Persiapan Hamil Sehat dan Sukses Menyusui

 

Pada pekan lalu, tim penulis microsite SIGAP berkesempatan untuk mewawancarai seorang Dokter Gizi, Dr. Yohan Samudra SpGK,AIFO-K. Kami membahas mengenai stunting serta dampak dan pencegahannya. Rupanya memang ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya Stunting.

Mari Simak Yuk, obrolan tim dengan Dokter Yohan Samudra SpGK,AIFO-K terkait stunting, kehamilan & menyusui.

Dokter, apa saja nutrisi penunjang selama kehamilan?

Tambahan energi dan protein selama kehamilan penting karena dibutuhkan untuk pembentukan janin, plasenta, cairan ketuban, uterus, jaringan lemak maternal bahkan untuk struktural (keratin, kolagen) dan fungsional (enzime, transport protein, hormone) pada janin.

Penambahan energi dan protein ini bervariasi tiap individu, namun secara umum sekitar 350 kkal dengan 10 gr protein pada trimester 2 dan sekitar 450 kkal dengan 30 gr protein pada trimester 3.

Selain itu tentu saja tak lupa untuk menambah asupan zat besi, folat, vitamin A, D, omega 3, kalsium, iodin dan juga kolin (kolin dapat ditemukan pada telur, kedelai, daging, ikan, daging unggas, jamur, kentang & kacang merah).

Dok, kalau hamil makanan apa saja yang harus dihindari?

Secara umum tidak ada makanan yang perlu dihindari selama hamil, kecuali memang terbukti menimbulkan reaksi pada ibu seperti alergi, diare, atau mual, dan memang dapat meningkatkan risiko ibu terinfeksi misal dari makanan kurang bersih, mentah atau setengah matang.

Contoh makanan yang dapat mengandung kontaminasi bakteri:

Susu dan produk susu murni yang tidak melalui proses pasteurisasi karena dapat mengandung kuman listeria yang dapat meningkatkan risiko keguguran.

Salami, sashimi, daging atau telur mentah dan setengah matang, yang masih mungkin mengandung toxoplasma dan salmonella yang dapat menyebabkan keguguran

Ikan laut besar dan sea food yang mungkin terkontaminasi merkuri, batasi hanya 2 porsi ikan laut dalam seminggu

Mengapa asupan gizi tablet penambah darah itu wajib untuk ibu hamil?

Tablet penambah darah berguna untuk mengoreksi kondisi anemia ataupun mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. Hal ini penting karena kondisi anemia pada ibu hamil dapat memberikan berbagai komplikasi seperti:

1. Keguguran

2. Berat bayi lahir rendah

3. Prematur

4. Intrauterine Fetal Death (kondisi janin yang meninggal di dalam kandungan setelah kehamilan berusia 20 minggu)

5. Rentan infeksi pada Ibu

6. Perdarahan post partum

7. Kematian

8. Neural tube defects (adalah salah satu kelainan kongenital pada sistem saraf pusat yang diakibatkan oleh kegagalan tuba neural untuk menutup yang terjadi di minggu ke-4 kehamilan)

Dok. Adakah makanan yang mempengaruhi rasa ASI?

Makanan yang berbau tajam dapat memberikan rasa pada ASI seperti bawang, daun mint, dan vanilla. Akan Tetapi tidak harus dihindari, karena ada juga bayi yang menyukai rasa tersebut.

Apakah ada makanan-makanan yang tidak boleh dikonsumsi selama menyusui?

Tidak ada makanan tertentu yang dipantang selama menyusui kecuali memang menimbulkan reaksi baik pada ibu maupun pada anak seperti timbulnya eksema, diare, konstipasi, mual muntah dan sebagainya. Makanan dan minuman yang perlu dibatasi adalah ikan laut yang mungkin terkontaminasi merkuri, alkohol dan terlalu banyak minuman mengandung kafein. Selain itu, hindari juga suplemen herbal yang kandungan serta efeknya belum pada ibu menyusui.

Apa suplemen wajib selama menyusui hingga 2 tahun?

Suplemen penambah darah seperti zat besi, folat, vitamin B, lalu vitamin D dan kalsium

Bolehkah diet defisit kalori bagi ibu Menyusui?

Ibu Menyusui boleh menjalani diet penurunan berat badan saat anak memasuki usia 6 bulan, jika tumbuh kembang anak sesuai target grafik pertumbuhan, jika jumlah ASI cukup dan jika anak sudah dapat menerima MPASI dengan baik. Literatur luar negeri memang ada yang menyarankan diet defisit kalori dapat dimulai sejak anak usia 3 bulan, namun pada negara dengan angka weight faltering dan gizi buruk yang masih tinggi seperti di Indonesia, belum dapat dianjurkan.

Sumber:

Buletin Jendela Informasi Situasi Balita Pendek ( Stunting) di Indonesia. Pusat Riset Data dan Informasi, Kementrian Kesehatan RI, semester 1 2018.

Wawancara tertulis tim Microsite SIGAP dengan Dr. Yohan Samudra SpGK-AIFO

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.