Seperti yang Ayah Bunda kita ketahui, protein merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk beraktivitas. Protein ini dibagi dalam dua jenis, yaitu hewani dan nabati. Kali ini, kita akan membahas soal protein hewani dan manfaatnya bagi air susu ibu (ASI).
Selama masa menyusui, Bunda kerap diingatkan untuk terus menjaga pola makan dan asupan gizi dan nutrisinya, karena hal ini dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Seperti yang diketahui, perkembangan Si Kecil dimulai sejak di dalam kandungan dan setelah dilahirkan, termasuk pada masa menyusui hingga masa-masa golden age atau bawah lima tahun.
Saat ini, sejumlah negara termasuk pemerintah Indonesia tengah gencar mengampanyekan pencegahan stunting. Kondisi stunting ini bisa dicegah sejak di kandungan dan pada masa menyusui. Protein hewani disebut sebagai instrumen gizi penting yang dibutuhkan untuk mencegah stunting pada Si Kecil.
Protein hewani bisa didapatkan dari hewan, seperti daging, ikan, telur, keju dan lainnya. Nutrisi yang dikandung dalam protein hewani ini beragam, contohnya vitamin V12, Vitamin D, asam amino, zat besi heme dan zink. Berdasarkan beberapa penelitian, hal-hal di atas sangat berpengaruh dalam menjaga kesehatan saraf dan otak, penyerapan kalsium, sistem kekebalan dan imun tubuh, serta perncernaan.
Apa efek positif protein hewani bagi ibu yang sedang menyusui dan ASI yang dihasilkannya?
Mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup saat hamil memberi Bunda nutrisi yang optimal dalam mempertahankan jaringan tanpa lemak, sekaligus memastikan ASI menyuplai protein untuk jaringan pertumbuhan Si Kecil. Bunda yang sedang menyusui memerlukan protein agar pulih dari ketegangan fisiologis setelah kehamilan dan persalinan.
Ahli diet Mary Jane Brown, PhD, RD (UK) menyampaikan, makanan hewani adalah sumber protein dengan kualitas terbaik, karena mengandung keseimbangan yang baik dari semua asam amino. Sementara, protein nabati atau tumbuhan kekurangan satu atau lebih asam amino, membuatnya sulit untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia.
Selama menyusui, tubuh Bunda akan memanfaatkan protein yang ada untuk memproduksi ASI dan menopang pertumbuhan Buah Hati. Protein yang ada akan membantu menumbuhkan sel-sel baru di organ, otot dan otak Si Kecil. Bahan makanan dengan kandungan protein juga disebut sangat dibutuhkan untuk produksi ASI dan pertumbuhan Buah Hati yang disusui. Disebutkan, Bunda yang menyusui membutuhkan tambahan protein sebanyak 17 hingga 20 gram dari kebutuhan wanita dewasa, sekitar total 67 hingga 70 gram protein sehari. Asupan tambahan ini setara dengan 1 porsi daging (35 gr).
Seorang dokter ahli gizi, Inge Permadhi, menyebut ibu menyusui sebaiknya lebih memperhatikan asupan protein hewani. Seperti yang disebutkan sebelumnya, asam amino yang berasal dari hewan akan lebih mudah diubah menjadi protein yang sesuai dengan tubuh manusia, dibandingkan dengan protein yang berasal dari tumbuhan.
Vitamin D yang terdapat pada protein hewani sangat penting untuk membantu penyerapan kalsium yang mempunyai fungsi penting untuk memproduksi ASI dengan lancar. Bunda yang kekurangan asupan kalsium saat masa menyusui akan berisiko mengalami pengeroposan tulang, karena tubuh mengambil kalsium dari tulang dan gigi untuk membuat ASI.
Contoh protein hewani untuk bunda yang menyusui antara lain adalah:
- Daging
Daging tanpa lemak bisa menjadi pilihan dan sumber protein hewani yang baik bagi Bunda yang tengah menyusui. Di dalamnya terdapat berbagai vitamin dan mineral, utamanya zat besi dan zink. Kandungan protein daging tanpa lemak sekitar 26-27 persen. Daging merupakan salah satu sumber protein yang paling lengkap, karena sifat asam aminonya yang hampir identik dengan otot tubuh.
- Ikan
ASI yang mengandung nutrisi pada ikan disebut bisa membantu perkembangan sistem saraf Si Kecil. Beberapa nutrisi dalam ikan juga dapat membantu mencegah penyakit jantung, serta baik untuk kesehatan secara menyeluruh. Asam lemak omega-3 yang dikandungnya juga baik untuk perkembangan otak Buah Hati dan kesehatan jantungnya. Namun, konsumsi ikan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena banyak ikan yang mengandung merkuri. Beberapa jenis yang rencah merkuri adalah ikan salmon dan ikan kembung.
- Telur
Telur mengandung protein, lipid dan zat gizi mikro yang dapat mendukung peningkatan kebutuhan nutrisi selama masa menyusui. Kandungan nutrisi pada telur tidak hanya membantu melancarkan produksi ASI, tetapi juga bisa menjaga energi tubuh dan baik bagi otak Si Kecil yang mendapatkannya. Namun dalam pemanfaatannya perlu perhatian lebih, mengingat telur bisa menyebabkan alergi. Karena itu, Bunda juga perlu tahu apakah Si Buah Hati memiliki alergi atau tidak.
- Olahan susu
Produk olahan susu, seperti keju dan yogurt, bisa menjadi pilihan dalam memenuhi asupan protein hewani. Susu merupakan sumber kalsium yang cukup tinggi dan lebih mudah dicerna karena berbentuk cairan. Selain kalsium dan protein, susu juga mengandung vitamin B dan D. Sama seperti telur, olahan susu juga bisa menyebabkan alergi, sehingga perlu kehati-hatian dalam pemanfaatannya.
- Daging ayam
Daging ayam memiliki nilai gizi tinggi karena kaya protein, vitamin dan mineral. Ketika mengonsumsi, disarankan untuk memilih daging ayam tanpa lemak. Jenis daging ini juga mudah dicerna, kaya akan vitamin dan mineral, seperti omega 3, omega 6, vitamin A, E dan selenium. Mineral pada daging ayam dapat meningkatkan kualitas ASI dan bermanfaat bagi perkembangan kesehatan Si Kecil.
Sumber:
https://healthyeating.sfgate.com/importance-protein-lactating-5599.html
https://www.haibunda.com/menyusui/20210331125758-54-202515/5-protein-hewani-untuk-penuhi-nutrisi-ibu-menyusui
https://health.kompas.com/read/2014/01/22/2120454/Pentingnya.Protein.Bagi.Ibu.Menyusui.
https://kumparan.com/kabar-harian/apa-yang-dimaksud-dengan-protein-hewani-dan-manfaatnya-1xgNImN6OfT/full