Banyak cara yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mengasah imajinasi dan kreativitas anak. Salah satu kegiatan yang tampak sederhana namun mempunyai dampak dan manfaat yang luar biasa adalah membacakan cerita kepada si Kecil sejak dini. Selain menghibur, membacakan cerita juga dapat menjadi aktivitas untuk memperkenalkan berbagai informasi penting kepada anak dengan gaya yang tidak terkesan membosankan dan menggurui.
Orangtua mulai dapat membacakan cerita kepada anak sejak dini bahkan ketika anak baru berusia 0 tahun. Namun, perlu diingat bahwa jenis buku atau pilihan cerita untuk anak berbeda pada setiap tahapan usia mereka. Untuk anak usia 0-1 tahun, orang tua dapat memilih buku yang berisi banyak gambar mengenai benda atau warna dengan keterangan nama di bawah gambar serta buku dengan warna latar yang kontras. Untuk anak usia 1-2 tahun, orang tua dapat mulai mengenalkan buku cerita seperti buku bergambar (picture book) yang bercerita menggunakan gambar dan disertai teks pendukung. Sementara untuk anak usia 3-6 tahun, perkenalkan mereka pada buku cerita dengan kalimat atau teks yang lebih panjang.
Manfaat bercerita kepada anak
Arnoldus Paut, ECED Program Specialist dari Tanoto Foundation menjelaskan bahwa bercerita mampu menstimulasi otak anak. “Sungguh besar efek positif ketika orangtua bercerita kepada anak. Anak yang mendengarkan cerita bisa terhubung secara emosional dengan karakter di cerita tersebut dapat meningkatkan kapasitas empatinya, dan dapat menumbuhkan rentang perhatiannya. Imajinasi mereka pun dapat terasah dan membantu mereka untuk berpikir dengan kreatif, serta meningkatkan perkembangan kemampuan berbahasa anak dan kemampuan pemahaman anak akan dunia dan budaya di sekitarnya.” paparnya.
Selain itu, bercerita pada anak pun dapat membangun daya ingat si Kecil. Sebab, mereka akan terbiasa mengingat poin-poin penting dan nama-nama karakter pada setiap cerita. Orangtua pun dapat melatih daya ingat anak dengan bertanya saat sedang bercerita, seperti “Tadi kura-kura yang membantu kelinci di hutan, siapa ya namanya?” atau menanyakan kembali mengenai mengenai cerita atau dongeng tersebut pada si Kecil keesokan harinya.
Dengan membiasakan bercerita sejak kecil, orang tua tanpa secara langsung juga meningkatkan minat baca serta kecakapan menulis dan berbahasa anak. Sebab, anak akan terekspos terhadap berbagai narasi dan akan memberinya ruang untuk bermain dengan kata-kata, cerita, dan teks. Orang tua juga dapat memberikan pertanyaan efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan melatih anak untuk berpendapat serta berpikir secara kritis.
Metode bercerita
Saat anak sudah mulai terbiasa dibacakan cerita atau dongeng, maka akan ada masa dimana anak akan menjadi bosan. Jika mengalami hal ini, orang tua sebaiknya jangan membatasi diri hanya dengan menggunakan buku saja karena anak bisa jadi jenuh dan memilih untuk bermain. Beberapa tips dan trik yang dapat digunakan orang tua sebagai mainan dan alat peraga saat bercerita yakni:
- Alat peraga binatang. Orangtua bisa membuat mainan binatang menggunakan gabus seperti styrofoam atau karton dari kardus bekas. Bersama anak, bentuklah gabus atau karton tersebut menyerupai karakter binatang. Dapat pula dicat sehingga menjadi aktivitas yang menyenangkan bersama anak.
- Balok susun. Tidak hanya bisa digunakan untuk bermain, balok susun juga bisa digunakan untuk bercerita terutama dalam menjelaskan sebuah karakter.
- Berburu harta karun. Jika anak mulai bosan mendengarkan cerita, maka tak ada salahnya jika mengajak anak untuk langsung terlibat ke dalam cerita. Orang tua dapat membuat cerita mengenai kegiatan berburu harta karun dan mintalah anak untuk mencari barang-barang penting bagi cerita tersebut.
Bercerita kepada anak tentu adalah sebuah aktivitas yang menghibur, oleh karena itu orang tua perlu menyediakan suasana yang menyenangkan sehingga anak akan dengan senang hati untuk ikut terlibat dan secara otomatis membangkitkan minatnya untuk membaca.
Artikel ini disusun oleh tim SIGAP Tanoto Foundation, dan ditayangkan di Media Indonesia pada 1 September 2021: https://mediaindonesia.com/humaniora/428759/ragam-metode-bercerita-kepada-anak-dan-manfaatnya
Betul sekali, dengan bercerita saya merasa bonding saya dengan anak semakin dekat. Selain itu bukan hanya saya loh yang sering membacakan cerita, juga suami saya pun berbagi peran untuk bercerita dengan anak bahkan sambil bermain di sela waktu istirahatnya setelah pulang bekerja selalu menyempatkan untuk bermain dan bercerita bersama anak. Nice artikel, jadi ada tambahan ide bermain harta karun sambil bercerita dengan anak nih. Terima kasih