Latihan keterampilan hidup adalah kegiatan praktis yang dilakukan oleh orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin Ayah dan Bunda juga kerap kali melihat anak balita lebih tertarik untuk berkegiatan rumah tangga seperti orang dewasa yang ada di rumahnya daripada bermain dengan mainan yang mereka miliki. Hal itu wajar dan terjadi secara natural karena anak-anak secara alamiah ingin kegiatan yang bermakna layaknya yang dilakukan oleh orang tua atau orang dewasa di sekitarnya . Mereka bahkan ingin “bekerja” seperti orang dewasa. Maka itu mengikursertakan mereka dalam keterampilan hidup akan menjadi kegiatan yang meneyangkan bagi mereka. Dengan keterampilan hidup banyak sekali manfaat yang anak bisa peroleh yaitu melatih otak, indra, dan otot yang yang sekaligus melatih motorik kasar, halus dan sensorial.
Berikut adalah kegiatan yang dapat melatih kemandirian anak melalui latihan keterampilan hidup:
1. Menyendok (Scooping) dan Menuang (Pouring)
Dalam kegiatan menyendok dan menuang anak dapat mengembangkan keteraturan, konstentrasi, melatih motorik kasar dan halus, melatih cara menggenggam atau menjepit dengan jari-jarinya (pincer grip) yang akan bermanfaat untuk pra menulis, melatih koordinasi mata dan tangan dan mempersiapkan kemandirian pada anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari dirumah. Latihan menyendok dapat dilakukan oleh anak mulai dari 2,5 tahun – 3,5 tahun, namun apabila anak sudah siap lebih awal atau lebih akhir dari usia tersebut boleh saja Ayah dan Bunda berikan latihan semacam ini.
2. Meronce (Threading and Beading)
Dalam kegiatan meronce anak dapat mengembangkan keteraturan, konstentrasi, melatih motorik kasar dan halus, melatih cara menggenggam atau menjepit dengan jari-jarinya (yang akan bermanfaat untuk pra menulis, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih tangan dominan dan non-dominan pada anak, melatih kreativitas dan seni, dan mempersiapkan kemandirian pada anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari dirumah. Kegiatan morence ini dapat dillakukan pada anak di usia 3 tahun – 4 tahun, namun itu bukan suatu patokan, jika anak lebih siap untuk melakukan di usia lebih awal atau lebih akhir Ayah dan Bunda boleh saja memberikan kegiatan ini pada si kecil.
3. Menggunting (cutting)
Dalam kegaiatan memotong anak dapat mengembangkan keteraturan, konstentrasi, melatih motoric kasar dan halus, melatih cara menggenggam atau menjepit dengan jari-jarinya (pincer grip) yang akan bermanfaat untuk pra menulis, melatih koordinasi mata dan tangan dan mempersiapkan kemandirian pada anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari, melatih tangan dominan dan non-dominan. Kegiatan memotong dengan menggunakan gunting ini dapat dilakukan oleh anak di usia 3 – 6 tahun keatas dengan gunting yang disesuaikan untuk keamanan si kecil yaitu ujungnya yang tidak tajam, dan kertas pola yang disesuaikan oleh umur si kecil dengan tingkat kesulitan dalam mengguntingnya.
4. Memotong buah (cutting the fruits)
Dalam kegaiatan memotong buah si Kecil dapat belajar banyak hal. Kegiatan sederhana ini dapat melatih keteraturan, konstentrasi serta kemampuan motorik kasar dan halus. Selan itu, memotong membuat si Kecil belajar cara menggenggam atau menjepit dengan jari-jarinya (pincer grip) yang akan bermanfaat untuk pelatihan pra menulis. Kegiatan memotong buah dapat dilakukan oleh anak di usia 4 – 6 tahun keatas dengan pisau yang tidak terlalu tajam dan runcing juga tetap hars dalam pengawasan orang dewasa.
Kegiatan diatas adalah beberapa dari banyaknya latihan kegiatan sehari-hari yang dapat anak lakukan dirumah, seperti yang dikatakan oleh Simone Davies dalam bukunya yang berjudul The Montessori Toddler bahwa anak suka berkontribusi dan menjadi bagian dari keluarga. Si Kecil lebih tertarik dengan objek orang dewasa daripada mainan mereka sehingga melibatkannya ke dalam pekerjaan sehari-hari membuatnya merasa berharga.
Sumber :
Montessori, Maria. “Maria Montessori Speaks to Parent”, Montessori-Pierson Publishing Company, Amsterdam 2017.
Montessori, Maria. “The Absorbent Mind”, Henry Holt Publisher, New York 1995.
Davies Simone, “The Montessori Toddler” Bentang Pustaka, Yogyakarta 2020.