Menurut informasi yang didapat melalui Live Science, sejumlah peneliti dari Oxford University sudah melakukan penelitian dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI), alat yang menunjukkan gambaran belahan otak manusia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti motivasi dan rasa malas.
Hasil scan menunjukkan bahwa ketika orang memutuskan untuk melakukan sesuatu atau ingin berkegiatan, area premotor pada otak akan menyala dan titik lain di otak yang mengendalikan gerakan di tubuh akan menjadi aktif. Area premotor merupakan area otak yang penting, karena menuntun gerakan kita dan mengendalikan otot besar dan proksima dari tubuh.
Pada orang yang malas, area premotor pada otak tidak menyala sehingga tidak memunculkan sinyal ke otot besar dan proksima di tubuh. Koneksi otak yang menghubungkan “keputusan untuk melakukan sesuatu” menjadi sebuah tindakan menjadi tidak efektif pada orang yang malas, sehingga muncul rasa malas bergerak, lelas dan lemas karena otak harus melakukan upaya lebih keras untuk mengubah keputusan yang diambil menjadi tindakan untuk bergerak.
Mengatasi rasa malas dalam mengasuh anak adalah harapan setiap kita saat menjadi orang tua ya, Ayah dan Bunda. Rasa malas seperti menggelayuti setiap hari, dari mulai malas masak, malas merapikan rumah, malas membereskan mainan, malas sabar dan kemalasan lainnya yang tidak kunjung usai. Jika saja penangkal rasa malas bisa diobati pastilah kita akan membeli obat tersebut agar bisa punya energi untuk rajin setiap hari. Sebelum kita membahas tuntas bagaimana mengobati rasa malas akan lebih baik jika kita kenalan dulu dengan faktor penyebab rasa malas tersebut.
Rasa malas terjadi saat kita tidak memiliki motivasi melakukan sesuatu, baik motivasi bekerja ataupun motivasi melakukan aneka aktivitas lainnya. Padahal dalam menjalankan sesuatu kita harus punya motivasi. Kita akan makan saat lapar, rasa lapar dan aroma yang menggiurkan semangat makan kita akan meningkat. Kita juga akan rajin belajar jika mendapatkan motivasi seperti pujian, hadiah dan penghargaan lainnya. Kalimat pujian tampak terdengar sederhana, namun diperlukan untuk menambah motivasi kita. Dari sini Ayah dan Bunda sudah dapat menarik kesimpulan bahwa yang diperlukan untuk menjadi rajin adalah motivasi. Rasa malas hadir karena tidak adanya motivasi dalam diri, tidak ada penggerak dan pendobrak rasa malas itu. Nah berikut adalah tips agar motivasi menjadi orang tua hadir di diri kita.
Pertama, saat menjadi orang tua kita membayangkan dulu harapan kita mau memiliki anak yang seperti apa. Mimpi-mimpi menjadi orang tua, anak yang memenuhi standar kebaikan, moral, dan kebermanfaatan akan memberikan dampak yang besar ke diri Ayah dan Bunda akan memilih menjadi orang tua yang seperti apa. Setiap ucapan kita, sikap kita, juga aktivitas kita sebagai orang tua akan ditiru dan dijadikan contoh oleh anak-anak. Bisa jadi anak tidak meniru apa yang kita lakukan sebagai orang tua, namun Si Kecil akan menganggap bahwa hal tersebut wajar, seperti menaruh barang berantakan, seperti membiarkan rumah tidak rapih, marah-marah dan memukul, membentak, adalah perilaku yang dianggap wajar oleh Si Kecil. Kita adalah teladan dan contoh bagi anak-anak.
Kedua, pujian adalah satu hal yang penting untuk meningkatkan motivasi. Diskusilah dengan pasangan mengenai apa yang diperlukan untuk meningkatkan motivasi. Jika Ayah pulang kerja, mintalah untuk memuji apa yang sudah Bunda lakukan. Begitu pun sebaliknya, Bunda juga mesti memuji capaian yang Ayah lakukan sekecil apapun. Masakan yang sudah dimasak dengan penuh cinta juga memerlukan pujian meskipun rasanya tidak begitu lezat jika disandingkan koki restoran. Namun, pujian bisa membakar semangat pasangan untuk terus memasak dan belajar lagi menyajikan hidangan yang lezat. Penghasilan yang belum mencukupi memang bisa memicu konflik, namun semangat dan pujian pada pasangan untuk terus mencari nafkah akan mengobarkan semangat untuk dapat semakin rajin mencari nafkah. Pujian dan apresiasi satu sama lain antar pasangan dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri Ayah dan Bunda agar lebih semangat dan rajin menjalani kehidupan sebagai orang tua. Bagaimana, sudah bisa mulai diparaktekan, bukan?