Banyak bukti ilmiah yang memperlihatkan bahwa ASI yang diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh dan berkembang. Beberapa contoh diantaranya, kolostrum (ASI pada hari 1-5) kaya protein yang menjaga imunitas bayi dan laktosa sebagai sumber karbohidrat yang diserap lebih baik dibanding yang terdapat di dalam susu formula.
Namun, sebagai Ibu baru, akan mendengar sejumlah nasihat, obrolan, atau membaca tentang ASI dan ibu menyusui. Jangan sepenuhnya percaya semua informasi yang diterima, karena bisa menyesatkan.
Berikut beberapa fakta dan mitos seputar ASI dan menyusui yang Ibu harus ketahui;
ASI pertama yang berwarna kuning harus dibuang.
MITOS. ASI pertama yang berwarna berwarna kekuningan disebut sebagai kolostrum dan diproduksi ibu saat hamil dan selama beberapa hari setelah melahirkan. Cairan ini mengandung antibodi dan imunoglobulin yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
Ukuran payudara kecil berarti hanya sedikit ASI yang diproduksi.
MITOS. Ukuran payudara tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI. Ukuran payudara yang lebih besar umumnya disebabkan oleh peningkatan jumlah jaringan lemak. Wanita dengan payudara kecil masih mampu memberikan ASI yang cukup kepada anak. Produksi ASI lebih bergantung pada seberapa sering bayi menyusu. Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka payudara ibu akan terangsang untuk terus memproduksi ASI.
Menyusui membantu menurunkan berat badan.
FAKTA. Dalam satu hari, ibu menyusui membakar tambahan 300 hingga 500 kalori dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui. Ini membantu mempercepat proses penurunan berat badan. Menyusui memungkinkan tubuh memproduksi hormon yang berfungsi membantu proses mengembalikan rahim ke ukuran normal, sehingga perut tampak lebih ramping.
Tidak boleh menyusui jika Bunda sakit.
MITOS. Hal ini tergantung pada jenis penyakitnya, Bunda ibu biasanya dapat terus menyusui saat sakit. Pastikan ibu mendapatkan perawatan yang tepat, istirahat yang cukup, makan dan minum dengan baik. Antibodi yang dibuat tubuh Anda untuk mengobati penyakit akan diteruskan ke bayi Anda, membangun pertahanannya sendiri.
Mencuci puting sebelum menyusui.
MITOS. Mencuci puting sebelum menyusui tidak perlu dilakukan. Ketika bayi lahir, mereka sudah sangat akrab dengan bau dan suara ibunya sendiri. Puting susu menghasilkan zat yang dicium bayi dan memiliki ‘bakteri baik’ yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh bayi yang sehat untuk seumur hidup.
Menyusui dapat berfungsi sebagai kontrasepsi alami.
FAKTA. Dengan memberikan ASI eksklusif kepada anak, otomatis Bunda menerapkan metode kontrasepsi alami. Namun, perlu dicatat bahwa efektivitas ini akan menurun setelah periode enam bulan. Untuk memastikan bahwa efek kontrasepsi berhasil, Ayah Bunda dapat menggunakan metode kontrasepsi tambahan.
Sesi menyusui malam hari sangat penting.
FAKTA. Hormon prolaktin, yang merangsang payudara untuk memproduksi ASI, berada pada tingkat tertinggi di malam hari. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk tidak melewatkan sesi menyusui malam hari untuk memastikan produksi ASI yang memadai.
Saat sedang menyusui tidak boleh meminum obat apapun.
MITOS. Selalu beri tahu dokter bahwa Anda sedang menyusui dan tentang obat apa yang sedang dikonsumsi. Baca instruksi obat yang dibeli tanpa resep dengan teliti. Terkadang ada situasi yang mengharuskan Ibu menyusui meminum obat.
Wanita dengan puting datar menghasilkan sangat sedikit ASI.
MITOS. Sama halnya dengan ukuran payudara yang tidak menentukan produksi ASI, puting yang rata atau terbalik juga tidak berarti ibu tidak dapat menyusui. Perlu dicatat bahwa bayi mengisap daerah areola payudara, dan bukan putingnya. Memposisikan si Kecil dengan benar selama menyusui adalah kunci keberhasilan menyusui.
Sumber:
https://www.unicef.org/parenting/food-nutrition/14-myths-about-breastfeeding
https://morinagaplatinum.com/en/milestone/10-myths-and-facts-about-breast-milk-and-breastfeeding