Berbeda dengan gagasan konvensional tentang peran pengasuhan anak dipegang seutuhnya oleh Ibu dan Ayah sebagai pencari nafkah utama. Saat ini, semakin banyak penelitian yang mengubah pemahaman tentang bagaimana peran Ayah dapat membentuk kehidupan anak-anak mereka sejak awal. aKeterlibatan Ayah memiliki dampak positif terhadap perkembangan kognitif, sosio-emosional dan fisik anak. Bayi yang Ayahnya lebih aktif dan terlibat selama bermain dan pengasuhan, memiliki lebih sedikit perilaku yang menyulitkan pada usia satu tahun, dibandingkan dengan bayi yang memiliki Ayah yang jauh atau terpisah. Mereka juga lebih baik dalam tes kognitif pada usia dua tahun, misalnya dalam kemampuan mereka untuk mengenali bentuk.
Untuk mencapai hal tersebut diharapkan Ayah dapat menjadi Ayah SIGAP (Siapkan Generasi Anak Berprestasi). Proses ini bisa diawali sejak sebelum anak dilahirkan, sebagaimana berikut;
- Mendampingi kehamilan ibu, sehingga dapat meningkatkan emosi baik bagi ibu dan secara tidak langsung berdampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan janin.
- Setelah bayi dilahirkan, dukungan ayah yang sabar dengan ikut mengganti popok, menggendong, memandikan, atau memberi makan bayi akan memberi semangat bagi ibu dan meningkatkan kualitas asiASI yang dikonsumsi anak. Selain itu, anak akan merasakan kehadiran sosok ayah dan memiliki kedekatan emosi yang positif.
- Seiring pertumbuhan anak, ayah dapat melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama anak, seperti bermain, jalan-jalan, membacakan cerita, atau mengenalkan lingkungan sekitar. Ayah juga perlu mengajak anak berdialog tentang berbagai macam hal sehingga anak akan mendapatkan penanaman nilai-nilai yang baik dari ayah dan mempercayai ayah sebagai sosok pengayom keluarga.
- Dalam banyak hal, saat ini Ayah lebih terlibat daripada sebelumnya. Bisa dilihat saat ini ada banyak kegiatan khusus bermain bersama Ayah, kelas pijat bayi khusus Ayah, kegiatan berdansa Ayah dan bayi. Memang hal ini bukan sesuatu yang datang secara alami untuk semua orang (Ayah). Beberapa pandaibisa cepat dalammelakukan hal itu, tetapi bagi kebanyakan Ayah, ini membutuhkan latihan,
Bunda juga bisa membantu Ayah dalam prosesnya menjadi seorang Ayah SIGAP antara lain;
- Bicarakan apa saja kesulitannya dan berusahalah untuk mencari solusi yang terbaik
- Beri kesempatan Ayah untuk belajar dan tidak hanya satu kali dan bersabarlah untuk memberi tahukannya.
- Bunda bisa memforward berbagi konten-konten edukasi ke Ayah, jadi bisa sama-sama belajar.
- Ajak Ayah untuk berbicara lebih mendalam (deep talk). Peran Ayah bukan untuk membantu Ibu. Tetapi juga memiliki peranan untuk pengasuhan anak.
- Sadari cara berkomunikasi Ayah dan Bunda. Meskipun niat dan hal yang disampaikan baik, tetapi cara penyampaiannya yang harus diperhatikan usahakan jangan menyindir karena Ayah juga memerlukan latihan untuk menjadi Ayah SIGAP.
Sumber:
Parenting Module (Rumah Anak SIGAP, Tanoto Foundation)
BKKBN. (2014). Menjadi Orangtua Hebat dalam Mengasuh Anak (usia 0-6 tahun).
Jakarta: Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional.
https://www.bbc.com/future/article/20190606-how-to-be-a-good-father-to-a-newborn-son-or-daughter