Benarkah Konsumsi Nasi Menjadi Awal Mula Diabetes?

 
Penyebab diabetes biasanya disebabkan oleh pola makan yang buruk, seperti sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan

Belakangan ini berita mengenai anak-anak yang terkena diabetes tipe 2 semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, diabetes tipe 2, yang dulunya lebih sering terjadi pada orang dewasa, kini mulai muncul pada anak-anak, terutama karena meningkatnya pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang aktif. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi nasi putih dalam jumlah berlebihan, yang kaya akan karbohidrat sederhana dan memiliki indeks glikemik tinggi, dapat mempercepat kenaikan gula darah anak.

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2012, konsumsi nasi putih secara berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes, termasuk pada anak-anak di negara-negara Asia. Si Kecil yang sejak terbiasa mengkonsumsi nasi dalam jumlah besar tanpa diimbangi dengan serat dan aktivitas fisik yang memadai berisiko lebih tinggi mengalami gangguan metabolisme. Karena pada dasarnya, penyebab diabetes biasanya disebabkan oleh pola makan yang buruk, seperti sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan.

Namun, perlu dipahami ya Bunda, bahwa nasi bukanlah penyebab utama diabetes. Mengkonsumsi nasi dalam jumlah yang wajar tidak akan membahayakan tubuh, namun jika dikonsumsi secara berlebihan dan rutin setiap hari, hal ini dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.

Penelitian dari Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa semakin banyak porsi nasi putih yang dikonsumsi setiap hari, semakin besar pula peluang terkena diabetes tipe 2. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol porsi nasi agar tidak berlebihan demi menjaga kesehatan tubuh dan mencegah risiko penyakit.

Agar kebutuhan Si Kecil terhadap karbohidrat tetap terkontrol, berikut beberapa pilihan menu yang mengandung karbohidrat tinggi, selain nasi.

  • Ubi Jalar

Ubi jalar bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan kesehatan mata, menurunkan tekanan darah, dan mengendalikan gula darah. Ayah dan Bunda bisa mengukusnya, merebus, atau dipanggang agar lebih sehat. Selain itu, ubi jalar juga bisa dibuat sebagai perkedel ubi, pie ubi bertabur kacang, dijadikan bahan dasar bolu kukus, atau selai ubi manis.

Menurut Nutrition Value, roti mengandung 74% karbohidrat, tetapi juga merupakan sumber kalsium, zat besi, dan protein yang baik. Apabila Ayah dan Bunda hendak mengurangi kadar gula pada Si Kecil, bisa memilih roti gandum karena bisa mengurangi risiko diabetes, menjaga kesehatan saluran pencernaan, dan sumber energi.

Roti gandum bisa Ayah dan Bunda buat menjadi sandwich atau roti lapis dengan telur, selada, daging cincang atau irisan daging, tomat, timun, dan saus tomat untuk mempersedap makanan. Ayah dan Bunda juga bisa membuat french toast dengan cara mencelupkan roti ke dalam telur kocok lalu masak hingga kecoklatan.

  • Jagung

Jagung mengandung 74% karbohidrat, protein, potassium, zat besi, kalsium, fosfor, zinc, dan masih banyak lainnya. Jagung tak hanya bergizi, tetapi juga bisa menjaga kesehatan saluran pencernaan, mengontrol gula darah, menyehatkan jantung, dan baik untuk kesehatan mata. Ayah dan Bunda bisa mengolah jagung dengan cara sederhana seperti direbus, dibakar, atau menjadi tambahan pada sup bening, sup krim, bakwan jagung, ditumis, dibuat bubur. Selain itu juga sebagai makanan pendamping pada steak ayam atau daging.

  • Kentang

Kentang merupakan salah satu makanan yang mengandung karbohidrat cukup populer, bahkan tak banyak juga yang memakai kentang sebagai lauk yang dimakan bersama nasi. Padahal sebenarnya kentang bisa dijadikan sumber utama karbohidrat. Kentang mengandung protein, serat, vitamin C, vitamin B6, vitamin B12, vitamin D, kalsium, kalium, dan magnesium. Di Indonesia, biasanya kentang dimasak menjadi perkedel yang dicampur dengan daging cincang. Ayah dan Bunda bisa membuat sup kentang penuh akan sayuran bergizi.

  • Pasta

Terdapat dua jenis bahan dasar pasta, pasta putih biasa dan pasta gandum. Keduanya bisa dijadikan pilihan pengganti nasi, akan tetapi pasta gandum memiliki kandungan serat yang bisa mencapai 2-3 lebih banyak dibanding pasta putih. Dengan begitu, pasta gandum bisa membantu Si Kecil kenyang lebih lama. Pasta gandum mengandung protein, karbohidrat, serat, vitamin B, kalsium, zat besi, dan magnesium yang tinggi.

Berbagai menu olahan dari pasta seperti bola-bola pasta, yaitu terbuat dari pasta yang sudah matang, campur dengan brokoli yang dihancurkan, campur dengan parutan keju, lalu balurkan dengan telur dan tepung panir, setelah itu goreng hingga kecoklatan. Ayah dan Bunda juga bisa membuat pasta seperti biasa yang dicampur dengan berbagai sayuran, berbagai sumber protein seperti daging, ayam, dan tuna.

Itu dia beberapa rekomendasi makanan yang mengandung karbohidrat yang baik dikonsumsi Si Kecil. Ayah dan Bunda bisa mengkombinasikan pilihan-pilihan karbohidrat setiap harinya agar SI Kecil tidak mudah bosan, serta asupan nutrisinya tetap seimbang. Apabila Ayah dan Bunda ragu, jangan segan mengkonsultasikan kesehatan dan menu harian Si Kecil ke dokter atau ahli.

Referensi:

https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2012/03/120316_rice_diabetes

https://bobo.grid.id/read/083303866/benarkah-nasi-putih-bisa-sebabkan-diabetes-ternyata-ini-penjelasannya?page=all

https://www.ibudanbalita.com/artikel/daftar-makanan-yang-mengandung-karbohidrat-untuk-anak

https://www.haibunda.com/parenting/20210211111155-59-192888/10-karbohidrat-padat-nutrisi-yang-bagus-untuk-pertumbuhan-anak/2

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.