Membangun Komunikasi Positif di Dalam Keluarga

 

Komunikasi merupakan keterlibatan dan cara hubungan dua orang atau lebih dalam interaksi yang terjadi pada situasi tertentu sehingga menghasilkan suatu kesamaan makna terhadap pesan yang disampaikan. Harold Laswell menyatakan bahwa ada beberapa unsur-unsur dalam komunikasi, yakni komunikator (sumber informasi), media, komunikan (penerima informasi), dan dampak (efek, pengaruh).

Menurut penelitian, komunikasi positif yang dapat mendorong seseorang berkembang secara optimal memiliki ciri antara lain, empatik, responsif, mengandung pesan positif, komunikasi terbuka dan terpecaya, mendengar secara aktif, mengandung pesan optimistik, proposional, dan tidak bersikap menghakimi atau judgemental. Oleh sebab itu, komunikasi positif dalam keluarga diharapkan membawa dampak positif terhadap seluruh anggota keluarga. Komunikasi tersebut tidak sebatas komunikasi verbal melalui percakapan, tapi juga nonverbal melalui ekspresi wajah, kontak fisik, gestur tubuh, nada bicara, dan lain lain.

Manfaat dan dampak komunikasi positif untuk anak-anak dan pasangan

Dalam lingkungan keluarga inti, komunikasi positif dapat mendorong seseorang berkembang secara optimal, baik secara fisik maupun psikis. Selain itu, pola asuh dan pola komunikasi orangtua dapat mempengaruhi bentuk kepribadian dan karakteristik anak. Misalnya, orangtua harus menerapkan komunikasi yang jujur dan tegas, serta menghargai orang lain dalam mendidik, sehingga bisa menjadi role model atau panutan yang mendukung tumbuhnya perilaku positif pada diri anak.

Pentingnya komunikasi dalam mendidik anak akan membantu anak menjadi percaya diri, membangun konsep diri yang positif, mampu mengembangkan kemampuan mengolah bahasa, serta mempermudah menjalin komunikasi dengan teman sebaya. Oleh karena itu, orangtua perlu mencontohkan penggunaan kata-kata yang tepat dalam berkomunikasi dengan memakai suara yang lembut, nyaman, dan bersahabat sehingga anak juga dapat meresponnya dengan baik. Hal ini tentunya disertai juga dengan bahasa tubuh lainnya seperti ekspresi wajah yang ramah, senyuman, kontak fisik yang hangat, dan kehadiran pada setiap momen.

Aturan dasar komunikasi positif juga berlaku pada pasangan suami dan istri karena keduanya adalah teladan bagi si Kecil. Komunikasi yang baik dalam lingkungan keluarga berguna untuk menghindari terjadinya berbagai kekerasan, salah satunya kekerasan verbal. Kekerasan verbal adalah kekerasan melalui tutur kata berupa umpatan, bentakan, memanggil dengan panggilan buruk, ancaman, dan sebagainya. Kekerasan verbal yang dilakukan secara terus menerus dapat menimbulkan stres, tekanan psikis, hingga perubahan perilaku yang berkepanjangan. Membangun komunikasi positif dalam keluarga dalam hal ini tidak hanya terpaku pada hubungan antara orangtua dan anak, tetapi juga antara pasangan suami istri, antar saudara kandung, mertua, menantu, dan antar anggota keluarga lain yang terlibat.

Sumber :

Parenting Module (Rumah anak SIGAP, Tanoto Foundaton)

Ramadhani.S- The Art of Positive Commucating

Caccioppo John T. Dyscovering Psychology “The Science of Mind”

1 komentar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.