Mom Shaming Terjadi Sesama Perempuan

 

Istilah mom shaming sangat gencar terdengar beberapa tahun belakangan ini, apa sih sebetulnya makna mom shaming itu sendiri? Dilansir dari situs Inter Mountain Health Care, mom shaming adalah kritik yang diberikan seorang ibu kepada ibu lainnya karena terdapat pola pengasuhan yang berbeda dari pilihan yang dibuat oleh ibu lain. Misal saat seorang ibu memutuskan untuk tidak menyusui anaknya karena satu alasan tertentu, ibu lain menilai itu adalah sikap yang salah. Pendapat orang lain membantu, tapi untuk beberapa hal terasa sangat menyebalkan ya, Bunda. Mengejutkannya lagi mom shaming banyak terjadi antara perempuan dengan perempuan. Yuk, simak bahasannya!

Jauh sebelum media sosial masuk dalam kehidupan kita semua, obrolan antara perempuan dengan perempuan mengenai tumbuh kembang anak, memberikan masukan dan nasihat pengasuhan sudah jamak terjadi. Tentu saja setuju dan tidak setuju dengan cara pandang pengasuhan orang lain sudah sering terjadi. Dengan hadirnya sosial media, perbedaan tersebut semakin terpampang nyata dan semakin runcing pembahasannya. Pertanyaannya, kenapa ya perempuan menjatuhkan perempuan, mengapa pilihan orang lain mempengaruhi kita hingga menghakimi pilihan orang lain. Menurut Carole Lieberman seorang psikiatris dan ahli pengasuhan, ada beberapa alasan perempuan melakukan hal tersebut.

Pertama, perasaan insecure menguasai keputusan seorang perempuan. Menjadi seorang ibu bukan satu fase kehidupan yang mudah untuk dilalui, semua perempuan menjadi ibu tanpa melalui pendidikan menjadi ibu sebelumnya. Ada rasa khawatir dan cemas apakah yang dilakukannya sudah tepat, sementara tidak ada jawaban yang pasti yang dilakukan sudah benar. Pengasuhan tidak ada penilaiannya, tidak ada evaluasinya. Perasaan nyaman, tenang dan tepat tentang pengasuhan mereka muncul ketika berhasil membuat ibu lain cemas akan pengasuhannya. Kadang kita yakin dengan pilihan kita dengan membuat orang lain tidak yakin pada pilihannya.

Kedua adalah perasaan memiliki hak untuk berbagi pengasuhan terbaik, dengan melalui fase-fase sulit menjadi orang tua tanpa penghargaan yang jelas maka ada perasaan ingin mendapatkan posisi yang diapresiasi dengan membagikan trik pengasuhan yang telah dilakukan. Segala sesuatu mulai dari menggunakan botol atau menyusui, tidur bersama atau tidur yang dipisah dengan ranjang Ayah dan Bunda, bekerja atau tidak bekerja menjadi isu yang selalu menarik untuk diperbincangkan dan dilempar sebagai sebuah kritik ke publik. Isu ini tidak ada habisnya sepanjang masa, ya, Bunda. Padahal kenyataannya tidak ada orang tua yang benar-benar ahli dalam membesarkan anak orang lain, Ibu dan Ayahnya yang paling tahu dan semua keputusan setiap keluarga yang tahu kebutuhannya seperti apa.

Dari dua alasan ini sebetulnya kita bisa mengambil sebuah kesimpulan sederhana, ya. Seringnya masyarakat memandang tugas sebagai ibu tidak dibarengi dengan apresiasi yang tinggi juga sehingga para ibu mesti mencari-cari cara agar apa yang dilakukannya dapat ‘terlihat” dan berharga di mata orang lain. Akhirnya tanpa disadari pilihan yang paling mudah adalah dengan merendahkan tugas pengasuhan dan pilihan orang lain agar yang dilakukan terlihat baik, namun kenyataannya pilihan sikap menjadi orang tua sangat personal sekali. Agar tidak terjebak dalam lingkaran mom shaming maka carilah aktivitas lain agar Bunda merasa memiliki rasa secure dan juga memiliki apresiasi atas pencapaian diri sendiri sekecil apapun. Dengan begitu Bunda tidak lagi menjadikan pengasuhan sebagai ajang berkompetisi untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman sebagai pribadi, yah.

Sumber :

Anotherworld.com.This Is Why Moms Shame Other Moms. https://amotherworld.com/motherhood/moms-shame-other-moms/. (27 November 2021)

intermountainhealthcare.org. Mom Shaming : Why It Hurts More Than It Helps. https://intermountainhealthcare.org/blogs/topics/intermountain-moms/2021/01/mom-shaming-why-it-hurts-more-than-it-helps/

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.