Melatih Motorik Anak di Kamar & Dapur

 

Setiap orang tua tentunya ingin pertumbuhan dan perkembangan anaknya berjalan dengan baik. Di dalam tumbuh kembang anak ada bagian yang berperan penting yaitu aspek perkembangan motorik kasar & motorik halus. Motorik sangat penting karena berhubungan dengan otot, saraf, dan otak anak. Agar aspek perkembangan motorik anak dapat berkembang dengan baik maka harus dilatih dengan kegiatan yang memiliki tujuan untuk anak. Tentunya, kegiatan ini yang harus disukai oleh anak sehingga anak melakukan dengan senang hati. Melatih motorik anak dapat dilakukan dari rumah dan berikut adalah contoh beberapa kegiatan yang dapat melatih motorik anak :

Membuka dan mengancingkan baju sendiri

Terkadang sebagai orang tua kita kesal melihat anak terlalu lama saat membuka atau mengancingkan bajunya sendiri. Sementara anak tidak mau dibantu. Saat membuka kancing baju, tangan-tangan kecilnya juga bergerak. Melatih keluwesan jari secara rutin akan bermanfaat karena akan meningkatkan kesiapan anak untuk menulis. Bersamaan dengan itu, matanya yang melihat target (kancing) agar tepat bisa memutar kancing tersebut dan baju bisa terbuka atau sebaliknya. Latihan ini mendukung kepekaan mata anak melihat objek di sekitarnya.

Merapihkan Tempat Tidur

Mengawali pagi dengan membersihkan tempat tidur adalah sebuah kegiatan sarat manfaat. Selain menyisipkan kebiasaan yang baik sedari dini rupanya membersihkan atau merapikan tempat tidur adalah wadah yang tepat untuk melatih aspek perkembangan motorik & sensorik. Anak-anak dilatih menggerakkan otot-otot tangannya dengan merapihkan bantal dan selimut. Tidak hanya otot, kemampuan kordinasinya menata kembali peralatan tidurnya juga terlatih sekaligus. Merapikan tempat tidur akan menjadi semakin menyenangkan sembari mendendangkan lagu-lagu favoritnya.

Memasak Cemilan Favorit

Apa cemilan favorit si kecil di rumah? Kentang goreng, jus stroberi atau puding? Sebagai orang tua kita dapat melibatkan anak-anak berkreasi memasak dan menghias menu-menu favoritnya di dapur. Tentunya dengan catatan, ayah bunda harus mempersiapkan dapur sebagai lingkungan yang aman dengan pendampingan ayah bunda agar minim resiko. Banyak kemampuan yang dapat dilatih dari kegiatan memasak. Pertama tentunya akan menguatkan otot-otot tangan ketika menuang dan mengaduk puding misalnya. Tidak hanya itu, kemampuan berhitung pun akan terlatih dikala menakar bahan-bahan masakan. Selain itu, anak-anak pun akan dilatih untuk fokus dan berhati-hati saat menuangkan puding .

Mengayak Tepung

Kue juga merupakan salah satu camilan yang banyak disukai anak-anak. Proses pembuatannya tidak perlu persiapan yang merepotkan, cukup ayakan (penyaring tepung), tepung, mangkok, sendok dan juga mangkuk. Pada umumnya tekstur tepung banyak digemari oleh anak karena terasa lembut. Dari kegiatan ini anak dilatih beberapa kemampuan seperti menyendok tepung, menggoyangkan ayakan, mengatur posisi ayakan agar saat digoyangkan tepat masuk ke dalam ember. Sebuah kegiatan sederhana yang kaya akan manfaat untuk motorik sekaligus sensorik anak.

Belajar Makan Sendiri

Setelah anak membuat camilan, pasti rasa penasarannya akan muncul yaitu ingin mencicipi kerja kerasnya saat menyiapkan makanan. Jangan khawatir jika anak mau makan sendiri. Kegiatan ini justru bagus sekali untuk menstimulasi kekuatan jari dan tangan anak serta melatih kepekaan anak untuk memasukkan ke dalam mulut. Resikonya memang akan berantakan tetapi proses ini adalah bagian yang harus dilalui karena anak masih belajar mandiri. Setelah makan, Ayah Bunda dapat pula mengajak anak membersihkan makanan yang berserakan tadi bersama-sama si kecil.

Yuk, libatkan anak-anak berkegiatan di rumah.

Sumber :

Willes, Ilana. The Mommy Short Guide to Remarkably Average Parenting

Average Kusumo, Elvina Lim. Montessori di Rumah, 2016

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.