Ayah dan Bunda, dunia Si Kecil merupakan dunia yang penuh dengan permainan dan eksplorasi. Bermain akan membantu mereka menstimulai dan mengkoordinasikan antara otak dan indera tubuh, yang mendukung perkembangan dan pertumbuhannya. Keberadaan mainan juga memiliki peran menstimulasi tumbuh kembang mereka dan menjadi bagian dari proses belajar.
Menurut penelitian, Buah Hati yang terbiasa bermain dengan mainan, seperti menyusun balok atau bermain mobil-mobilan, cenderung memiliki kesehatan fisik, mental dan sosial yang lebih baik dibanding anak-anak yang hanya diberikan gawai seperti handphone maupun layar televisi . Tidak hanya itu, menurut jurnal ilmiah The Influence of The Number of Toys in The Environment on Toddlers’ Play, pemilihan jenis mainan yang tepat dapat memengaruhi kreativitas anak.
Ada beberapa jenis mainan yang bisa dipilih berdasarkan tujuan atau fungsinya. Jenis mainan ini antara lain yang dapat mendukung penginderaan atau sensor Si Kecil (sensory), kreativitas melalui open ended play dan role playing dan serta ketangkasan melalui permainan gymnastic. Mainan sensory play akan mendorong Buah Hati dalam mengembangkan fungsi indera penglihatan, indera peraba atau sentuhan, suara, bau dan gerakan. Perkembangan kognitif, konsentrasi dan kemampuan berpikir juga bisa diasah dengan jenis mainan ini. Untuk jenis ini, Ayah dan Bunda bisa memanfaatkan barang-barang berbahan dasar makanan di rumah seperti kacang warna-warni, beras yang diberi pewarna makanan, atau membuat plastisin menggunakan tepung kanji dan tepung maizena.
Melalui open ended play, Buah Hati akan diberikan ruang seluas-luasnya untuk berkreasi dan mengasah daya imajinasinya. Permainan open-ended tidak menerapkan aturan, kompetisi, batasan, struktur, atau tujuan yang harus diikuti dan dicapai. Artinya, Si Kecil bebas bereksplorasi dan melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginannya. Beberapa alat bermain yang bisa dimanfaatkan adalah kardus bekas, alat tulis, balok lego atau playdough.
Selanjutnya, permaian bermain peran atau role playing juga menjadi salah satu sarana mendorong kreativitas Buah Hati. Penelitian yang ditulis dalam jurnal Psychology of Aesthetics Creativity and the Arts pada Agustus 2014 menjelaskan bermain peran berhubungan dengan dapat mendorong kemampuan naratif dan menggambar. Saat bermain peran, Si Kecil akan menempatkan dirinya di posisi orang lain dan berperan sebagai orang tersebut. Misalnya, boneka-boneka makan bersama atau mencari harta karun dengan figur karakter maupun hewan, yang dapat mendorong berbagai keterampilan sosial, seperti empati dan sensitivitas sosial.
Terakhir, permainan gymnastic akan menjadi sarana Si Kecil bermain sambil berolahraga. Permainan ini menggabungkan kekuatan dan fleksibilitas yang dilakukan dengan cara artistik, serta bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Keseimbangan tubuh, koordinasi anggota tubuh, kedisiplinan dan meningkatkan rasa percaya diri menjadi beberapa hal yang bisa diraih dengan mainan ini. Ayah dan Bunda bisa memfasilitasi si Kecil dengan membiasakan olahraga di rumah, bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dekat rumah maupun memberikan si Kecil kesempatan untuk berlari dan melompat dengan bebas saat bermain di taman dekat rumah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Ayah Bunda perhatikan dalam menyediakan mainan yang aman untuk Si Kecil:
1. Sesuaikan dengan usia Si Kecil
Ayah dan Bunda perlu memperhatikan informasi pada kemasan mainan, apakah sesuai dengan usia Buah Hati atau tidak. Biasanya, di dalamnya terdapat keterangan pada usia berapa mainan ini baiknya diberikan.
2. Perhatikan ukuran dan bentuk mainan
Bagi Si Kecil yang berusia di bawah tiga tahun, mereka masih rentan memasukkan berbagai hal ke dalam mulutnya. Karena itu, pilihlah mainan berukuran besar agar tidak mudah tertelan. Pilih mainan yang tidak memiliki sisi tajam atau lancip agar tidak melukai si Kecil. Hindari mainan dengan tali, benang ataupun pita yang panjangnya lebih dari 30 sentimeter karena berpotensi melilit tubuh Buah Hati dan melukai mereka. Mainan dengan baterai dan baut juga memiliki potensi bahaya karena dapat tertelan oleh si Kecil.
3. Dapat dicuci
Hal ini perlu untuk memastikan menjaga kebersihannya, terlebih anak dengan usia di bawah tiga tahun memiliki kecenderungan memasukkan tangan atau benda apapun ke dalam mulut yang berisiko menyebabkan diare karena infeksi kuman dan bakteri. Cucilah mainan si Kecil secara berkala dengan air hangat dan sabun untuk menjamin keamanan dan kebersihannya.
4. Dapat dilepas dan dipasang
Mainan yang bisa dilepas pasang akan membantu si Kecil dalam bereksplorasi. Namun kembali ke poin sebelumnya, pastikan bagian-bagian dari mainan ini tidak terlalu kecil atau memiliki sisi yang tajam, sehinga Si Kecil bisa bermain dengan aman.
Sumber:
https://chanelmuslim.com/tumbuhkembang/manfaat-permainan-sensori-bagi-tumbuh-kembang-anak
https://www.ibupedia.com/artikel/balita/7-permainan-anak-open-ended-untuk-asah-kreativitas-si-kecil
https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-gymnastic-anak
https://www.halodoc.com/artikel/5-cara-memilih-mainan-anak-untuk-tumbuh-kembang-optimal
Jadi mengetahui cara menstimulasi anak kita,sesuai dengan umurnya