Dalam porsi wajar, emosi akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup manusia. Namun, terkadang emosi itu menjadi berlebihan dan tidak bisa mengelolanya dengan baik. Maka emosi yang kita rasakan justru dapat merusak dan merugikan diri kita. Bahkan kondisi tersebut akan menimbulkan beragam gangguan kesehatan. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut.
Emosi mempengaruhi kesehatan mental dan fisik
Emosi yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber stres dan berdampak pada kesehatan fisik serta kesehatan mental. Misalnya, rasa takut yang berlebihan dapat membuat kita mengalami stres yang merugikan. Pada saat stres, tubuh kita akan merespons dengan cara memproduksi hormon adrenalin dan kortisol atau sering disebut hormon stres. Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga akan melemah karena terlalu sering marah akan lebih mudah jatuh sakit. Ada sebuah penelitian yang meminta orang-orang sehat untuk sekedar mengingat pengalaman marahnya di masa lalu. Setelah mengingatnya, mereka diobservasi selama enam dan selama waktu itu, ditemukan penurunan kadar antibodi imunoglobulin A, yaitu garis pertahanan pertama sel untuk melawan infeksi. Sel yang berfungsi menjaga daya tahan tubuh. Maka itu, imunitas tubuh erat kaitannya dengan kondisi emosi dan pikiran yang stabil atau positif.
Emosi yang tidak dikelola dengan baik juga memiliki dampak terhadap kesehatan mental kita. Contohnya, emosi yang dikekang dan tidak terekspresikan dapat menjadi sumber gangguan mental. Beberapa penelitian pun menyebutkan bahwa emosi yang ditahan dapat menjadi sumber berbagai macam gangguan mental, seperti panik, kecemasan, dan suasana hati yang tidak stabil.
Dampak ketidakstabilan emosi pada tubuh
Meluapkan emosi kekecewaan dengan amarah bukan menjadi sesuatu hal yang salah dilakukan. Sebaliknya, memendam emosi baik itu amarah ataupun kekecewaan, akan menimbulkan gangguan kesehatan pada tubuh seperti;
Stres. Tidak dapat dipungkiri stres adalah salah satu dampak utama jika kita tidak mampu mengelola emosi dengan baik. Pasalnya, pikiran adalah hal pertama yang terkena dampaknya, karena menumpuknya berbagai beban dan pikiran seperti masalah pribadi, pekerjaan, finansial serta tercampur menjadi satu dengan luapan rasa kesal, marah, kecewa, dan sebagainya.
Kurang tidur. Gangguan ini amat berbahaya jika berlangsung dalam jangka panjang. Istirahat adalah hal yang esensial dan seseorang yang tidak stabil emosinya akan terus memikirkannya bahkan sampai saatnya ia beristirahat atau tidak jarang mereka tidak dapat tertidur akibat emosi yang terus bergejolak.
Penurunan kondisi dan kekebalan tubuh. Saat emosi tidak terkontrol, hormon stress dengan sendirinya akan meluap di dalam tubuh. Hal ini berdampak pada penuruan fungsi-fungsi kekebalan tubuh. Tanpa disadari ketika emosi tidak terkontrol, kondisi tubuh pun akan juga tidak baik.
Ayah, Bunda, ketahuilah bahwa sebagai manusia, seharusnya mampu mengelola emosi dengan baik. Tujuannya tidak hanya untuk kebaikan dan kesehatan diri sendiri melainkan juga untuk sekitar, keluarga, anak-anak dan lingkup lainnya.
Sumber :
Parenting Module (Rumah anak SIGAP, Tanoto Foundaton)
Caccioppo John T. Dyscovering Psychology “The Science of Mind”.