Oh.. Jadi ini Rahasianya Untuk Memaksimalkan Perkembangan Anak

 

Ayah dan Bunda pasti sering merasa bingung apakah yang dilakukan sudah maksimal sebagai orang tua bagi si Kecil. Berbagai artikel, seminar dan buku dibaca untuk memaksimalkan pengasuhan demi tumbuh kembang terbaik si Kecil. Meskipun demikian tetap ada perasaan apakah Ayah dan Bunda sudah cukup optimal. Berikut adalah beberapa tips memaksimalkan perkembangan Si Kecil untuk Ayah dan Bunda.

Stimulasi

Pertama dan paling penting adalah stimulus. Anak lahir tidak tiba-tiba pintar dan mampu melakukan apa-apa dengan mandiri. Ayah dan Bunda memiliki peran penting untuk mengisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh. Sebagai manusia. Jika ingin anak pandai bicara, ajaklah bicara sesering mungkin. Jika ingin anak pandai menyelesaikan masalah, jangan mudah memberikan solusi, minta anak memikirkan terlebih dulu solusi yang bisa ia pecahkan. Jika ingin si Kecil memiliki keseimbangan tubuh yang optimal, bermainlah bersama di halaman, taman dan tempat terbuka. Jika anak ingin punya emosi yang baik, hargai setiap emosi yang keluar dari si Kecil. Si Kecil akan menjadi pintar dan hebat jika diberikan stimulus yang optimal juga dari orang tuanya.

Memberi Contoh

Si Kecil tidak serta merta mengikuti apa yang orang tua nasihati. Cara berpikir anak usia dini itu masih abstrak, anak masih sulit membedakan mana kenyataan mana khayalan. Anak hanya dapat melihat dari apa yang ia lihat, pegang dan rasakan. Misal kita bilang, “Dek, mainnya 10 menit lagi, ya..” Si Kecil sulit mengerti makna 10 menit, akan lebih baik bilang, “Bunda mau membuat minuman, setelah Bunda selesai membuat minuman, Adek berhenti mainannya, ya..” Aktifitas akan lebih jelas menjadi patokan dibanding waktu yang masih abstrak. Itu tadi. Adalah contoh anak usia dini perlu sesuatu yang konkret. Jika ingin si Kecil merapihkan mainan, Ayah dan Bunda juga menunjukkan sikap rapih untuk barang pribadinya. Jika Ayah dan Bunda ingin anak belajar berbagi, berikan contoh Ayah dan Bunda di depan si Kecil.

Pengulangan

Hal ini mungkin membosankan bagi Ayah dan Bunda namun penting. Jika Ayah dan Bunda sudah merasa memberikan pengasuhan dan pendidikan yang baik, perlu digarisbawah bahwa si Kecil tidak langsung taat. Peraturan yang sudah dibuat dengan jelas di jalan raya saja masih ada yang suka melanggar. Untuk itu pengulangan menjadi sangat penting. Meskipun Ayah dan Bunda sudah mengatakan untuk membereskan mainan, jangan berekspektasi besok Si Kecil akan mengulangi perintah tersebut secara mandiri. Ulangi lagi dan lagi jika Si Kecil tidak mengikuti, jangan bosan, ya Ayah dan Bunda, hal tersebut sangat wajar terjadi pada anak usia dini. Hindari kalimat menyudutkan, “Ayah sudah bilang, kan!” lebih baik diganti dengan kalimat, “Ayo, ingat gak gimana aturannya yang kita sepakati, Kak?” Memang lebih panjang kalimatnya, namun akan lebih hangat di hati anak.

Konsistensi

Meskipun merasa sudah memberikan contoh serta stimulus, ada hal yang menjadi senjata pamungkas yang mesti dilakukan yaitu konsistensi. Konsistensi ini mudah namun di satu sisi juga berat. Ayah dan Bunda sudah menerapkan contoh yang baik, sayangnya contoh tersebut tidak bisa dilakukan sekali atau dua kali saja. Si Kecil perlu melihat contoh baik setiap hari dan sepanjang perkembangannya agar perilaku yang baik itu meresap menjadi kebiasaan sehari-hari. Tidak ada anak yang nakal, tidak anak yang jahat, semua anak terlahir bersih dan siap distimulus oleh hal apapun. Akan tetapi, stimulus yang timbul tenggelam, kadang datang, kadang pergi akan membuat anak kebingungan apalagi jika tidak diiring contoh, pengulangan dan konsistensi.

Ternyata tips memaksimalkan perkembangan kuncinya ada di Ayah dan Bunda. Anak memang hanya menerima apa yang diterapkan dan diajarkan oleh orang tuanya. Untuk itu pengasuhan disebut sebagai parenting karena memang pengasuhan berpusat pada bagaimana Ayah dan Bunda berproses dan bekerjasama menjadi orang tua yang optimal.

Sumber :

Sanders, Matthew R.  (1992).  Every parent : a positive approach to children’s behaviour.  Sydney :  Addison-Wesley

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.