Berbagai perubahan fisik maupun mental terjadi pada ibu hamil, termasuk ngidam yang disebut sebagai “keinginan bawaan dari bayi dalam kandungan”. Menurut mitos yang beredar di masyarakat, apabila seorang ibu hamil mengalami ngidam maka harus segera mungkin dituruti agar sang anak nantinya tidak meneteskan banyak air liur.
Ibu hamil yang disebut mengalami ngidam biasanya ditandai dengan perubahan sesuatu yang disukai, terkadang mencapai level dramatis. Umumnya terkait dengan makanan, bahkan jenis makanan yang diidamkan mungkin yang tidak pernah disukai sebelumnya. Atau menginginkan makanan maupun sesuatu yang aneh.
Bagaimana ngidam dalam kacamata kedokteran? Dalam ilmu kedokteran, ternyata tidak ada istilah ngidam dan bukan faktor medis dari kehamilan. Bahkan tidak ada data yang benar-benar menyebutkan bahwa ngidam itu ada atau harus direalisasikan, karena tidak semua ibu hamil mengalaminya.
Berdasarkan jurnal Natalia C. Orloff dan Julia M. Hormes dari Health Behaviors Laboratory, Department of Psychology, University at Albany – State University of New York beberapa hipotesis yang paling umum diterima mengenai penyebab mengidam makanan selama kehamilan, termasuk peran perubahan hormonal, defisit nutrisi, bahan aktif secara farmakologis dalam makanan yang diinginkan, dan faktor budaya dan psikososial.
Begitu pula, Presiden Asosisasi Kehamilan Amerika Serikat, Brad Imler menyebutkan bahwa ngidam diduga terjadi karena perubahan hormonal sehingga mengirimkan sinyal ke otak mengenai keinginan-keinginan tertentu sesuai yang dibutuhkan tubuh ibu hamil, misalnya vitamin, kalsium, atau mineral.
Perubahan hormon yang cukup besar terjadi pada ibu hamil selama trimester pertama, lalu bisa memuncak di trimester kedua, dan akan mereda di trimester ketiga. Sebagai contoh ketika ibu hamil ingin makan cokelat, hal itu kemungkinan karena ia membutuhkan gula untuk memberikan dorongan energi yang cepat.
Bagaimana kalau ngidam makan buah? Apabila buah itu berupa jeruk atau stroberi, tandanya ibu hamil membutuhkan vitamin C yang juga berfungsi untuk menyerap zat besi. Jika ingin makan pisang atau buah kering, mungkin ibu hamil kekurangan kalium. Ngidam es krim juga bisa menjadi tanda ibu hamil membutuhkan lebih banyak kalsium.
Sebagian ahli lainnya menyangka ngidam muncul karena masalah psikologis. Ada pula ahli yang mengarahkan penelitian mengenai ngidam ini ada hubungannya dengan kekurangan zat besi. “Sementara ini, kesimpulan paling masuk akal adalah mengidam itu muncul karena perpaduan dari masalah hormon, emosi, psikologis, dan fisiologis,” terang Brad Imler, mengutip Mother and Beyond.
Melansir BBC, faktanya, wanita yang mengidam cenderung menambah berat badan lebih dari yang umumnya dianggap sehat selama kehamilan, yang dapat menyebabkan tingkat komplikasi yang lebih tinggi. Termasuk peningkatan risiko diabetes gestasional, hipertensi, preeklamsia, komplikasi persalinan, kematian perinatal, cacat tabung saraf, hipoglikemia neonatal, dan kegagalan untuk inisiasi menyusui dini.
Untuk itu ada baiknya jika ibu hamil dapat memilih makanan yang akan dikonsumsi saat ngidam. Apabila dilihat tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan, sebaiknya dihindari atau menggantinya dengan yang lain. Pun apabila mengandung nutrisi khusus, dikonsumsi dengan bijak dan tidak berlebihan.
Makanan atau minuman apa yang sebaiknya dihindari ketika hamil atau ngidam? Saus keju yang tidak dipasterisasi, makanan mentah atau setengah matang, jus segar yang tidak higienis, sushi, adonan kue, saus salad dari telur mentah, kafein tinggi, alkohol, hingga tiramisu.
Sumber artikel:
https://motherandbeyond.id/read/12133/kenapa-ibu-hamil-suka-ngidam-ini-penjelasannya
https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2014.01076/full
https://www.onhealth.com/content/1/pregnancy_diet
www.goodto.com/family/pregnancy/18-pregnancy-cravings-and-what-they-mean-from-chocolate-to-pickles-67916
