menyatukan kosakata ke dalam kalimat.

Terdapat beberapa penyebab speech delay yaitu di antaranya adalah:

  • Memiliki bentuk mulut yang tidak sempurna
    Mayoritas anak-anak yang mengalami speech delay disebabkan pada struktur mulutnya, karena Si Kecil kesulitan mengontrol otot dan bagian mulutnya ketika bicara.
    Untuk mendukungnya, Ayah dan Bunda jangan pernah mengucilkan hati Si Kecil, justru perlu didukung agar Si Kecil tidak menjadi berkecil hati dan malu untuk berkembang.
  • Memiliki riwayat keluarga yang gagap atau disleksia
    Rupanya speech delay juga bisa diturunkan dari keluarga. Apabila pada keluarga Ayah atau Bunda ada yang memiliki masalah berbahasa seperti gagap, disleksia, atau terlambat bicara. Maka persentase Si Kecil akan mengalami speech delay juga akan menjadi lebih besar.
  • Kurangnya stimulasi komunikasi
    Apabila Ayah dan Bunda jarang melakukan stimulasi untuk berbicara dan komunikasi akan dapat menyebabkan Si Kecil mengalami speech delay. Jarangnya berkomunikasi dengan Si Kecil akan membuatnya tidak memiliki kosakata baru pada ingatannya, serta tidak terbiasa mengucapkan kata-kata.
  • Terlalu banyak bermain gadget
    Memberikan gadget bisa menjadi jalan pintas agar Si Kecil tetap diam dan menurut. Namun bukan berarti Ayah dan Bunda bisa memberikan kebebasan Si Kecil bermain terlalu lama bahkan seharian sehingga Si Kecil tidak memiliki kesempatan untuk bicara pada keluarga dan teman sebaya. Perilaku seperti ini membuat Si Kecil tidak menggerakkan mulutnya, tidak mendengar kalimat atau kata baru, tidak mencoba berbicara kosakata baru, serta tidak mengasah otak Si Kecil untuk membentuk kalimat. Karena Si Kecil lebih fokus menerima rangsangan pada gadget.

Agar Si Kecil tidak keasyikan bermain gadget, Ayah dan Bunda perlu membatasi berapa lama Si Kecil boleh menonton video di internet atau memainkan gadget sendiri. Ayah dan Bunda bisa mengajak mereka interaksi. Karena interaksi dengan orang di sekitar juga bisa menjadi stimulasi bagi Si Kecil. Saat mereka bermain dengan teman sebaya, Ayah dan Bunda mengobservasi kemampuan serta memastikan tanda-tanda speech delay.

Speech Delay bukanlah hal yang perlu ditakuti atau khawatir berlebihan, karena biasanya Si Kecil memerlukan waktu lebih banyak untuk bisa memulai bicara. Namun jika Ayah Bunda tetap merasa khawatir, bisa mengajak Si Kecil ke dokter agar mendapatkan terapi bicara atau memandu Si Kecil untuk melatih otot-otot wajah, mulut, dan tenggorokan. Selain itu, Ayah dan Bunda perlu menghindari bicara dengan nada tinggi bahkan sampai melakukan tindak kekerasan.

Sumber:
https://kumparan.com/kumparanmom/kenali-tanda-dan-cara-atasi-speech-delay-pada-anak-20jVnswwxuH/2
https://www.halodoc.com/kesehatan/speech-delay

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.