Makna Keluarga Utuh

 
Keluarga berperan penting dalam membentuk identitas dan jati diri seseorang.

Ayah dan Bunda yang sudah berkeluarga, tahukah makna berkeluarga itu sendiri? Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki ketergantungan satu sama lain, Ayah membutuhkan Ibu, juga sebaliknya, demikian juga anak-anak.

Keluarga berperan penting dalam membentuk identitas dan jati diri seseorang. Melalui warisan budaya, tradisi, dan nilai-nilai keluarga, seorang anak manusia memperoleh pemahaman tentang asal-usul mereka. Keluarga juga yang memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan tujuan hidup seseorang. Begitu indahnya definisi keluarga serta fungsinya, ya, Ayah dan Bunda. Banyak orang bilang, keluarga adalah tempat pulang dari penatnya kehidupan dan kejamnya dunia, tempat kehangatan berada dan diri merasa dilingdungi sepenuhnya.

Hal yang ditakuti dalam sebuah pernikahan dan membangun keluarga tentu saja adalah perpisahan. Perpisahan dianggap sebagai sebuah kegagalan dalam membangun sebuah maligai rumah tangga. Di dalam budaya masyarakat Indonesia perceraian masih dianggap aib yang memalukan sehingga suami dan istri sebisa mungkin untuk mempertahankan rumah tangganya meski kondisinya tidak baik-baik saja untuk menjaga nama baik. Rasanya pemaknaan terhadap perceraian mesti diubah, sebagaimana cita-cita semua orang perceraian bukan sesuatu yang diinginkan namun kadangkala jalannya mesti demikian daripada bertahan namun bertengkar di depan anak dan memberikan memori yang buruk pada Si Kecil.

Pernikahan yang utuh tapi setiap hari saling menyakiti juga akan membangun kesan negatif kepada anak mengenai arti sebuah hubungan. Apa yang ada di benak ketika melihat ayah ibunya saling menghina dan memukul. Apa yang diproses anak ketika melihat ayah dan ibunya tinggal serumah tapi tidak memberikan contoh rumah tangga yang baik. Apa yang kelak dipelajari seorang anak jika ayah atau ibu selalu marah-marah kepadanya sebagai bentuk pelampiasan amarah orang tuanya pada hidupnya.

Bukan kesempatan untuk menemukan jati diri, yang ada keluarga adalah tempat membangun luka masa kecil anak yang tertancap hingga dewasa. Anak-anak yang suka merundung orang lain biasanya adalah anak yang tidak cukup mendapat kebahagiaan dan pengakuan di keluarganya sehingga ia ingin menunjukkan kekuatannya di mata orang lain. Si Kecil yang suka dipukul kelak akan tumbuh sebagai si pemukul karena itu yang ia tau dari orang tuanya. Si Kecil yang terbiasa menerima kekecauan rumah akan menjadi manusia dewasa yang tumbuh dengan ketakutan luar biasa dan mengalah agar tidak melihat kekacauan lagi di hidupnya.

Ayah dan Bunda, makna keluarga lebih dari sekedar buku nikah yang menuliskan nama suami dan istri dalam satu lembar buku administrasi yang diakui negara. Menikah dan memiliki anak adalah tugas seumur hidup yang mesti diemban. Warisan terbesar seorang tua pada anak bukan hanya harta dan pendidikan yang tinggi melainkan pendidikan dan parenting terbaik, kesehatan mental yang memberikan ruang tumbuh yang baik bagi anak. Keluarga bukan hanya utuh secara status, tapi juga utuh dan kompak dalam mendidik baik dalam status pernikahan atau perceraian.

Sumber :

https://guruinovatif.id/artikel/pentingnya-keluarga-dalam-memperingati-hari-keluarga-nasional-menyatukan-makna-dan-merayakan-ikatan-keluarga-yang-kuat?username=redaksiguruinovatif#:~:text=Keluarga%20berperan%20penting%20dalam%20membentuk,%2C%20bakat%2C%20dan%20tujuan%20hidup. (diakses 11 September 2022)

https://www.idntimes.com/life/relationship/januar-lestari/5-alasan-perceraian-bukan-aib-c1c2 (diakses 11 September 2022)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.