Pahami Ini Sebelum Beri Sufor kepada Bayi

 
Pemberian sufor ini pun bisa beragam alasannya, mulai dari kondisi Bunda yang mengalami hambatan dalam produksi ASI maupun dengan dalih memenuhi kebutuhan gizi bayi.

Tumbuh kembang bayi merupakan hal penting yang akan selalu menjadi perhatian bagi para orang tua. Bayi yang berusia 0 hingga 5 tahun sedang berada dalam masa keemasan atau golden age, karena 80% perkembangan otak terjadi pada periode lima tahun pertama kehidupan.

Untuk mendukung hal tersebut, orang tua berupaya memberikan asupan tambahan kepada Si Kecil selain ASI. Hal ini dimulai dengan memberikan makanan pendamping ASI atau MPASI dengan beragam bahan pangan yang baik, hingga memberikan susu formula (sufor) sebagai penambah gizi pada anak, yang dipercaya dapat membantu tumbuh kembang mereka. Pemberian sufor ini pun bisa beragam alasannya, mulai dari kondisi Bunda yang mengalami hambatan dalam produksi ASI maupun dengan dalih memenuhi kebutuhan gizi bayi.

Lantas, perlukah bayi dengan ASI eksklusif 2 tahun diberi sufor?
Terlepas dari tersebarnya klaim manfaat dan kandungan baik yang ada dalam susu formula, ada baiknya Ayah dan Bunda berpikir dengan matang sebelum memutuskan memberikan sufor kepada Si Kecil. Sebagai orang tua, pemberian asupan ini harus dilakukan sehati-hati mungkin, karena berhubungan dengan proses tumbuh kembang mereka.

Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Tarumanegara dr Wiyarni Pambudi, SpA IBCLC menyebut bayi sejak lahir hingga 6 bulan hanya membutuhkan ASI. Pemberian ASI hingga 2 tahun dan MPASI dilakukan saat usia Si Kecil menginjak 6 bulan, serta bertahap menuju menu keluarga saat berada di usia 1-2 tahun. Selain itu, ia juga menyampaikan tidak ada istilah susu formula untuk anak berusia lebih dari 1 tahun. Sebaliknya, anak di usia tersebut sebaiknya mulai dibiasakan untuk mengonsumsi pola makan sehat dan seimbang. Hal ini selaras dengan pernyataan dari European Food Safety Authority atau EFSA, yang menyebut susu formula dengan embel-embel ‘pertumbuhan’ tidak memiliki nilai tambahan untuk pola makan seimbang.

Di sisi lain, Ahli Gizi Komunitas, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum menyebutkan, pemberian ASI pada bayi umumnya dilakukan hingga bayi berusia 2 tahun. Selama masa menyapih ini dan setelahnya, bayi hanya membutuhkan makanan bergizi seimbang dan tidak membutuhkan susu tambahan atau susu formula. Anak di usia dua tahun pertumbuhan giginya sudah lengkap, sehingga pemenuhan gizi bisa dilakukan dengan memberikan makanan yang memiliki gizi seimbang. Sumber protein dan kalsium ini bisa didapat dari beragam bahan pangan lokal, seperti telur, ikan, tempe dan tahu.

Ayah dan Bunda, perlu diingat pemberian susu kepada anak di atas usia 2 tahun hanya diperlukan jika ternyata anak diketahui memiliki masalah gizi berat. Pemberian susu formula khusus dengan kondisi ini memerlukan arahan dari dokter spesialis anak, agar sesuai dengan kebutuhan kekurangan gizi anak. Adanya gula tambahan juga menjadi hal lain yang perlu dipertimbangkan Ayah Bunda, sebelum memutuskan memberi susu formula pada Si Kecil. Hasil riset Helen Keller Indonesia (HKI) menyebutkan dari 100 susu pertumbuhan yang beredar di Indonesia pada rentang waktu Januari 2017 hingga Mei 2019, ternyata 98 persen mengandung gula tambahan dan perasa, seperti sukrosa, lakstosa, madu, frukto oligosakarida, galakto oligosakarida, dan sirup glukosa padat. Asupan gula yang dibawa oleh susu formula ini yang justru di banyak kasus merusak gigi susu anak.

Terakhir, dokter spesialis anak sekaligus pakar laktasi, Utami Roesli, menyebut balita di atas dua tahun tidak lagi menyusu, termasuk susu formula. Bukannya tidak boleh sama sekali, namun ia menganjurkan hanya sesekali. Bayi berusia 0 hingga 2 tahun memang memerlukan makanan cair yang segala kandungan baiknya bisa didapat dari ASI, tapi setelah itu bayi bisa mengonsumsi makanan padat dan apabila dibutuhkan atau memungkinkan, dilanjutkan memberi ASI dibandingkan susu formula.

Jadi, untuk bayi dengan ASI eksklusif 2 tahun tidak perlu lagi diberi susu formula ya, Ayah Bunda. Kandungan manfaat di dalamnya sudah cukup bagi bayi dan bisa dilanjutkan dengan asupan makanan padat bergizi seimbang dengan pedoman isi piringku

Sumber artikel:
https://www.halodoc.com/artikel/seberapa-penting-susu-untuk-pertumbuhan-anak
https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/07/074500365/tidak-sembarang-susu-formula-bisa-dikonsumsi-balita-ini-penjelasannya?page=all
https://health.kompas.com/read/2021/08/02/180100468/apakah-anak-di-atas-2-tahun-perlu-minum-susu?page=all

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.