Perhatikan Hal Ini Sebelum Ajari Anak Dua Bahasa

 
Mampu menggunakan dua bahasa kelak akan mempermudah hidup Si Kecil saat dewasa. Namun, tidak perlu terburu-buru karena perkembangan komunikasi dan bahasa Si Kecil akan berjalan alami

Memiliki anak yang cerdas adalah harapan bagi setiap orang tua. Tahukah Ayah dan Bunda, cerdas itu tidak hanya cerdas dalam hitungan lho, tetapi terbagi dalam beberapa jenis, yaitu: kecerdasan logis, visual, kinestetik, musik, interpersonal, intrapersonal, naturalistik, dan juga termasuk kecerdasan linguistik atau berbahasa.

Mampu menggunakan dua bahasa kelak juga akan mempermudah hidup Si Kecil saat dewasa. Namun, tidak perlu terburu-buru karena perkembangan komunikasi dan bahasa Si Kecil akan berjalan alami. Dimulai dari yang hanya bisa mengatakan “a…a…a” atau “ma..ma” Si Kecil lambat laun akan memahami suara atau bunyi yang didengar, hingga akhirnya mengerti siapa namanya, dan akan menyimak saat Ayah dan Bunda mengobrol.

Bagaimana memilih bahasa kedua?

Ayah dan Bunda bisa mulai mempertimbangkan bahasa asing yang ingin diajarkan kepada Si Kecil selain bahasa ibu. Biasanya pemilihan bahasa kedua adalah bahasa yang Ayah dan Bunda harapkan akan berguna kelak, seperti memilih bahasa Inggris yang merupakan bahasa global. Bisa juga memilih bahasa tertentu karena Ayah dan Bunda familiar dengan bahasa tersebut. Misalnya bahasa itu pernah menjadi bahasa kedua Ayah dan Bunda.

Misalnya, mengenalkan bahasa A, karena Ayah atau Bunda pernah menekuni bahasa A atau mengenalkan bahasa B karena Ayah atau Bunda pernah tinggal di negara B. Jadi, silahkan dipikirkan dari sekarang, bahasa kedua apa yang akan diajarkan untuk Si Kecil.

Ayah dan Bunda bisa sama-sama berperan dalam menstimulasi bahasa pada Si Kecil dengan berbagi tugas. Trik utama yang bisa dilakukan Ayah adalah membacakan dongeng bahasa kedua sebelum tidur. Berdongenglah sembari mengulang kata atau frasa tertentu agar Si Kecil mudah mengingat, apalagi jika kata atau frasa tersebut bisa berguna dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga lambat laun Si Kecil akan mudah memahami maknanya, Si Kecil bisa menggunakan kata tersebut dengan sendirinya.

Tak hanya itu, saat momen mempererat ikatan bersama Ayah, siapkan juga permainan seru yang bisa merangsang kecerdasan bilingual anak, antara lain adalah permainan kartu bergambar yang terdapat dua bahasa. Tunjukan secara perlahan dan sedikit demi sedikit agar Si Kecil tidak kewalahan menerima stimulasi yang diberikan.

Nah, ketika Ayah mengenalkan bahasa kedua, tugas Bunda adalah mengajarkan bahasa Ibu atau bahasa utama. Terdapat berbagai macam momen yang bisa Bunda gunakan untuk mengajarkan Bahasa Ibu, yaitu ketika memberikan ASI, ketika melakukan pijat usai mandi.

Seorang penulis buku Power of Language dan profesor ilmu komunikasi di Illinois mengatakan bahwa membiasakan lingkungan rumah dengan menggunakan dua bahasa sejak masih kecil, dapat merangsang kemampuan berbahasa anak dengan cepat. Metode tersebut terbukti efektif seperti yang dilakukan oleh Isabelle Gerretsen yang tumbuh besar dengan bahasa Belanda dan Inggris. Ibunya berbicara bahasa Inggris, sedangkan Ayahnya berbicara bahasa Belanda, hal ini membuat Gerretsen terbiasa dengan kedua bahasa tersebut. Bahkan saat masih kecil, Gerretsen mampu beralih antar dua bahasa tersebut di tengah kalimat.

Sebenarnya, dalam mengajarkan kemampuan dua bahasa kepada Si Kecil bisa dilakukan dalam berbagai cara atau metode. Ayah dan Bunda bisa membuat metode sendiri menyesuaikan kebiasaan di rumah, yang terpenting adalah melakukan metode tersebut dengan konsisten.

Meski begitu, menurut Rahil Briggs, seorang psikolog anak di The Children’s Hospital di Montefiore, New York City, perkembangan setiap anak akan berbeda-beda sesuai waktunya sendiri. Cara terbaik untuk meningkatkan kosa kata mereka adalah dengan mendengarkan Ayah dan Ibu berbicara di rumah. Jadi, Ayah dan Bunda tidak perlu kecewa apabila upaya untuk mengajarkan dua bahasa pada Si Kecil tidak diserap dengan baik, karena lambat laun kemampuan berbahasa Si Kecil akan berkembang dengan sendirinya.

Referensi:

Kementerian Pendidikan Nasional. Mengasah Kemampuan Berbahasa: di Usia 0-2 tahun. 2011 (hlm 7-12)

https://www.bbc.com/indonesia/articles/c970pyn8nzgo

https://kumparan.com/kumparanmom/tips-ajarkan-dua-bahasa-pada-anak-1rc1Cqgn5FT/2

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.